Kapan nikah? Sungguh, itu merupakan pertanyaan yang paling menjengkelkan bagi para kaum lajang. Apalagi jika pergi ke acara pernikahan, pasti akan kena senggol.
Kapan nyusul? Temen-temen kamu udah pada nikah, ada juga yang punya anak. Emangnya kamu ga kesepian? Mau sampai kapan kayak gini terus? Jodoh memang ada di tangan tuhan. Tapi ya, ga mungkin dia akan datang ke rumah lalu berkata "Aku jodoh mu" harus usaha, dong.
Hufttt
Jisoo hanya bisa tersenyum menanggapi hal tersebut, tanpa membalas. Terkadang orang-orang di sekitarnya, sering menjodoh-jodohkan Jisoo dengan orang asing yang mereka anggap teman ataupun keluarga. Menyebalkan, memang.
"Seokjin oppa. Kapan kau akan kembali? Aku sudah lelah menunggu! Haruskah aku menyerah dengan keadaan ini" Jisoo tersenyum, air matanya mengenang di pelupuk mata.
"Maaf, aku lupa. Jika tuhan lebih mencintai mu. Mungkin tuhan cemburu, jika aku berada di dekat mu. Itu sebabnya,Tuhan mengambil mu, dari ku" Jisoo mendongak, menatap langit.Mendung! Sepertinya hujan akan turun.
Tesst!!
Benar saja, rinai hujan jatuh mencumbui tanah. Orang-orang berlarian, mencari tempat berteduh. Tidak terkecuali, Jisoo yang masih berada di tempatnya. Enggan untuk bergerak, barang seinchi pun.
"Kau masih sama seperti dulu. Suka sekali, dengan hujan"
Pemuda jakung yang membawa payung berdiri tidak jauh di belakang Jisoo.
"Taehyung, oppa" kata Jisoo, begitu ia membalikkan badan.
"Kau masih ingat, nama ku" katanya,kemudian berjalan mendekati Jisoo.
"Pengang ini!" Taehyung menyodorkan, gagang payung ke hadapan Jisoo yang di sambut dengan tangan kecil gadis itu.
Selagi Jisoo memengang payung, Taehyung melepaskan jaket hodie yang di genakan lalu memasangkannya pada Jisoo. "Cuaca sangat dingin, jangan keluar rumah dengan pakaian tipis seperti ini"
Ingin rasanya Jisoo memperotes, melihat Taehyung melepas jakect. Saat ia hanya mengenakan kaos tipis.
"Kau tidak usah mengkhawatirkan ku. Jika kau mau mencari tempat berteduh dan mentraktir ku makan ramyeon. Maka aku aka memaafkan mu" kata Taehyung, seolah bisa membaca pikiran Jisoo.
"Minta maaf? Buat apa? Aku tidak meminta mu untuk datang!" ketus, Jisoo.
"Jika aku Bilang, tidak sengaja lewat. Apa kau akan percaya pada ku?"
****
"Aku pulang!" seru Jisoo begitu membuka pintu, kemudian memasukkan sepatu dalam rak.
Jisoo tidak jadi mengajak Taehyung makan ramyeon di karenakan moodnya sangat buruk. Besok ia akan menemui Taehyung dan meminta maaf atas perilakunya.
Taehyung mengantarkan Jisoo pulang, meski tolak keras ia masih ngotot. Terpaksa Jisoo menerima tawarannya.
Begitu sampai, Jisoo mengembalikan jakect yang di pakai karena ia tidak tega, jika melihat Taehyung pulang kedinginan. Jisoo takut, Taehyung akan terkena flu.
"Eomma, lihat ini. Aku baru saja mencoba gaun pengantin dengan Jungkook." suara adik Jisoo memenuhi ruangan. Berlari kecil, mendekati ibunya yang sedang menonton tv.
Ibu Jisoo tidak mengubris perkataan putri bungsunya. Ia berdiri, kemudian menatap Jisoo baru saja pulang.
"Kakak mu, saja belum menikah. Kau sudah bicara macam-macam, selesaikan dulu kuliah mu." kata Ibu Jisoo, kemudian melenggang pergi.