Kenapa si ketua OSIS selalu mepetin gue?
Belum lagi si mantan yang balik lagi setelah satu tahun gaada kabar.
Tapi gue sukanya sama si Ketua basket, gimana dong?
"Balikan yuk, Chu!"
"Hah?!!"
Kisah kita yang baru saja dimulai ~Vsoo
Yuk, luangin wakt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading ✨
Suara gesekan antara sepatu dan lantai mengisi ruang makan yang berada di rumah Jisoo. Di sana, Jisoo berjalan dengan langkah riangnya.
Sebenarnya Jisoo tidak bisa tertidur semalaman, karena pikirannya terus tertuju pada Suga, Suga, dan Suga. Jika teringat kejadian kemarin, selalu membuatnya senyam-senyum sendiri.
Apa Suga juga merasakan hal yang sama? Jisoo berharap sih begitu, tetapi Jisok sadar, itu sangat mustahil.
"Mama heran deh, kamu dari tadi senyam-senyum terus" celetuk Micha seraya menyodorkan segelas susu rasa strawberry.
"Aku tuh lagi mensyukuri hidup dengan cara tersenyum, Ma" kata Jisoo beralasan.
"Ada-ada aja kamu. Cepet gih makan nasi gorengnya!"
Perintah dari Mamanya barusan membuat Jisoo teringat Taehyung yang waktu itu membagi nasi goreng kepadanya.
Ditambah lagi, kemarin cowok itu memberikan buku matematika miliknya pada Jisoo yang membuat dia merasa bersalah.
"Ma, nasi gorengnya boleh dibekal gak?"
"Boleh dong. Bentar Mama ambil kotak bekalnya"
Suara deritan kursi di sampingnya membuat Jisoo mengalihkan pandangannya dari nasi goreng di piring.
"Eh ada orang sibuk" sapa Jisoo yang terdengar seperti sindiran.
"Uluh-uluh, ceritanya lagi ngambek nih?" cibir Seokjin seraya mengusak gemas rambut sang adik.
"Ih, Berantakan lagi nih jadinya" kesal Jisoo berusaha merapihkan rambutnya.
"Jangan ngambek atuh"
"Ada syaratnya"
"Apaa?" Seokjin memicingkan matanya curiga.
"Tambahin uang jajan dong, Abang ganteng" Jisoo mengedip-ngedipkan matanya genit.
"Gocap mau?"
"Tambahin nol-nya dong, Bang. Masa yang punya Cafe sebesar Viandra cuma ngasih gocap ke adek kesayangannya" timpal Jisoo menawar.
"Iya deh, Iya" Seokjin melirik piring Jisoo yang sudah tandas. "Bentar makan dulu" lanjutnya.
Micha datang membawa kotak bekal berwarna pink. "Bentar ya, Chu. Mama pindahin dulu nasi gorengnya"
