Nikat pt2

751 75 1
                                    

Acara pernikah berlangsung dengan sangat mewah. Banyak tamu yang datang memberi selamat membuat Jisoo merasa kelelahan. Ia ingin segera mengistirahat tubuhnya diatas ranjang yang empuk.

Dengan susah payah Jisoo mengejar Taehyung yang berjalan di depannya. Ia merasa keropatan dengan gaun pengantinnya membuat Jisoo tidak bisa bergerak bebas.

Bahkan Taehyung nampak acuh dan tak mempedulikan Jisoo yang berusaha keras mensejajarkan langkah dengannya.

"Yakk!! KIM TAEHYUNG!" teriak Jisoo, yang menghentikan langkah.

Taehyung membalikkan badan dan menatap Jisoo keheranan. "Ada apa?" tanyanya dengan wajah datar.

Jisoo tidak yakin, apakah Taehyung benar mencintainya atau hanya ingin mempermainkannya saja. Semenjak ia mengatakan setuju akan menikah. Sikap Taehyung berubah menjadi dingin.

"Apakah masih jauh? Kaki ku sakit, aku tidak sanggup untuk berjalan lagi." keluh, Jisoo malu-malu.

Taehyung berjalan mendekati Jisoo lalu mengangkat tubuhnya. Mengendong ala bride style. "Apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku!" protes Jisoo.

"Kau bilang kaki mu sakit. Lagi pula, di sini tidak ada orang. Diamlah, sebentar lagi kita akan sampai. Nenek sudah menyiapkan apartement untuk malam pertama kita. Jika kau tidak suka, aku akan memesan taksi untuk mengatar mu pulang."

Jisoo mendecih sebal, jika bukan karena neneknya yang begitu baik. Mungkin Jisoo tidak akan menyetujui pernikahan ini. Betapa bodohnya, ia saat membuat janji di pemakaman mantan pacarnya.

Taehyung membuka pintu kamar apartement yang mewah dan luas. Ruangan itu sudah dihasi berbagai macam bunga dengan lilin aroma terapi. Bahkan ada foto besar mereka berdua saat prewedding. Sepertinya, nenek Taehyung benar-benar menyanyagi Jisoo.

Taehyung menaruh pelan tubub Jisoo diatas tempat tidur yang di penuhi kelopak bunga mawar.

"Kau mau apa?" tanya Jisoo panik, begitu Taehyung menyingkap ujung rok gaun pengantin sampai batas lutut.

"Aku hanya ingin memeriksa kaki mu saja." kata Taehyung, perlahan membuka high hells Jisoo.

Kaki Jisoo membengkak sampai berdarah, Taehyung segera mencari kotak obat p3k. Tidak lama, pemuda Kim datang, ia pun mengobati kaki Jisoo dengan telaten.

"Auhh ... Sakit! Pelan-pelan saja."

"Ini sudah pelan!"

"Sshhh .... Ahhhh. Sakit!" ringis Jisoo.

"Jika tidak bisa memakai sepatu setinggi itu. Jangan memakai-nya jika tidak ingin terluka."

"Kenapa malah memarahi ku?! Nenek yang meminta ku memakai-nya! Jika tidak berniat mengobati ku. Biarkan saja, aku bisa sen---"

"Sudah selesai!" potong Taehyung, kemudian mengamasi kotak obat dan menaruhnya kembali ke tempat semula.

Jisoo benar, di buat kesal dengan sikap Taehyung. "Dasar menyebalkan!" kata Jisoo yang menutupi kakinya.

Tangan Jisoo terulur kebelakang, ia berusaha melepaskan pakaiannya karena akan sangat repot jika ia harus tidur mengunakan gaun. Sayangnya, tangan Jisoo tidak sampai, ia merasa kesusahan. Alhasil, Jisoo hanya bisa berputar-putar di tempat tidur berusaha menggapai resulting gaunnya.

Jisoo merasa lelah, sepertinya ia memang harus tidur memakai gaun. Namun dari arah belakang, tangan kekar menarik resulting gaun Jisoo hingga membuatnya hampir terlepas. Buru-buru Jisoo menaruh kedua tangan diatas dada lalu menoleh ke belakang.

"Kau? Kapan kau masuk?"

"Tolong di ingat jika kita sudah menikah dan kamar ini bukan hanya milik mu saja. Kau seharusnya, berterimakasih karena aku sudah membantu mu. Tiga kali." kata Taehyung sembari menekuk dua jari jempol dan kelinkingnya.

Oneshoot VSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang