18. Our Weekend

367 42 0
                                    

Weekend adalah hari yang paling dinanti bagi para pegawai atau para pekerja yang telah mengerahkan otak, tenaga, dan ototnya untuk mencari nafkah selama lima hari bekerja. Biasanya mereka memanfaatkan hari libur mereka untuk beristirahat, untuk berbelanja, pergi bersama teman atau keluarga, bahkan berlibur ke suatu tempat dengan orang terkasih.

Pagi ini Seokjin sudah rapi. Ia mengenakan kaos putih dilapisi hem kotak-kotaknya dan celana jeans panjang. Ia ingin mengajak Jisoo jalan-jalan hari ini.

Setelah itu ia mengendarai mobilnya untuk menuju ke rumah Jisoo. Ia sengaja tidak memberitahu sebelumnya. Ia ingin tau bagaimana wajah Jisoo saat baru bangun tidur. Karena yang ia tau selama hari libur Jisoo selalu bangun siang.

Sesampainya di rumah Jisoo, Seokjin memarkirkan mobilnya di depan rumah Jisoo. Kemudian ia membuka pagar rumah yang tingginya hanya sebatas dada orang dewasa dan melenggang masuk munuju pintu rumah sebelum ia memencet bel pintu.

Sudah beberapa kali Seokjin memencet bel pintu dan sudah cukup lama ia menunggu. Namun beberapa saat kemudian pintunya terbuka dan menampakkan Jisoo yang benar-benar baru bangun tidur.

"Aishh.. Siapa yang datang pagi-pagi begini? Mengganggu orang sedang tidur saja!" Omel Jisoo dengan suara khas orang baru bangun tidur dengan mata yang masih tertutup.

Benar dugaannya. Jisoo pasti bangun siang.

Seokjin terkekeh ketika melihat penampilan Jisoo ini. Jisoo mengenakan kaos oversize warna abu-abu dan celana pendek. Rambutnya acak-acakan. Namun semua itu sama sekali tidak melunturkan kecantikan Jisoo di mata Seokjin. Ia ingin setiap hari melihat pemandangan seperti ini. Penampilan Jisoo saat baru bangun bangun tidur.

"Buka dulu matamu, Jisoo." Ucap Seokjin sambil mengacak-acak rambut Jisoo yang memang sudah berantakan itu.

"Yaakk.. Kau Lee Seokjin! Kenapa datang pagi-pagi sekali?" Omel Jisoo.

"Hey.. Ini sudah tidak pagi, Tuan putri! Lihat! Ini sudah jam sembilan. Kau saja yang bangun kesiangan."

"Masuklah!"

Jisoo dan Seokjin pun masuk ke dalam rumah setelah Jisoo menutup pintu rumahnya.

"Biasanya jika weekend aku bangun saat jam makan siang, asal kau tau!"

Seokjin tekekeh. "Maafkan aku!"

Seokjin kembali menatap penampilan Jisoo yang berantakan itu.

Jisoo yang merasa diperhatikan menjadi salah tingkah.

"K-kau.. Apa yang kau lihat?" Tanya Jisoo gugup.

"Kau.. Tetap terlihat cantik meski bangun tidur. Aku ingin melihat penampilanmu yang seperti ini tiap paginya."

Mendengar itu seketika pipi Jisoo menjadi merah. Lalu Jisoo memukul lengan Seokjin.

"Jangan bicara omong kosong!" Elak Jisoo segera. "Kau tunggu disini. Aku akan mandi sebentar!"

"Mandilah! Aku akan membuat sarapan."

Baru saja Jisoo melangkahkan kakinya dua langkah, ia kembali berbalik pada Seokjin. "Tunggu disini! Kau jangan mengikutiku ke kamar! Mengerti?" Kemudian Jisoo kembali berbalik dan menghilang di balik pintu kamarnya.

Seokjin menggelengkan kepalanya. "Memangnya siapa yang akan mengikutinya?" Gumam Seokjin.

Sambil menunggu Jisoo, Seokjin beranjak ke dapur untuk membuat sarapan. Kebetulan ia juga belum sarapan. Ia melihat ke penanak nasi dan di dalamnya masih ada nasi yang masih bisa dimakan untuk sarapan. Kemudian ia melihat ke dalam kulkas bahan-bahan yang bisa ia gunakan untuk membuat sarapan dan ia menemukan sekotak kimchi. Lalu Seokjin memutuskan untuk memasak kimchi bokkeumbap atau yang lebih dikenal nasi goreng kimchi.

My Ex and My Boss (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang