| 24

676 97 36
                                    

Happy Reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading :)

Jisoo mengangguk. "Kak Sehun kenapa masih nyimpen jelly drink botol rasa redvelvet di kolong meja aku?"

Sehun terdiam, tak mengerti apa maksud dari kalimat yang dilontarkan gadis di hadapannya. "Aku gak pernah nyimpen jelly drink botol rasa redvelvet di kolong meja kamu," sanggahnya.

"Gak usah bohong deh, Kak," balas Jisoo tak percaya.

Sehun terkesiap. "Beneran, aku gak bohong. Dari pertama aku deketin kamu sampe sekarang kamu marah sama aku, aku sama sekali gak pernah simpen apapun di kolong meja kamu."

"Aku... juga mau minta maaf sama kamu. Kamu pasti marah sama aku dan ngerasa gak percaya diri gara-gara aku. Aku minta maaf, Jis. Jujur, awalnya aku deketin kamu cuman karena taruhan sama Chanyeol aja. Tapi lama-kelamaan aku terjebak sama permainanku sendiri. Aku nyaman sama kamu, kayaknya a-aku suka sama kamu," dan aku pengen kamu jadi pacar aku, Sehun hanya mengucapkan kalimat terakhir dalam hati.

"Jujur, Jis, aku gak bisa nahan lagi buat ngungkapin ini sama kamu. Aku gak tau tepatnya mulai dari kapan. Tapi, setiap aku lihat kamu yang gak ngasih senyum sama aku rasanya ngeganjal banget, Jis."

Ketika Sehun mengucapkan sederet kalimat panjang kepadanya, Jisoo hanya memandang dalam manik coklat laki-laki itu. Dan ia terpaku mendengar kalimat demi kalimat yang diutarakan Sehun dengan nada lembut dan bersungguh-sungguh.

Gadis itu terdiam dengan mata yang menyorot si lawan bicara. "Aku g-gak-"

"It's okay, aku gak minta kamu buat bales perasaan aku. Dengan kamu nerima maaf dari aku aja udah lebih dari cukup." Sehun tersenyum tipis, mencoba menutupi rasa kecewanya atas penolakan tersirat dari Jisoo.

Beberapa saat Jisoo kembali terdiam. "Emang aku udah maafin Kak Sehun gitu?" tanya Jisoo dengan nada bercanda, berniat untuk menghilangkan suasana aneh.

Dulu, Jisoo pernah berharap bahwa Sehun akan mengungkapkan perasaannya kepada dia seperti sekarang. Bahkan, ia juga sempat menyimpan setitik rasa untuk cowok itu.

Namun itu dulu, sekarang pandangannya terhadap Sehun telah berubah, Jisoo hanya menganggap Sehun sebagai ketua OSIS, tetangga, dan kakak kelasnya.

"Aku minta maaf. Pasti aku udah bikin kamu sakit hati banget, ya. Harusnya kamu aduin aku ke bang Seokjin, biar aku digorok sama dia, aku terlalu pengecut buat ngakuin kebrengsekan aku ke bang Seokjin." Sehun malah membalas candaan Jisoo dengan serius.

"Apa sih, Kak? Bercanda juga, baperan baget ihhh."

Sehun tergagap. "Y-ya aku kira beneran."

***

Waktu menunjukkan pukul 06.30, gadis dengan rambut dikuncir sebagian itu sudah berada di dalam kelas yang sekarang masih tampak sepi.

Memilih Kamu || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang