Dream

814 72 2
                                    

Ini sudah larut malam, you know?
Apakah kamu ga bisa tidur?
Kemarilah, berbaring di samping ku
Bersembunyi di balik selimut hangat ku, oh babe
Ceritakan tentang hari mu
Karena aku ingin tahu
Ceritakan saja padaku
Dengan irama ketukan ku
Kita singkor kan nafas kita
Masalah yang ada di benak mu
Akan hilang mengikuti tangan ku yang perlahan membelai mu
Jangan khawatirkan apapun
Tutup saja mata mu

Alunan musik masih setia menemani malam panjang Jisoo. Entah sudah berapa putaran lagu, ia tidak ingat.

Dada Jisoo terasa sesak, sakit! Ia ingin waktu berputar sangat cepat, saat ini juga. Setiap hari Jisoo selalu menekan perasaannya sendiri. Ia bahkan tidak tahu kenapa aku melakukan hal ini? Seolah menyiksa diri sendiri adalah hobinya.

Jisoo tenggelam dalam pikiraannya sendiri. Merasa lelah, rasa kantuk mulai menghampiri. Ia memejamkan mata, barang sebentar.

Apa aku boleh menangis?

Emosi Jisoo kiam memuncak, cairan bening menggenang di pelupuk mata. Siap jatuh kapan saja, jika berkedip. Jisoo menunduk mengambil nafas, mengularkannya perlahan berusaha meredam gejolak dalam dada.

Aku tidak boleh menangis! Aku tidak lemah! Aku harus kuat! Aku menahannya lagi, dada ku sesak. Sakit! Rasanya sulit sekali mengambil nafas.

Jisoo tersentak kejut saat tengah kokoh menutup kedua mata ku.

"Menangislah, tidak akan ada melihat!"

Jisoo memejamkan mata "Apa aku boleh menangis?" gumam Jisoo, pada suara yang entah dari mana asalnya.

"Yah, keluarin aja semuanya. Jangan di tahan! Tak ada yang melihat mu di sini--"

"Aku malu! Bahkan pada diri ku sendiri" ucap Jisoo, memotong perkataanya. Perlahan tapi pasti, dapat Jisoo rasakan genggaman mulai melemah. Ia mulai membuka mata, lalu membalikkan badan.

Bagai tersengat kejut listrik, saat melihatnya. Kenapa harus dia? Saat aku merasa lemah, tidak bisakah aku meminta orang lain saja?

"Taehyung oppa?"

Tanpa berkata Taehyung menarik tubuh mungil Jisoo dalam dekap hangatnya, di pelukku erat.

"Kau boleh menangis sepuas mu. Menangislah, karena tidak ada manusia yang kuat. Mereka hanya berpura-pura bahagia. Saat bersama ku, kau boleh menangis sepuas mu."

Jisoo menangis sejadi-jadinya, dalam dekapan Taehyung. Dapat ia rasakan tangan kokoh membelai lembut rambut belakang Jisoo.

"Taehyung oppa?" Jisoo mendongak dengan air mata terus saja mengalir.

"Wae?"

"Baju mu basah. Mianhe-!"

Taehyung terkekeh geli "Khawatirkan saja diri mu. Baru kau boleh memikirkan, soal baju ku."

"Wae? Aku baik-baik saja. Lihatlah, baju mu kotor. Gara-gara aku menangis" balasnya.

"Itu hanya baju. Aku bisa mencucinya, membuang atau membeli yang baru. Sebelum kau memikirkan baju ku. Pikirkanlah, dirimu sendiri. Keadaan mu sekarang."

Oneshoot VSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang