35. Regret

343 37 8
                                    

"Tolong.. Jangan menemuiku dulu sebelum kau mengatakan yang sebenarnya pada ayah Jennie mengenai hubungan kalian!"

Seminggu setelah perbincangan yang cukup berat antara Seokjin dan Jisoo di taman, keduanya sungguh tak bertemu kecuali bertemu saat meeting di kantor yang sangat jarang mereka lakukan bersama dikarenakan Seokjin yang kini sudah menjabat sebagai CEO sedangkan Jisoo hanya sebagai kepala tim yang di antara kedua posisi itu memang jarang mengadakan meeting bersama. Kecuali jika Seokjin memang sengaja mengikuti meeting antara Jisoo dengan timnya bersama manajer baru mereka agar bisa bertemu dengan kekasihnya.

Di kesempatan lain, Jisoo yang selalu menghindar pada Seokjin. Sedangkan Seokjin juga belum berani bertemu Jisoo karena hingga saat ini ia belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya pada ayah Jennie perihal hubungan mereka. Ditambah lagi Seokjin yang sekarang sudah menjabat sebagai CEO lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di luar bertemu klien. Membuat mereka berdua tidak bisa sering-sering bertemu.

Siang ini Seokjin sengaja menghadiri meeting yang dilakukan oleh Jisoo dan timnya. Padahal seorang CEO tidak begitu diperlukan kehadirannya pada meeting tersebut. Namun karena Seokjin sudah terlalu rindu pada sang kekasih, semalam ia telah meminta sekertarisnya untuk menyematkan jadwal menghadiri meeting ini.

Seokjin masuk ke dalam ruang meeting bersama Kim Biseo ketika Jisoo tengah menjelaskan mengenai konsep dari iklan terbaru mereka.

Jisoo seketika menghentikan penjelasannya ketika melihat Seokjin masuk dan duduk di meja paling ujung.

"Lanjutkan saja penjelasannya." Ucap Seokjin setelah ia duduk. "Aku ingin mendengar konsep dari kalian."

Tanpa merespon, Jisoo kembali melanjutkan penjelasannya tadi yang sempat tertunda. Setelah selesai, Jisoo kembali ke tempat duduknya yang kemudian digantikan oleh Hyera untuk menjelaskan lebih detail nya.

Bukannya memperhatikan Hyera, Seokjin malah memandangi wajah kekasihnya yang sangat ia rindukan dengan tatapan sendu.

"Hyung.. Apa mungkin terjadi sesuatu antara Tuan CEO kita dengan Jisoo Noona?" Bisik Jungkook pada Jimin yang duduk di sebelahnya.

"Hey.. Kau jangan asal bicara. Jika bos mendengar bisa-bisa kau dipecat." Ucap Jimin mencoba memperingati Jungkook.

"Aku tidak asal bicara." Ucap Jungkook dengan penuh percaya diri. "Apa kau tidak tau jika akhir-akhir ini mereka berdua tidak pernah pulang bersama?"

"Ya karena bos mu itu orang sibuk, jadi tidak bisa mengantar Jisoo pulang."

"Mereka juga tidak pernah berbicara. Apa mereka--"

Bisikan antara Jimin dan Jungkook terhenti ketika Hyera berdehem dan kemudian obrolan mereka pun tak berlanjut lagi. Mereka ingin fokus pada meeting kali ini, apalagi CEO mereka kini berada di ruangan tersebut.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, meeting mereka usai. Setelahnya tim Jisoo mengemasi barang mereka dan keluar dari ruangan itu menyisakan Seokjin bersama dengan Jisoo yang masih sibuk dengan beberapa kertas yang ada di hadapannya.

Dengan memberanikan diri, Seokjin menghampiri Jisoo. "Apa kau ada waktu nanti malam?"

Jisoo mendongakkan kepalanya dan hening beberapa detik. "Apa kau sudah menemui ayahnya Jennie?" Tanya Jisoo tanpa menghiraukan pertanyaan dari kekasihnya itu.

Seokjin menggeleng pelan sambil menunduk. Ia merasa dirinya pria yang paling bodoh karena tidak berani untuk berkata yang sejujurnya pada Ayahnya Jennie.

Mendapat jawaban yang mengecawakan, Jisoo beranjak dari kursinya. "Kalau begitu aku permisi dulu, Tuan Lee."

Belum Jisoo melangkahkan kakinya, tangan Seokjin lebih dulu menahan lengannya hingga ia berbalik dan mengahadap pada Seokjin.

My Ex and My Boss (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang