Kenapa si ketua OSIS selalu mepetin gue?
Belum lagi si mantan yang balik lagi setelah satu tahun gaada kabar.
Tapi gue sukanya sama si Ketua basket, gimana dong?
"Balikan yuk, Chu!"
"Hah?!!"
Kisah kita yang baru saja dimulai ~Vsoo
Yuk, luangin wakt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading 🐢
Seorang wanita paruh baya tampak tengah berdiri di depan rumah yang halamannya dipenuhi oleh berbagai macam tanaman. Tangannya sibuk memegang selang yang ia gunakan untuk menyiram tanaman miliknya, yang sudah ia rawat sepenuh hati dan la anggap seperti anak sendiri.
Tin... Tin...
Suara klakson mobil yang dua kali berbunyi itu menginterupsi kegiatannya, dengan sigap wanita itu berjalan menuju gerbang dan membuka gerbang tersebut.
Muncul mobil berwarna hitam berjalan memasuki pekarang rumah yang didominasi warna putih itu, lalu berhenti tepat di garasi. Di dalam garasinya terdapat satu buah mobil dan satu buah sepeda motor milik putra sulungnya.
Si wanita berjalan tergopoh menghampiri sang suami yang baru saja turun dari mobil tersebut.
"Kita harus bicara, Mas."
Pria paruh baya itu memperhatikan raut datar sang istri, lalu kemudian mengangguk. "Baik."
Mereka berjalan menuju kamar utama di rumah yang terbilang cukup besar ini. Dengan si istri yang memimpin langkah.
"Kenapa semalem kamu gak datang, Mas? Kamu udah gak peduli lagi sama Jisoo?" cecar Micha beruntun.
"Mas ada keperluan mendadak," balas David.
"Terus sampai kamu ngecewain Jisoo? Kamu tau gak sih, Mas? Jisoo semalam keliatan kecewa baget sama kamu, dia sampe pulang sebelum acaranya selesai. Padahal kamu tau 'kan itu acara sweet seventeen-nya Jisoo. Dia sama sekali gak keliatan bahagia setelah tau kalau kamu gak bisa datang. Yang bikin aku lebih sedih lagi, dia diem-diem nangis semaleman sampe ketiduran, padahal seharusnya Jisoo itu seneng-seneng."
Micha menarik nafas sejenak.
"Pertama kalinya kamu gak hadir di acara ulang tahun dia. Kamu sadar gak sih, kalo kamu udah bikin dia kecewa banget," tutur Micha panjang lebar dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Mas minta maaf. Mas salah. Ada sesuatu yang harus Mas urus." David tampak menyesal.
"Mas seharunya minta maaf sama Jisoo, bukan sama aku. Terus nanti kamu harus ngasih alesan apa sama dia? Aku tau, Mas, semalem kamu gak dateng bukan karena pekerjaan, 'kan? Pasti karena perempuan itu. Bahkan sampai kamu gak pulang," tutur Micha dengan suara lirih.
David tak menjawab, lidahnya terlalu kelu untuk sekedar mengucapkan sepatah kata pun.
Micha memilih untuk menarik nafasnya berulang kali, ia merasa sesak dengan kenyataan pahit yang ia ketahui setahun yang lalu. Suaminya berselingkuh.