[ WAJIB VOTE, KALO NGGA VOTE AUTHOR SLEDING ⚠️ ]
『"Jika seperti ini jadinya, kita impas bukan? Nyawa dibalas dengan nyawa."』
«-Lee Haechan
Katanya setiap perbuatan maka harus ada tanggung jaw...
Helaan nafas panjang terdengar dari seorang anak yang tengah mengusap peluh keringat yang membasahi kening. Haechan dengan tongkat saring panjang yang di bawanya ia arahkan pada kolam renang untuk menyaring dedaunan yang jatuh mengotori kolam.
"Ini tidak terlalu kotor tapi lebih baik mengisinya kembali dari pada seperti ini" Gumam Haechan linglung.
Jika menguras habis kolam itu maka dirinya juga harus ikut masuk ke dalam kolam sedangkan Haechan sendiri sedang tidak bisa masuk karena takut terkena demam.
"Bagaimana ya?" Tanya Haechan kepada dirinya sendiri.
"Lee Haechan!"
Haechan membalikkan tubuhnya kala ada yang memanggil namanya "Jeno? Ada apa?"
"Tidak aku hanya ingin saja." Celetuk Jeno dengan memakan snack yang di bawanya. Jeno berjalan mendekati kolam dan
Syurr
Anak itu tumpahkan begitu saja snack yang ada pada tangannya, setelah itu Jeno membuang sampah tersebut ke kolam renang "Ups maaf, tidak sengaja" Sindir Jeno yang langsung melenggang pergi tanpa menatap Haechan.
"Aish anak itu"
Bagaimanapun juga Haechan harus turun ke dasar kolam untuk membersihkan satu kolam tersebut dengan bersih.
Ia berlari kecil ke arah gudang tempat pembuangan air kolam renang dan menekan tombol tersebut kemudian kembali lagi ke pinggir kolam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia mengayunkan kakinya kecil di pinggir kolam, bermain dengan air yang perlahan surut.
"Ini lama" Gumam Haechan menatap kosong kepada air yang lama surutnya.
Byurr
Haechan menceburkan diri di air yang sekarang tingginya hanya se pinggangnya.
Anak itu berjalan secara perlahan di tempat lubang pembuangan air, menengoknya untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang menyumbat atau tidak.
"Ini tidak tersumbat — t-tunggu! Airnya kembali naik?!" Paniknya kala merasakan genangan air yang dengan cepat terisi. Haechan mendongak dan melihat Jeno dan Chenle yang tersenyum miring ke arahnya, Chenle berjongkok guna melihat Haechan yang ada di dasar kolam.
"Aku baik bukan memberimu liburan bermain air seperti ini?" Ledek Chenle di iringi tawa kecil, Chenle melirik Jeno yang ada di sampingnya yang kebetulan juga tengah menatap Haechan "Hyung nyalakan tombol cairan kaporit"
Tanpa basa-basi Jeno pergi untuk melaksanakan suruhan adiknya.
Haechan menggeleng ribut, tunggu.. dia bisa mati jika kedua anak itu menuangkan cairan kaporit secara berlebihan. Bahkan air di kolam renang tersebut sudah setinggi bahu.
Haechan menatap Chenle dengan tatapan sendu "Chenle, ku yakin kau tidak seperti ini" Ucapnya panik.
Haechan sudah berusaha berjalan ke tangga kolam tapi sepertinya semakin tinggi air semakin sulit dirinya untuk berjalan, maka semua itu akan sia-sia jika di teruskan.