Imagination

1.1K 92 4
                                    

"Lu itu, kalo udah Ganteng, Pinter, Kaya, Good attitude setidaknya. Lu itu nyata. Bukan cuma gambar, gue pengen liat lu secarang langsung!!"

Huftttt

Jisoo menghela nafas gusar---menaruh ponsel di samping. Netra Jisoo menatap kosong langit-langit kamar. Pikirannya menarawang jauh.

"Seperti apa rasanya masuk ke dunia isekai?" gumamnya.

Jisoo mulai membanyangkan dirinya bisa menjelajahi waktu. Pergi dari satu tempat ke tempat lain. Sayangnya hal itu hanya sebuah imagination.

Rasa kantuk mulai menyerang perlahan tapi pasti Jisoo memejamkan mata menuju mimpi setelah melakukan aktifitas kesehariannya.

Glumpp ..... Glumppp

Tempat apa ini?

Gelap!

Dingin!

Seperti ini kah rasanya kematian?

Seberkas cahaya menilisik masuk perlahan dalam netra Jisoo yang perlahan membuka mata.

Jisoo berada dalam ngenangan air yang dalam, tubuhnya melayang. Dengan sekuat tenaga Jisoo berusaha bergerak mengejar cahaya tapi ia seolah diam tempat.

Tubuh Jisoo sangat kaku--apakah ia akan menemui ajalnya. Hanya seperkian detik gadis itu tertidur di atas kasur usangnya dan kini Jisoo sudah berpindah tempat.

"Tunggu, apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak ingin mati konyol seperti ini, siapa pun. Tolong aku!!" jerit Jisoo dalam hati.

Byurrr

Siluet banyangan jatuh ke air mendekati Jisoo. Layaknya serial drama seorang pria tampan datang menolongnya---Membawa Jisoo ke permukaan.

Dua gadis mengenakan pakaian maid berdiri di pinggir kolam. "Apa anda baik-baik saja tuan putri?" salah satu dari mereka melontarkan pertanyaan, sembari membantu Jisoo naik keatas.

"Uhukk ... Uhukkk" Jisoo terbatuk, dadanya naik-turun, nafasnya memburu cepat.

"Yakk, jika hal ini terjadi lagi. Aku tidak akan menolong mu. Tidak peduli kau mau hidup atau mati" kata pemuda itu, kemudian beranjak pergi.

"Siapa pemuda itu? Kenapa dia memarahi ku? Memangnya siapa yang mau mati konyol seperti tadi" batin Jisoo. Berbagai macam pertanyaan muncul di benak Jisoo.

"Tuan putri Olivia, apa ada tidak apa-apa? Saya tahu jika tuan putri Olivia membenci pangeran Huang dan tidak ingin menikah dengannya. Tapi saya mohon, tuan putri Olivia tidak lagi melakukan hal-hal nekat--kami sangat mengkhawatirkan tuan putri Olivia"

Apa? Menikah? Siapa yang menikahi siapa?

Jisoo terkejut saat menyadarinya dirinya mengenakan gaun pengantin. Jika di dengar dengan seksama kedua pelayan yang berada di sampingnya menyebutkan nama "Olivia"

"Tunggu, kalian berdua ini siapa? Apa yang sebenarnya terjadi? Nama ku Kim Jisoo! Kenapa kalian terus memanggil ku, Olivia?" kata Jisoo terus terang, merasa bingung dengan keadaan yang di hadapinya sekarang.

Kedua pelayan saling memandang tanpa berkata.

*****

Jisoo benar-benar syok saat seorang pelayan menjelaskan jika diri merupakan putri mahkota bernama Olivia naquenci. Para pelayan beramsusi jika Olivia mengalami hilang ingatan saat jatuh ke air.

Mungkin hal ini sangat tidak masuk akal. Tapi memang beginilah yang terjadi, seorang siswi tingkat akhir terjebak dalam tubuh seorang putri.

Oneshoot VSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang