Happy Reading :)
Gadis dengan kuncir kuda itu merapihkan kunciran rambutnya yang sudah memudar. Tadi sebelum itu, dia sudah lebih dulu mencuci wajah kusamnya dan memakai pelembab. Tak lupa dia juga menambahkan lip balm tanpa warna di bibirnya.
Ini sudah waktunya pulang. Bel juga telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Jisoo berada di toilet untuk berganti baju yang tadinya seragam sekolah menjadi baju cheerleader sekolahnya. Dia sangat memperhatikan detail kecil dalam setiap wajahnya, karena ia tidak ingin terlihat berantakan dimata Suga.
Apa hubungannya coba?
Gini, memang dia akan ekskul cheerleader tapi kan tempat latihannya di lapangan basket, jadi tidak menutup kemungkinan jika ia akan bertemu dengan Suga, 'kan?
Jisoo membereskan alat make up-nya dan bergegas menuju lapangan basket. Untuk memastikan penampilannya, gadis itu kembali menilik penampilannya pada cermin besar yang berada di hadapannya.
Suasana di lapangan basket sangat ramai, terdengar suara orang-orang saling bersahutan. Jisoo memerhatikan sekelilingnya, mereka semua asik dengan dunianya sendiri.
Jieun, selaku ketua cheerleader. Belum menampakkan batang hidungnya, padahal anggota cheerleader sudah banyak yang berdatangan.
"Eh, Seulgi? Ikut cheerleader kok ngga ngomong-ngomong sih tadi pas dikantin?" Jisoo menghampiri Seulgi yang berdiri sendirian di tepi lapangan.
"Iya. Baru gabung pas kelas 11, tadi kamu 'kan lagi ngomong sama Kak Sehun. Masa aku ikut-ikut ngomong, 'kan ngga sopan" jelas Seulgi.
"Iya juga sih, Langsung dikasih baju nya ya?" Jisoo berusaha mencari topik agar tidak saling terdiam.
"Iya, kemarin yang baru gabung langsung disuruh ketemu sama ketuanya"
Setelah beberapa saat, suara langkah kaki terdengar dan menampilkan sosok Jieun bersama dengan sahabatnya yang menjadi wakil ketua cheerleader. Seori.
"Selamat sore teman-teman!" Kalimat pertama yang Jieun ucapkan dengan toa megaphone itu.
Jieun dan Seori membawa toa megaphone di tangan kanan mereka. Untuk? Pastinya untuk berbicara lah, karena banyak siswi yang ikut ekskul ini. Nggak mungkin mereka berdua harus teriak-teriak kan?
"Mohon maaf atas keterlambatan kita berdua" Jieun menjeda kalimatnya dan melirik jam di tangannya. "Selama sepuluh menit"
"Saya tidak akan basa-basi. Untuk pertemuan hari ini saya akan menyampaikan program terakhir yang akan saya dan Seori jalankan sebelum nantinya digantikan oleh ketua dan wakil cheerleader yang baru" Jieun mengucapkan kalimat itu kepada semua anggota cheerleader.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Kamu || VSOO
Fiksi PenggemarKenapa si ketua OSIS selalu mepetin gue? Belum lagi si mantan yang balik lagi setelah satu tahun gaada kabar. Tapi gue sukanya sama si Ketua basket, gimana dong? "Balikan yuk, Chu!" "Hah?!!" Kisah kita yang baru saja dimulai ~Vsoo Yuk, luangin wakt...