From home

726 94 0
                                    

Tangan Taehyung gemetar, melihat selebaran hasil ujiannya. Lagi-lagi, ia mendapat peringkat kedua. Geram, Taehyung lantas meremas kertas lalu memasukannya ke kantong celana.

Sudah di pastikan, peringkat pertama dalam kelas, tak lain. Seorang pemuda yang duduk di pojok kursi belakang. Ia terlihat sering bermalas-malas-an, bahkan saat jam pelajaran berlangsung, pemuda itu kerap kali tertidur. Namun tak ada satu pun guru yang menegurnya.

Taehyung bertekad jika malam ini akan tinggal di sekolah. Lagi pula, ia merasa tidak memiliki tempat untuk kembali. Bangunan yang di sebut rumah--dulunya, merupakan tempat ternyaman untuk pulang.

Semua berubah, semenjak salah satu penghuni di dalamnya. Pergi bertemu Tuhan. Nyata-nya, rumah ternyaman adalah diri sendiri karena tak ada satupun orang yang mengerti.

Huftttt

Taehyung menghela nafas panjang, begitu mendengar suara bel pulang. Ia tidak beranjak pergi, mengikuti kerumunan siswa yang menghambur keluar.

Hanya tersisa, Taehyung bersama pemuda di kursi pojok belakang. "Kau tidak pulang?" tanyanya.

"Aku tidak memiliki tempat untuk kembali pulang. Bahkan Tuhan menolak ku, saat ingin bertemu dengannya" jawab Taehyung, sekenanya.

Terdengar suara tawa dari belakang yang perlahan mereda dan berganti suara derap langkah kaki mendekat kearah Taehyung.

"Kau yakin tidak mau pergi? Jika kau, mau ikut dengan ku. Aku akan menunjukkan hal yang menarik."

****

"Ini, yang kau sebut menarik?"

Taehyung merasa tertipu, saat tahu pemuda itu, membawanya ke taman bermain. Lagi pula, ini sudah malam. Tidak ada satupun bocah yang terlihat berkeliaran.

Alih-alih menjawab, pemuda itu malah tertawa membuat Taehyung merasa jengkel. "Aku kemari untuk mencari adik ku" pemuda itu, mengeluarkan ponsel dari saku kemeja.

"Ku dengar, adik ku kabur dari rumah. Dan ia, tidak mau pulang. Bolehkan aku meminta bantuan mu untuk mencarinya?" tanyanya, sembari tersenyum.

"Ini adalah foto adik ku. Dia sangat lucu kan? Namanya Park Ji-sung." sambungnya, memperlihatkan layar ponsel yang menyala.

"Kenapa harus aku? Kau bisa mencarinya sendiri." ketus, Taehyung.

"Aku bisa menemukannya dengan mudah. Tapi sepertinya, Jie. Sedang marah pada ku. Katakan padanya, jika kau ini teman ku" kata pemuda itu, kemudian mendaratkan tangannya di bahu Taehyung.

"Hubungan kita, tidak sedekat itu. Jadi singkirkan tangan mu" kata Taehyung, kemudian menepikan tangan pemuda itu.

"Hahahaha, iya! Iya. Aku mohon pada mu, jika kau tidak membantu ku. Aku takut adik ku, tak mau pulang."

Taehyung menghela nafas pelan, mungkin hal ini akan menjadi alasan keterlambattannya pulang ke rumah.

"Baiklah." jawab Taehyung, singkat.

Pemuda itu menyerahkan ponsel di genggamannya pada Taehyung. "Jung Jaehyun. Tolong ingat, nama ku"

"Hah?" Taehyung mengangkat sebelah alis, tangan Jaehyun masih mengambang di udara. Berharap Taehyung mau mengambil ponselnya.

Oneshoot VSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang