Chapter 19

4K 283 6
                                    

DI VOTE!!!




HARI SENIN,hari yang mungkin tidak mengenakkan bagi sebagian siswa di sekolah SMAN 1 NUSA BANGSA.

Sekolah yang selalu menjadi trending twitter karna kecerdasan serta kekompakan dari para siswa siswa sekolah.

Aiden tiba di sekolah seperti biasa namun atmosfer yang di bawanya hari ini tidak biasa, erick datang setelah Aiden memarkirkan motornya Aiden melihat kearah erick yang saat ini turun dan membuka helem full face nya.

"Kenapa?" tanya erick yang sedari tadi dia tau bahwa Aiden menatap nya tanpa ada niatan untuk berkedip.

"Aku mendapatkannya" jawab Aiden datar sedatar datarnya.

Erick mengernyitkan dahinya pertanda bingung namun setelah itu erick dibawa untuk pergi dari tempat parkir itu dan berjalan ke ruang OSIS.

Setiba nya diruang OSIS mereka bertemu dengan lisa anggota OSIS lainnya, lisa menyapa mereka namun hanya erick yang menjawab.

Dirasa ada yang tidak beres dengan mereka maka lisa memutuskan untuk keluar dari ruang OSIS tersebut.

Sepertepatannya lisa keluar dari ruang OSIS Aiden kemudian menutup pintu dan mengunci nya.

"Ada apa?" tanya erick sekali lagi.

Aiden tidak menjawab dia hanya memberikan amplop coklat yang di dapatkannya pada hari minggu itu.

Erick membukanya dan pada saat erick melihat sebuah benda persegi namun tipis yang berisikan 3 lembar gambar disana, erick melihat satu persatu gambar itu kemudian menatap Aiden balik dengan tidak percaya.

___________

Di kelas, vino hari ini sedang mencatat catatan nya yang sempat tertinggal minggu lalu.

Karna hari ini mata pelajarannya masuk jadi vino dengan terburu buru mencatatnya.

"Makanya kalo ada catatan itu jangan kelayapan" ucap gio

"Brisik... Dri pada lo ngoceh mending nih bantuin gue mencatat gue mau ke kantin dulu beli makanan" balas vino.

"Kalo ada imbalannya gue mau"

"Iyah ntar gue beliin juga deh"

Mendengar hal itu gio langsung bersemangat dan menarik buku catatan vino dan bukunya untuk mendekat.

Vino melenggang pergi keluar,saat dia sedang berjalan tiba tiba ada yang menyenggol bahu kirinya dari arah yang berlawanan.

Sontak vino langsung membalikkan badan nya dan melihat siapa yang menabraknya.

Vino melihat orang itu pergi begitu saja dengan tidak ada rasa bersalah kepada Vino.

Vino ingin menghampirinya namun sebelum itu aiden mencegat tangannya, Vino pun langsung berbalik lagi dan melihat aiden yang sudah berada di depan matanya.

"Kenapa?" tanya aiden

Vino hanya menggelengkan kepalanya
"Gakpapa.... Tadi dia gak sengaja nyenggol gue"

Aiden hanya menganggukkan kepala nya.

"Udah makan?" tanya nya lagi

"Ini baru mau ke kantin mau beli makanan" ucap Vino

Mendengar hal itu aiden langsung menarik tangan Vino dan tak tau ingin di bawa kemana.

_______

Ruang OSIS,
Aiden dan Vino sekarang berada di ruang OSIS Aiden menutup pintu dan mengunci nya.

Vino mengernyitkan dahinya.

"Lapar banget?" tanya Aiden

"E-enggak sih... Soalnya tadi di kelas juga udh makan 2 roti" jawab Vino

Kemudian Aiden mendekat kearah Vino dan Vino seketika menjadi kaku, Aiden meletakan kepalanya di bahu Vino.

Vino mengernyitkan heran, Vino tidak bisa melakukan apapun dia hanya berdiam diri saat bahunya ditimpa oleh kepala Aiden.

"Gue suka lo" ucap Aiden setelah menarik nafas panjang.

Vino tentu saja kaget dengan pernyataan yang di buat oleh Aiden barusan.

Aiden kembali berdiri dengan tegak dan menatap kearah Vino yang sedang kebingungan.

"Lo mau jadi pacar gue?"

"E....... "

"Gue beneran suka sama lo, jujur gue juga gak tau ini berawal dari kapan, gue juga bingung awalnya dengan menyukai seorang cowok tapi sekarang gue sadar bahwa sesuatu itu tidak bisa di ukur dari gender nya aja" ucap Aiden

"Gue gak hanya suka, tapi gue juga cinta, gue cinta sama cowok yang gak tau kehadirannya dimulai dari mana, gue gk ingin lo dimiliki orang lain"

"Plis jadi milik gue" ucap Aiden lagi

Aiden mendekatkan dirinya ke Vino dan wajah mereka sekarang hanya berjarak beberapa inci saja.

Aiden menatap bola mata Vino yang juga dibalas tatapan oleh Vino.

"Kalo lo Terima ciuman ini itu artinya lo menerima gue jdi milik lo" ucap Aiden dan kemudian Aiden mulai mencium bibir lembut Vino

Vino hanya bungkam dan menutup matanya, cukup lama Vino menutup rapat rapat bibirnya sehingga...

Vino pun membuka mulut nya dan membiarkan bibir Aiden melumat bibir bawahnya dan membiarkan lidah Aiden menyapa setiap jejeran gigi nya

Vino membalas lumayan itu dengan cukup penuh sensasi hingga menimbulkan bunyi yang renyah.

Setelah mereka berciuman cukup lama Aiden pun kemudian melepas kan nya dan mengusap bibir bawah Vino yang bengkak itu.

Nafas yang memburu dirasakan oleh kedua nya, Aiden menyatukan keningnya dengan kening Vino sembari mengatur nafasnya.

"Maafin gue vin.... Maafin guee" ucap Aiden dalam hati.

TBC.

Jangan lupakan untuk meng votenya terlebih dahulu yaa...

Vote itu gratis kok guys!!!

AIDEN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang