33. Honesty

292 33 2
                                    

Sudah seminggu semenjak Jisoo mendapatkan pesan dari nomor tak dikenal yang isi pesannya berupa foto-foto Seokjin dan Jennie di atas ranjang. Jisoo masih bersabar menunggu Seokjin sendiri yang angkat bicara dan jujur kepada dirinya. Namun sepertinya yang ditunggu sama sekali tidak ada niatan untuk mengatakan yang sebenarnya. Bahkan Seokjin bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal Jisoo sudah sering memancing Seokjin, namun pria itu tak peka atau mungkin saja pura-pura tidak peka.

Meski begitu, perlakuan Jisoo pada Seokjin tidak berubah. Wanita itu masih tetap mencintai kekasihnya. Entah, mungkin saja Jisoo sudah dibutakan oleh cinta. Meski ia tau mungkin saja kekasihnya itu benar-benar sudah tidur bersama wanita lain selain dirinya.

Sejak semalam Jisoo sudah memikirkan bagaimana caranya agar Seokjin mau menjelaskannya sendiri. Dan ia bertekad akan mengakhiri rasa penasarannya itu malam ini setelah selesai bekerja.

Dan kini setelah makan siang, Jisoo menghampiri Seokjin yang ada di ruangannya. Ia melihat Seokjin berkutat dengan laptopnya.

"Jin.. Apa kau sudah makan?" Tanya Jisoo setelah masuk ke dalam ruangan Seokjin.

Seokjin mendongak dan tersenyum ketika mendapati kekasihnya menghampiri dirinya. "Sudah. Tadi sebelum ke kantor aku makan siang di luar bersama Kim Biseo."

Jisoo mengangguk. "Apa setelah bekerja nanti kau ada acara?" Tanyanya agak ragu.

Sebenarnya Jisoo takut mengetahui kebenaran dari foto-foto itu.

Bagaimana jika memang benar Seokjin pernah tidur bersama Jennie?

Memang sedikit pengecut memang! Namun yang dilakukan Jisoo itu semata hanya untuk mempertahankan hubungannya dengan Seokjin yang baru saja 'rujuk' setelah kesalah pahaman yang terjadi beberapa waktu lalu. Jisoo terlalu takut mengetahui kebenaran dan ia tidak ingin hubungannya kembali retak hanya karena foto yang tak jelas asal-usulnya itu.

Namun untuk menghilangkan rasa penasarannya, Jisoo memberanikan diri untuk bertanya langsung pada Seokjin malam ini.

"Malam ini?" Seokjin nampak berpikir. "Sebenarnya aku ingin mengajakmu makan malam sepulang dari kantor nanti. Ada yang ingin ku bicarakan padamu."

Deg..

Jantung Jisoo berdetak lebih kencang dari biasanya setelah mendengar ucapan Seokjin.

"A-apa yang ingin kau bicarakan padaku, Jin?" Jisoo sedikit gelagapan. Ia sendiri takut Seokjin akan mengatakan yang sebenarnya padanya mengenai foto-foto itu.

Seokjin terkekeh. "Nanti saat makan malam aku akan memberitahumu."

Ucapan Seokjin itu ia akhiri dengan senyum manis yang terukir dari bibir tebalnya. Meski sudah sering melihatnya, Jisoo masih saja terlena ketika melihat senyuman itu.

"Tidak bisakah kau memberitahuku sekarang saja? Kau membuatku penasaran."

Jisoo berusaha untuk mengetahui apa yang akan Seokjin bicarakan nanti. Siapa tau jika ia merengek kekasihnya itu mau dengan senang hati memberitahunya sekarang agar ia tidak penasaran.

Seokjin menggelengkan kepalanya. "Kau akan mengetauhinya nanti."

"Tentang apa? Setidaknya beri tau aku ini tentang apa."

Seokjin lantas beranjak dari duduknya dan menghampiri Jisoo yang berdiri di depan meja kerjanya lalu mengacak pelan rambut gadisnya.

"Kenapa kau jadi tidak sabaran seperti ini, hmm?" Seokjin menarik Jisoo ke dalam pelukannya. "Andai saja saat di ranjang kau juga tidak sabaran seperti ini. Aku pasti akan sangat senang." Seokjin terkekeh.

My Ex and My Boss (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang