27. the Courage

337 39 4
                                    

Satu Minggu Kemudian

Semenjak Jisoo mengetahui tentang kebenaran rencana pertunangan 'pura-pura' antara Seokjin dan Jennie, hubungannya dengan Seokjin semakin membaik. Mereka kembali bersama.

Seperti biasa setiap hari Seokjin menjemput Jisoo agar berangkat ke kantor bersama. Dan begitu juga saat pulang. Seokjin selalu siap sedia untuk mengantar Jisoo kemana pun kekasihnya itu ingin pergi.

Hari ini adalah akhir pekan. Jisoo memilih untuk menghabiskan akhir pekannya untuk pergi ke salon. Menikmati me time nya yang sudah lama tidak ia lakukan. Awalnya Seokjin sempat melarangnya untuk pergi ke salon. Bukan apa-apa, hanya saja Seokjin ingin menghabiskan hari liburnya berdua dengan kekasihnya. Namun bukan Jisoo namanya jika tidak bisa membuat Seokjin luluh akan keinginannya.

Seokjin hanya mengantar Jisoo sampai depan salon langganan Jisoo. Setelahnya ia kembali ke rumah dan memutuskan untuk bermain game untuk menghabiskan akhir pekannya.

Di salon itu, Jisoo akan melakukan berbagai treatment seperti manicure pedicure, creambath, body massage, dan merapikan sedikit rambutnya dengan memotong poninya.

Saat akan masuk ke dalam tempat untuk body massage, Jisoo sekilas melihat Jennie yang juga sedang berada di salon itu. Kemudian ia memberitahu pegawai salon untuk menunda sebentar body massage nya.

"Lee Jennie-ssi.." Panggil Jisoo pada Jennie yang terlihat sedang melakukan hair steaming.

Jennie yang merasa namanya dipanggil oleh seseorang menoleh ke arah Jisoo. "Ya? Maaf, siapa?"

"Aku Cha Jisoo.. Kekasihnya Lee Seokjin." Jawab Jisoo dengan percaya dirinya. "Bisa kita bicara sebentar?"

Beberapa saat kemudian, Jisoo dan Jennie sedang berada di ruang tunggu salon tersebut. Dengan masih menggunakan bathrobe, keduanya duduk berhadapan yang di batasi oleh sebuah meja.

"Apa kabarmu, Jennie-ssi?" Tanya Jisoo setelah menyeruput teh yang telah disajikan.

Jennie tersenyum miring. "Tidak usah basa-basi, Jisoo-ssi. Apa maumu?"

"Ternyata kau peka juga."

"Aku tidak punya banyak waktu untuk berbicara denganmu."

Jisoo terkekeh mendengar pernyataan Jennie. "Baiklah.. Aku langsung ke intinya saja. Jauhi Seokjin!"

Jennie melengos.

"Jauhi Seokjin, Jennie-ssi!" Jisoo mengulang ucapannya.

"Aku tidak akan menuruti permintaanmu itu!" Ucap Jennie ketus.

Jisoo mengernyitkan dahinya setelah mendengar respon dari Jennie.

"Tunggu.. Itu bukan permintaan. Tapi itu larangan, Jennie-ssi! Aku melarangmu untuk mendekati kekasihku dengan alasan apapun. Lee Seokjin hanyalah milikku!" Ucap Jisoo dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Sejak kapan Seokjin jadi milikmu? Bahkan jika ia sudah menikah pun, aku akan tetap merebut Seokjin dari istrinya. Apalagi hanya wanita seperti dirimu yang hanya pegawai biasa. Aku tidak akan pernah mundur untuk mendapatkannya."

"Jika kau tetap ingin merebut Seokjin dariku, aku sendiri yang akan menemui ayahmu dan mengatakan ssmua tentang rencanamu itu!" Ancam Jisoo.

Raut wajah Jennie terlihat panik ketika mendengar ucapan Jisoo.

Jisoo tersenyum menang ketika melihat perubahan mimik wajah Jennie.

"Ada apa, Jennie-ssi? Apa kau takut jika aku benar-benar mengadu pada ayahmu?"

"Tidak! Siapa yang takut? Aku yakin kau tidak akan berani menemui ayahku." Tantang Jennie.

"Apa kau menantangku? Baiklah.. Setelah dari sini aku akan menanyakan pada Seokjin dimana rumahmu dan aku akan langsung menemui ayahmu dan mengatakan semuanya."

My Ex and My Boss (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang