I Love You Nuna

437 63 5
                                    

"Aku mencintaimu karena itu kamu. Aku ga tahu hal itu mulai dari kapan? Dimana? Dan mengapa? Aku ingin menghindarinya dengan cara membenci mu namun semakin aku berusaha untuk lari, aku malah terjatuh lebih dalam"-Kim Jisoo

L(*OεV*)E

"Ayo bertaruh dengan ku?"

Jisoo melirik Taehyung yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan kosong.
"Ayo bertaruh, jika suatu hari nanti. Kau akan bertemu dengan orang yang benar-benar mencintai mu. Dia tidak akan meninggalkan mu meski kau selalu menyakitinya. Dia akan tetap bersama mu meski kau akan melakukan trik jahat untuk menyingkirkannya. Dia tetap ada, walau kau mengabaikannya. Dia akan tetap mempercayai mu meski kau menghianatinya."

Jisoo tertawa sangat keras mendengar perkataan Taehyung. "Kau bercanda? Dimana aku bisa menemukan orang yang begitu bodoh di dunia ini?" ejek Jisoo yang berusaha menahan tawa namun gagal.

"Kau hanya perlu percaya. Jika itu benar ada."

"Nee. Ayo kita bertaruh. Jika aku tidak menemukan orang bodoh itu. Kau harus meninggalkan ku" kata Jisoo mantap, penuh kenyakinan.

"Nee, aku tidak akan mengganggu mu lagi. Jika kau berhasil bertemu dengannya. Siapa pun itu, tolong hargai hidup mu"

"Hahaha, kenapa kau berbicara seolah aku akan mati. Besok!"

"Aku serius!" kata Taehyung penuh dengan penekanan.

Testt!!

Tanpa di sadari air mata Jisoo jatuh, ketika mengingat kembali hal konyol yang pernah ia janjikan. Memangnya, orang bodoh mana yang mau di sakiti terus-menurus oleh orang yang dicintai.

Yah, tidak ada orang bodoh di dunia. Namun saat hati mulai mendominasi logika pun tiada arti. Sama seperti Kim Taehyung pemuda lugu yang terus-menerus mengusik ketenangan hidup gadis, bernama Kim Jisoo.

Hal itu tak berlangsung lama. Kini pemuda Kim menghilang tanpa jejak, bak di telan bumi. Seharusnya, Jisoo merasa senang karena hidupnya kembali damai tidak ada lagi gangguan. Ia bisa fokus pada dirinya sendiri.

Jisoo memang tidak berniat mengantungkan hidupnya pada orang lain. Siklus people come and go merupakan hal yang lumrah terjadi. Jadi ia berusaha sekeras mungkin, agar tidak ada siapapun yang menetap dalam hidup-nya.

Jisoo melakukan hal ini, hanya untuk melindungi dirinya sendiri. Ia tidak ingin terjerembab dalam lubang keputus-asaan dua kali. Membiarkan mereka yang sudah  bertandang untuk pergi dan menyisakan ruang kosong kembali.

Selama Jisoo merasa keputusan yang diambil dianggapnya benar, ia tak-kan goyah.

Jisoo menghabiskan sisa minum dalam genggaman. Besok ia harus kembali bekerja, ia tidak ingin terus berlarut mengenang pemuda bodoh yang di temuinya 2 tahun lalu.

*****

"Selamat pagi nona kim"

Seperti biasa para karyawan dan staff menyapa Jisoo begitu ia berjalan melewati setiap ruangan. Meski jabatannya hanya sebagai mananger namun Jisoo sangat di hormati.

Seorang pemuda berdiri di depan ruangan Jisoo. Sepertinya, ia memang sengaja menunggu.

"Sunghoon, ada apa? Kenapa kau mencari ku?"

"Nuna--maaf nona mananger pak direktur mencari anda. Begitu, anda datang beliau meminta anda segara menuju ke ruangannya"

"Kenapa kau begitu formal pada ku? Panggil aku. Nuna," goda Jisoo, pada asisten kecilnya.

"Nona aku tahu anda memperlakukan saya dengan baik tapi saya tidak akan melupakan identitas saya"

"Ck, baiklah. Saat di luar kantor kau harus memanggil ku Nuna."

Oneshoot VSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang