15.WARUNG MPOK SARI.

201 25 0
                                    

Kini para pemuda pemudi penerus generasi bangsa itu tengah bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.
Begitu juga dengan Alvin yang beberapa hari sudah tidak pulang ke rumahnya.

"Re, kita pulang dulu, ya. Lo jaga diri baik-baik di rumah," ucap Ica memakai helm fullfacenya.

"Pasti itu, kalian hati-hati di jalan." Jawab Rea memperingati teman-temannya.

"Kamu juga, gak usah ngebut!" Lanjut cewek itu mencubit paha Alvin.

Alvin sedikit mengusap pahanya yang terasa nyeri akibat cubitan tersebut. "S-sakit, iya-iya aku gak ngebut kok."

"Ya udah, kalo gitu kita permisi dulu ya, Re." Ujar Reza.

Setelah itu para geng inti tersebut mulai meninggalkan rumah Rea satu persatu, jangan lupakan sampah-sampah yang berserakan serta letak kursi dan meja yang masih berantakan.

"Kayaknya gue pulang nanti aja deh," kata Alvin masuk kembali ke dalam rumah Rea.

"Emang gak ditanyain Berlin?" Tanya Rea.

"Pake bu,"

"Bu Berlin?"

"Nggak lah, setiap hari gue chattan sama dia," cowok itu membaringkan kembali tubuh kekarnya di sofa.

"O-oh yaudah, gue cuma takut dia khawatir. Lo istirahat dulu aja, gue mau beresin rumah."

Alvin tidak tega jika harus melihat Rea kesusahan lagi, setelah kejadian semalam dimana ia melihat cewek itu benar-benar menahan rasa sakitnya sendiri.

"Gue bantu," ujar Alvin beranjak dari sofa.

"Beneran?"

Alvin mengangguk.

"Yaudah lo beresin meja, kursi sama mungutin sampah-sampah aja," perintah Rea.

Cowok itu mengangkat tangannya hormat. "SIAP NYONYA!"

30 menit berlalu, kedua remaja tersebut sudah menyelesaikan 95% pekerjaan rumahnya.

"Alvin sekarang lo ngepel ya." Perintah Rea.

"Boleh, tapi nanti masakin Alvin sayur kangkung sama tempe kayak waktu itu lagi,"

"Tau aja, ini juga mau masak kangkung." Jawab Rea mengambil beberapa bumbu dapur.

Setelah itu Alvin beranjak mengambil kain pel, dan seperti biasa setiap Alvin mengepel di rumah Rea ia akan membuat seluncuran sederhana dari kain pel yang didorong oleh gerakan gravitasi dari kakinya.

"Gue sumpahin jadi adudu beneran lo." kekeh Rea kala melihat Alvin yang girang dengan permainan buatannya sendiri.

Kemudian cewek itu menyiapkan wajan dan mulai menumis kangkung yang sudah ia potong-potong.
Perlu waktu beberapa menit untuk mematangkan tumis tersebut, disusul dengan Alvin yang perlahan mulai menyelesaikan tugasnya.

"Lapor nyonya! Tugas sudah selesai."

Rea menajamkan netra matanya, mengawasi sekeliling rumah yang sudah dibanjiri air pel. "Mandi gih. Habis itu makan,"

Alvin Anggara.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang