| 45

712 97 43
                                    

Aku benci memperlihatkan kesedihan di hadapan orang yang telah menggoreskan luka padaku.

Aku benci memperlihatkan kesedihan di hadapan orang yang telah menggoreskan luka padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa. Vote, comment, follow, and share dulu yyaa~~

Happy Reading ♡

Setelah mengambil tas di kelasnya, Jisoo langsung berjalan menuju mobil milik Seokjin dengan Taehyung yang setia mengekor di belakangnya.

Bahkan saat teman sekelasnya melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada Jisoo, Taehyung yang dengan sabar menjelaskan kepada teman sekelasnya itu.

Tadi Jimin, Seulgi, dan Jungkook mengajak Jisoo untuk hangout bersama, dengan semangat Jisoo mengiyakan ajakan mereka. Tentu saja hal itu membuat ketiganya bingung, Jisoo terlihat tidak ada sedihnya sama sekali setelah peristiwa yang dihadapinya. Dan meskipun di wajahnya ada banyak bekas cakaran, Jisoo masih tetap santai.

Jisoo memerhatikan sekelilingnya, ia tak mendapati keberadaan Jennie di sini. Mungkin jika gadis itu sedang menunggu ibunya di ruang BK. Anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya, saking berbaktinya sampai kelakuannya hampir sama. Bedanya Jennie tidak mengambil milik orang lain, upss!

"Kamu gak masuk kelas, Tae? Pelajaran Bahasa Inggris bentar lagi, loh. Bu Saras, tadi aku liat beliau hadir," seloroh Jisoo yang sudah duduk di kursi belakang, sedangkan Taehyung berdiri menjulang di samping mobil dengan kaca terbuka, yang membuat mereka bisa saling berhadapan.

"Bentar lagi, ada dua puluh menit buat nungguin sampe kamu pulang. Aku di sini aja dulu," balas pemuda itu kalem.

"Tapi 'kan, panas. Naik sini, nanti kalo mama aku udah dateng kamu turun lagi." Jisoo bersiap untuk membuka pintu mobil.

"Gak usah aelah. Ribet banget sih, biarin aja dia begitu," sambar Seokjin yang kini tengah duduk di bangku kemudi.

"Kasian, Bang, Tae kepanasan. Abang kok tega banget sih sama dia, padahal dia udah bantuin aku dari tadi," kata Jisoo tak terima.

"Halah... Dia tuh bukan baik, cuman karena bucin sama kamu makanya begitu. Coba kalo orangnya bukan kamu, mana mau dia ngelakuin banyak hal, mulai dari misahin cewek berantem sampe panas-panasan kayak gini. Apa aja dilakuin kalo bukan buat pujaan hati," cerocos Seokjin pedas.

"Gak papa, Chu." Sebenarnya Taehyung sudah kepanasan, terlihat dari keringat yang sudah menetes di dahinya. Tapi tidak apa, untuk Jisoo semua akan Taehyung lakukan, sekali pun harus mendaki gunung dan menyelami lautan. Terdengar lebay memang.

"Tuh gak papa katanya. Dia tadi juga bilang mau bantu-bantu di Viandra, Iya, 'kan, Brobu?"

"Brobu?"

"Bro bucin, haha."

"Abang ihh!!"

Seokjin tertawa keras sembari melirik Jisoo dan Taehyung bergantian lewat kaca. Namun seketika tawanya terhenti ketika melihat pintu mobil yang berada di sampingnya terbuka, menampilkan pria paruh baya yang kini berjalan ke arah mereka.

Memilih Kamu || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang