| 18

697 111 23
                                    

Follow and Vote!!!Happy Reading 🙌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow and Vote!!!
Happy Reading 🙌🏻

Jisoo membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Butuh perjuangan untuk dia bisa sampai ke kamarnya tanpa diketahui oleh Micha dan Seokjin.

Mana mungkin Mama dan abang tercintanya itu akan tinggal diam jika melihat ia pulang dengan mata sembab. Pastinya Jisoo akan dicecar habis-habisan.

Micha sedang berkunjung ke rumah tetangga sebelah untuk mengantar kue. Jisoo mengetahui hal itu karena saat ia melewati rumah sebelah dengan ojol-nya, dia melihat Micha sedang bercengkrama dengan pemilik rumah sembari membawa satu toples kue di tangannya.

Sementara Seokjin, jika sedang berada di rumah di jam seperti ini. Pastinya pemuda itu sedang tertidur pulas, minimal dua jam lamanya. Dan ternyata dugaannya memang benar, saat tadi ia menyambangi kamar Seokjin, pemuda itu tengah tertidur dengan mulut terbuka. Huh! Jisoo bisa bernapas lega karena hal ini.

Jisoo memilih untuk memandangi langit-langit kamarnya, memikirkan kembali kalimat demi kalimat yang tadi ia dengar keluar dari mulut Sehun, kalimat terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Perih, sesak, sekaligus marah yang sedang Jisoo rasakan saat ini. Bisa-bisanya Sehun berbuat sejahat itu kepada dirinya. Jika saja Jisoo mengadukan hal ini kepada Seokjin, mungkin saja Sehun benar-benar sudah digorok oleh abang tersayangnya itu.

"DUH ANAK GADIS, PULANG SEKOLAH BUKANNYA GANTI BAJU INI MALAH TIDUR!" Jisoo menggeliat mendengar teriakan nyaring Micha yang memasuki indra pendengarannya.

Rupanya Jisoo tertidur dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya. Pantas saja hal itu membuat Mamanya mengomel.

Sementara itu, Micha bergegas untuk menyimpan tas sekolah milik Jisoo di tempat yang semsestinya. Wanita itu merasa heran dengan anak gadisnya yang begitu pemalas, sampai-sampai tas sekolah saja disimpan di atas ranjang.

"Cepet turun ke bawah, Sewun nanyain kamu tuh" titah Micha menghampiri Jisoo yang masih setia berbaring.

"Bangun dong Sayang, kamu belum makan juga. Gak laper apa?" Micha mulai melunak, ia tak tega melihat putri bungsunya yang terlihat lelah dengan penampilan yang acak-acakan.

Jisoo merubah posisinya menjadi duduk sembari bersandar di kepala ranjang. "Iya ini bangun..."

"Sewun ada di bawah" Micha mengusap rambut berantakan anaknya.

Jisoo terdiam. "Aduh... Chu lupa. PR buat besok belum di kerjain, gimana ya, Ma? Mana banyak lagi" Jisoo berujar seraya menepuk kepalanya, seolah benar-benar melupakan sesuatu.

Memilih Kamu || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang