Sepulang dari kantor, Jisoo yang biasanya akan menunggu Seokjin di persimpangan jalan dekat gedung kantornya memilih tidak menunggu kekasihnya. Ia lebih memilih pergi bersama Hyera. Karena Hyera menginginkan penjelasan dari dirinya mengenai hubungannya dengan Seokjin.
Saat ini Jisoo dan Hyera sedang berada di sebuah coffee shop yang letaknya tidak jauh dari kantornya. Mereka berdua sama-sama memesan vanilla latte untuk teman mengobrol mereka.
"Sekarang jelaskan padaku, Jisoo. Jangan ada yang terlewat satu pun." Ucap Hyera setelah menyeruput vanilla latte nya. "Apa benar kau sudah lama berkencan dengan Lee Seokjin?"
Jisoo menganggukkan kepalanya. "Kau benar, Eonni.. Sudah lama aku berkencan dengannya. Bahkan sebelum ia dijodohkan dengan Lee Jennie."
"Lalu apa kau tetap akan berkencan dengannya meski kau tau ia akan bertunangan dengan wanita lain?"
"Kami berdua saling mencintai, Eonni. Jadi tidak ada alasan bagiku untuk mengakhiri hubungan kami."
Hyera menghela nafasnya panjang. Ia tidak tau jalan pikiran Jisoo. Selama ia mengenal Jisoo, ia tidak pernah melihat Jisoo seperti ini. Biasanya Jisoo akan bersikap rasional tanpa mempedulikan egonya.
"Aku hanya tidak tahan melihat dan mendengar orang-orang di kantor berguncing tentangmu." Hyera menjeda ucapannya. "Kau tau? Mereka berkata bahwa kau.. Kau itu.."
Hyera tidak enak hati untuk meneruskan ucapannya. Mengingat apa yang orang-oramg di kantor mengatakan bahwa Jisoo adalah wanita jalang yang tega merebut calon tunangan wanita lain. Sungguh Hyera tak sampai hati untuk berkata seperti itu pada Jisoo. Karena ia tau bahwa temannya ini bukanlah wanita seperti itu.
"Mereka bilang aku wanita jalang yang merebut Seokjin dari Lee Jennie, kan?" Sahut Jisoo.
Hyera terkejut dengan penuturan Jisoo. Ia tidak menyangka bahwa Jisoo telah mendengar semuanya.
"Maaf, Jisoo.. Bukan maksudku untuk berkata seperti itu. Tapi.."
Jisoo segera memotong ucapan Hyera. "Tidak apa-apa, Eonni. Kalian tidak mengerti bagimana kejadian yang sebenarnya. Jadi aku paham mereka mengataiku seperti itu."
Hyera menggenggam tangan Jisoo seakan memberi semangat. "Aku yakin kau pasti memiliki alasan yang kuat, Jisoo. Aku sudah mengenalmu tiga tahun ini. Aku yakin kau pasti bisa melalui ini semua."
"Terima kasih, Eonni." Jisoo juga menggenggam tangan Hyera. "Terima kasih karena kau mau mengerti diriku. Aku tidak peduli mereka berpikir yang tidak-tidak padaku asal kau tetap percaya padaku. Maaf.. Karena aku tidak bisa menceritakan secara mendetail masalahku ini padamu. Tapi yang pasti aku tidak akan mengakhiri hubunganku dengan Seokjin."
"Aku percaya padamu, Jisoo.."
***
Beberapa hari kemudian, Jisoo sedang berada di lokasi pemotretan untuk proyek terbarunya. Dan lagi-lagi ia bekerja bersama dengan Yoo Namjoon sebagai fotografer untuk proyeknya.
Saat sedang menyiapkan set tempat untuk pemotretan, Namjoon tidak sengaja mendengar sesuatu tentang Jisoo yang terlontar dari salah satu staf bagian produksi yang juga berada di lokasi pemotretan.
"Aku heran pada Cha Jisoo. Kenapa ia tidak tau malu sekali! Berani-beraninya dia berkencan dengan Manajer Lee yang akan bertunangan dengan Lee Jennie?" Ucap salah satu staf produksi disana.
"Apa jangan-jangan ia hanya mengincar harta Manajer Lee? Kau tau kan Manajer Lee pewaris tunggal perusahaan ini?" Sahut staf lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex and My Boss (Complete)
FanfictionCha Jisoo gadis yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan harus dihadapkan dengan kisah cinta segitiga. Dia harus memilih antara sang mantan dan sang bos. Kedua pria itu sama-sama berusaha untuk mendapatkan cinta seorang Cha Jisoo. Siapa di antar...