19. The Show

350 43 0
                                    

Lagi-lagi Jisoo harus bekerja bersama Namjoon karena sebuah proyek. Seperti terakhir kali mereka bertemu, Namjoon masih mengacuhkan Jisoo. Namjoon hanya berbicara pada Jisoo seperlunya saja dan itu hanya masalah pekerjaan. Tak ada percakapan lain yang menyangkut urusan pribadi.

Jisoo mencoba untuk mendekati Namjoon. Ia mencoba untuk berbincang hal lain di luar pekerjaannya. Namun saat Jisoo mencoba berbicara, Namjoon segera pergi meninggalkan Jisoo tanpa memandangnya sedikit pun.

Tentu saja Jisoo sedikit kesal. Ia hanya ingin mencoba berteman dengan mantan kekasihnya itu. Namun niat baiknya sepertinya tidak disambut baik juga oleh Namjoon.

Setelah pemotretannya selesai, Jisoo dan timnya pamit pada timnya Namjoon. Namun saat Jisoo hendak berbalik, Namjoon lebih dulu memanggil Jisoo.

"Jisoo.. Tunggu.." Panggil Namjoon.

Jisoo yang dipanggil namanya menengok ke arah Namjoon. Ada sedikit rasa lega ketika Namjoon mau memanggil namanya.

"Ada apa?" Tanya Jisoo.

"Ayo kita ke kafe yang ada di depan. Aku ingin berbicara padamu sebentar."

Sebelum Jisoo menerima ajakan Namjoon, ia lebih dulu meminta teman-temannya untuk pulang lebih dulu. Setelah teman-temannya sudah berpamitan ia kembali menghampiri Namjoon.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Bukannya kau tidak ingin berbicara padaku?"

"Ayo kita ke kafe dulu. Kita berbicara sambil minum kopi."

Beberapa saat kemudian, Jisoo dan Namjoon sudah duduk di kafe. Mereka memilih duduk di depan jendela. Jisoo ingin minum kopi sambil melihat orang-orang yang lalu lalang yang lewat di depan kafe.

"Sebelumnya aku ingin minta maaf padamu karena sikapku tempo hari." Ucap Namjoon membuka pembicaraan mereka.

Jisoo hanya tersenyum kecut mendengar permintaan maaf dari Namjoon.

"Setelah ku pikir-pikir, sikapku memang salah padamu. Aku seharusnya tidak mengacuhkanmu, Jisoo." Lanjut Namjoon.

"Tapi kau masih mengacuhkanku tadi. Bahkan saat aku mencoba mendekatimu kau langsung menjauh dariku."

"Maafkan aku." Ucap Namjoon sambil menundukkan kepalanya.

"Ingat, Namjoon! Aku memang tidak bisa kembali lagi kepadamu. Tapi kita masih bisa berteman. Setidaknya kita bisa saling menyapa ketika bertemu. Bukan mengacuhkanku."

"Aku hanya takut tidak bisa mengendalikan perasaanku jika berada di dekatmu."

Jisoo menghela nafasnya kasar. Ia juga tidak bisa memaksa Namjoon untuk berhenti mengharapkannya. Setidaknya ia sudah mewanti-wanti Namjoon untuk tidak berharap lagi padanya. Dan yang terpenting ia juga tidak memberikan harapan palsu pada mantan kekasihnya itu.

"Jadi.. Apa bisa kita berteman?" Tanya Jisoo sambil mengarahkan tangannya pada Namjoon untuk berjabat tangan.

Sejenak Namjoon terdiam dan hanya melihat pada tangan Jisoo. Namun kemudian Namjoon membalas jabatan tangan Jisoo.

"Ya.. Kuharap kita bisa berteman." Jawab Namjoon saat menjabat tangan Jisoo.

"Jadi mulai sekarang tolong jangan acuhkan aku lagi, Namjoon." Pinta Jisoo.

"Baiklah."

Beberapa saat kemudian Jisoo dan Namjoon saling terdiam. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Entah apa yang sedang Jisoo pikirkan saat ini. Hanya ia yang tau.

Sedangkan Namjoon sedang menimbang apakah ia harus memberitahukannya pada Jisoo atau tidak perihal beberapa waktu yang lalu saat ia melihat Seokjin bersama gadis lain. Ia ingin memberitahukannya pada Jisoo, tapi ia takut Jisoo berpikir bahwa ia ingin merusak hubungan Seokjin dengan Jisoo. Namun jika ia tidak memberitahukannya, ia juga takut Seokjin akan menyakiti Jisoo di kemudian hari.

My Ex and My Boss (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang