37. He Knows

352 39 12
                                    

Pagi ini Jisoo merasakan bahwa tubuhnya sehat. Meski bangun tidur tadi sempat mengalami morning sickness karena hamil muda, mualnya berkurang setelah ia minum segelas teh lemon.

Saat ini Jisoo berada di kantor, ia sudah memantapkan hati untuk memberitahu Seokjin tentang kehamilannya. Semalam pun Lisa sudah memberi semangat untuknya.

"Jisoo.. Kau sudah sehat?" Tanya Jimin yang baru saja datang.

Jisoo mengangguk. "Aku sudah merasa sehat."

"Baguslah. Tapi jangan terlalu lelah bekerja." Imbuh Jimin.

"Terima kasih, Jimin." Jisoo menjeda ucapannya. "Emm.. Apa Tuan Lee sudah datang?"

"Sepertinya belum. Aku tidak melihat mobilnya di tempat parkir."

"Begitu, ya?"

"Ah, Jisoo.. Apa nanti kau bisa meeting bersama tim produksi?"

"Tentu.. Aku akan menghandle meeting nya. Kau jangan khawatir."

Jimin tersenyum senang melihat Jisoo yang sudah kembali sehat. Wajah cantiknya pun tidak terlihat pucat lagi seperti beberapa hari yang lalu.

***

Jisoo telah menyelesaikan meeting nya bersama tim produksi ditemani Jungkook. Selesainya, Jisoo kembali ke meja kerjanya dan membuat salinan hasil meeting nya tadi untuk dibagikan ke rekan satu timnya.

"Jisoo.." Panggil Jimin. "Tuan Lee sudah datang, dia ada di ruangannya sekarang."

"Benarkah?"

Kemudian Jimin mengangguk.

"Terima kasih, Jimin. Aku akan ke ruangannya sebentar." Jisoo menyerahkan beberapa lembar kertas pada Jimin. "Ini hasil meeting tadi. Bagikan pada yang lain."

Tanpa menunggu respon dari Jimin, Jisoo beranjak begitu saja menuju ke ruangan Seokjin. Selama melangkahkan kakinya ke ruangan sang kekasih, Jisoo membayangkan ekspresi senang Seokjin ketika mendengar kabar kehamilannya.

Sesampainya di depan pintu ruangan Seokjin, Jisoo melihat pintunya sedikit terbuka. Tanpa berpikir macam-macam, ia mengintip ke dalam ruangan. Ternyata di dalam ruangan itu ada Seokjin yang sedang duduk sambil fokus ke layar laptopnya dan juga ada seorang wanita berambit panjang.

Wanita itu Jennie.

Jisoo mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam ruangan itu karena ia tau di dalam sana ada Jennie. Ia bisa mendengar percakapan dari balik pintu dengan jelas.

"Seokjin.. Ada yang ingin ku bicarakan padamu. Ini penting." Kata gadis berambut panjang itu yang berdiri di hadapan Seokjin yang terlihat mengacuhkannya.

"Aku tidak ada urusan denganmu." Ucap Seokjin tanpa melihat lawan bicaranya itu. "Pergilah. Sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu keluar."

Wanita itu berdecak kesal melihat respon Seokjin dengan kedatangannya. Padahal tujuan ia kesini untuk membicarakan hal yang serius. Namun respon pria itu sungguh menjengkelkan. Ia diacuhkan begitu saja bahkan untuk melihat wajahnya, Seokjin sepertinya juga terlalu muak.

My Ex and My Boss (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang