Lee Seokjin
Temui aku di Moon Cafe malam ini pukul tujuhJennie mendapat kiriman pesan singkat dari Seokjin. Saat menerimanya, Jennie tersenyum puas. Sepertinya rencana yang ia buat sudah mulai menampakkan hasil.
Ya.. Jennie memang berbohong kepada kedua orang tuanya mengenai Seokjin yang setuju untuk dijodohkan dengan dirinya. Ia melakukan semua ini karena ingin membalas perbuatan Seokjin yang mencampakkan dirinya begitu saja di hari pertama kencan buta mereka.
Jennie merasa harga dirinya sebagai wanita sudah diinjak-injak oleh Seokjin. Padahal sebelumnya belum pernah ia merasakan penolakan dari seorang pria. Bahkan para pria lah yang mengejar-ngejar untuk mendapatkan cintanya.
Sepulang kencan butanya dengan Seokjin, Jennie sudah berbohong kepada orang tuanya. Ia mengatakan bahwa Seokjin menyukainya dan ingin bertemu lagi dengannya. Orang tuanya pun sangat senang mendengar berita itu. Selain karena Seokjin yang pekerja keras, di kalangan para pengusaha Seokjin juga terkenal sebagai calon menantu idaman karena memiliki manner yang sangat baik.
Seiring berjalannya waktu meski Jennie dan Seokjin tidak pernah bertemu lagi setelah kencan buta mereka, Jennie selalu memberitahu orang tuanya bahwa ia rutin bertemu dengan Seokjin. Meski tidak pernah membawa Seokjin ke rumahnya, orang tua Jennie bahkan tidak pernah merasa curiga sedikit pun. Mereka sepenuhnya percaya kepada putri semata wayang mereka dan beranggapan bahwa Jennie benar-benar memiliki hubungan dengan Seokjin.
Jennie lebih dulu sampai di tempat yang sudah ditetapkan Seokjin. Sambil menunggu Seokjin datang, ia sudah merancang beberapa alasan untuk menjelaskan semuanya pada Seokjin.
Selang lima belas menit kemudian Seokjin datang dan langsung menghampiri Jennie yang duduk di dekat jendela.
"Duduklah! Kau mau pesan apa?" Tanya Jennie tanpa dosa.
"Aku tidak ingin bertele-tele, Jennie-ssi. Aku ingin langsung membicarakan maksudku untuk menemuimu malam ini." Ucap Seokjin dengan wajah yang dingin.
"Jangan begitu, Seokjin-ssi. Setidaknya kau pesan minuman dulu."
"Maaf.. Aku tidak punya banyak waktu."
Jennie menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah, katakan apanya yang kau inginkan!"
"Jangan pura-pura tidak tau! Tolong jelaskan! Apa maksud dari orang tuamu yang sudah menetapkan tanggal pertunangan kita? Apa ucapanku dulu kurang jelas jika aku tidak menginginkan melanjutkan hubungan denganmu?"
Jennie tersenyum. "Aku sangat mengerti jika kau tidak menginginkan diriku. Tapi aku tidak ingin membuat kedua orang tuaku kecewa."
Seokjin mengernyitkan dahinya. "Apa maksudmu?"
"Orang tuaku sangat mengharapkan aku bisa menikah denganmu. Bahkan ayahku sangat antusias ketika kakekmu mengajakku untuk datang ke kencan buta bersama denganmu."
"Lalu apa susahnya jika kau bilang aku tidak ingin melanjutkannya?"
"Itu masalahnya, Seokjin-ssi.." Jennie mulai memasang wajah sendu. "Aku tidak ingin mengecewakan kedua orang tuaku."
"Jennie-ssi.. Kau cantik. Pasti di luar sana banyak pria yang ingin bersanding denganmu. Jika aku menolak dijodohkan denganmu, kau bisa mencari pria lain yang lebih baik dariku."
"Tapi.. Ayahku hanya ingin menjadikanmu sebagai menantunya. Dan.." Jennie menjeda ucapannya ia sedang mencari alasan yang tepat yang bisa membuat Seokjin percaya dengan semua kebohongannya itu.
"Dan apa, Jennie-ssi?"
Jennie menundukkan kepalanya. "Ayahku memiliki penyakit jantung. Jika aku mengatakan yang sebenarnya, aku takut jika akan membuat penyakitnya kambuh lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex and My Boss (Complete)
FanfictionCha Jisoo gadis yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan harus dihadapkan dengan kisah cinta segitiga. Dia harus memilih antara sang mantan dan sang bos. Kedua pria itu sama-sama berusaha untuk mendapatkan cinta seorang Cha Jisoo. Siapa di antar...