Langit malam masih menurunkan hujannya yang tak kunjung menandakan untuk berhenti. Sesekali terdengar suara guntur yang membuat tidur sedikit terganggu. Kilat pun terlihat di atas langit. Tanah yang tadinya kering, kini menjadi berlumpur karena tercampur dengan air hujan.
Dan di dalam sebuah gudang terdapat dua orang pria dan wanita. Posisi mereka sedikit ambigu karena sang pria berada di bawah dan sang wanita berada di atas. Bibir mereka pun saling menyentuh meski tidak saling melumat. Posisi mereka tertahan beberapa detik karena mereka cukup terkejut dengan situasi yang sedang terjadi saat ini.
Setelah tersadar, Jisoo dengan segera bangun dari posisi menindih manajernya itu. Ia merutuki dirinya sendiri yang ceroboh hingga ia mencium bibir Seokjin tanpa sengaja.
Seokjin pun juga beranjak dari posisinya. Tanpa sepatah kata pun Seokjin berlalu begitu saja seakan tidak terjadi apa-apa di antara mereka.
Jisoo hanya bisa melongo menatap punggung manajernya itu sambil menyentuh bibirnya dengan jarinya.
"Apa yang baru saja aku lakukan?" Gumam Jisoo merutuki dirinya sendiri. "Habislah kau Cha Jisoo!"
Jisoo memukul kepalanya sendiri karena kecerobohannya tadi. Namun saat Seokjin kembali, ia menghentikan aksinya itu.
"Kalau tidak ada yang dikerjakan lagi, kau bisa pulang." Ucapnya datar sambil mengecek barang-barang disana.
"Kenapa dia bisa santai sekali? Seakan tidak terjadi apa-apa." Jisoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Apa hanya aku saja yang gugup disini?"
"Kenapa kau masih disini? Apa kau mau menginap disini?" Tanya Seokjin dengan nada ketus.
"Ahh.. tidak, Tuan. Aku akan pulang sekarang. Kalau begitu aku permisi. Selamat malam. Haattcciihh!"
Tanpa memedulikan bersinnya, Jisoo berpamitan dan membungkukkan badan, ia segera keluar dari gudang dan mencari taksi yang lewat di ujung jalan.
Dirasa Jisoo sudah benar-benar pulang, Seokjin menghela nafasnya lega seakan ada beban yang menghilang.
"Ada apa dengan jantungku?" Ucap Seokjin sambil mengelus dadanya. "Semoga saja dia tidak menyadarinya."
***
Sinar mentari sudah menampakkan cahayanya. Langit yang semalam suntuk menurunkan air hujan seakan tak menghalangi cahayanya untuk menerangi bumi.
Lokasi shooting yang semalam diguyur hujan kini sudah diatur sedemikian rupa agar proses shooting nya berjalan dengan lancar. Terlihat para kru menata kembali properti yang semalam dimasukkan ke dalam gudang oleh Seokjin dan Jisoo.
Tidak sedikit para kru yang mengeluh karena mereka harus bekerja dua kali untuk menata properti shooting. Sang penanggung jawab pun sudah stand by di lokasi mengawasi anak buahnya agar bekerja dengan benar.
Lim Taehyung. Orang yang bertanggung jawab atas penataan properti shooting akhirnya menampakkan batang hidungnya hari ini.
Seokjin yang sejak tadi sudah berada di lokasi menghampiri Taehyung meminta penjelasan tentang semalam.
"Tuan Lim.. aku minta penjelasan tentang semalam. Mengapa kau membiarkan anak buahmu menata properti di luar?" Tanya Seokjin mengintimidasi. "Apa kau tidak memperhitungkan kejadian tak terduga seperti semalam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex and My Boss (Complete)
FanfictionCha Jisoo gadis yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan harus dihadapkan dengan kisah cinta segitiga. Dia harus memilih antara sang mantan dan sang bos. Kedua pria itu sama-sama berusaha untuk mendapatkan cinta seorang Cha Jisoo. Siapa di antar...