Karena hari masih sore dan jam kerja belum habis, Jisoo kembali ke kantornya setelah meeting dengan Namjoon. Niat hatinya ingin bertemu dengan Seokjin saat kembali ke kantor, namun pria itu sudah pulang terlebih dulu.
"Hahh.. Padahal aku sedang membutuhkannya. Tapi ternyata dia sudah pulang." Gumam Jisoo setelah duduk di meja kerjanya.
"Apa kau bicara sesuatu, Jisoo?" Tanya Hyera.
"Ahh.. Itu.. Aku ingin mendiskusikan sesuatu dengan Tuan Seokjin. Tapi ternyata dia sudah pulang."
"Saat kami kembali ke kantor, dia sudah tidak ada di ruangannya."
"Benarkah, Eonni?"
Hyera mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Jisoo.
"Ada apa dengannya? Kenapa akhir-akhir ini dia selalu pulang lebih awal?" Tanya Jisoo dalam hati.
Dua jam sebelumnya
Seokjin sedang berkutat dengan berbagai proposal yang telah
dibuat oleh anak buahnya. Ia memeriksa satu-persatu proposal itu setelah dipresentasikan saat meeting tadi pagi.Saat ia sibuk dengan proposalnya, ponselnya berdering. Ia melirik ke arah ponselnya dan melihat nama "Jennie" pada layar ponselnya. Ia memutuskan untuk mengabaikan panggilan dari Jennie itu dan melanjutkan pekerjaannya.
Selang beberapa menit kemudian, ponselnya berdering kembali. Dan Jennie lagi yang menghubunginya. Namun lagi-lagi Seokjin mengabaikannya. Hingga ada lima panggilan tak terjawab dari Jennie di ponselnya.
Lee Jennie
Jika kau tidak menerima panggilan dariku, aku akan menemui kekasihmu dan mengatakan bahwa kau sudah dijodohkan denganku.Seokjin mengernyitkan dahinya ketika membaca pesan dari Jennie. Ia tidak percaya dengan apa yang ia baca baru saja.
"Aishh.. Sialan!!" Umpat Seokjin. "Kenapa dia mulai mengancam?"
Tak lama kemudian Seokjin membuka panggilan terbaru pada ponselnya lalu membuat panggilan dengan Jennie.
"Akhirnya kau mau menelponku, Seokjin.." Ucap Jennie di seberang telepon.
"Apa maksudmu mengancamku seperti tadi?" Tanya Seokjin to the point.
"Jika aku tidak mengancammu, kau tidak akan mau mengangkat telepon dariku!"
Seokjin memijat pelipisnya. "Sebenarnya apa yang kau inginkan, Jennie-ssi?"
"Aku ingin kau mau menerima ajakan makan malam dengan orang tuaku. Sudah dua kali kau menolak ajakan mereka. Aku tidak bisa membuat alasan lagi karena ketidak hadiranmu itu."
"Tapi, Jennie.. Aku--"
"Tolong aku, Seokjin-ssi." Ucap Jennie memotong ucapan Seokjin dengan nada yang dibuat-buat agar Seokjin mempercayainya. "Aku tidak ingin membuat ayahku curiga. Ayahku selalu menanyakanmu."
Seokjin bingung. Seharusnya ia tidak berada dalam situasi seperti ini.
Seokjin menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah.. Aku akan menemui orang tuamu malam ini."
"Benarkah? Baiklah.. Kalau begitu aku akan memberitahu orang tuaku jika kau mau makan malam dengan kami."
"Tapi aku tidak ingin makan malam di rumahmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex and My Boss (Complete)
FanfictionCha Jisoo gadis yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan harus dihadapkan dengan kisah cinta segitiga. Dia harus memilih antara sang mantan dan sang bos. Kedua pria itu sama-sama berusaha untuk mendapatkan cinta seorang Cha Jisoo. Siapa di antar...