Bab 6. A-M&P : Mas Aris-ku sayang(upfz)

131 5 0
                                    

Selamat membaca!

Bab 6. A-M&P : Mas Aris-ku sayang
_____________

Suasana siang menjelang sore itu sangat menyengat, matahari bersinar dengan terik, serasa membakar kulit...

Abil melajukan motornya dengan kencang, ia tak merasakan sengatan sinar matahari yang serasa membakar kulitnya, hatinyalah yang terbakar, pikirannya kalut! ia masih melajukan motornya menyusuri jalan BK (bangunan keamanan, semacam ledeng) di sisi kanan, jalan yang beraspal cukup lumayan bagus.

Abil baru tersadar ketika ia telah sampai di BK 10, desa BEDILAN! ia arahkan motornya belok kekanan menyusuri area bebas pakir, ia hentikan motornya di bawah pohon sawit yang rindang, ia termenung sendirian, sambil menikmati aliran air yang mengalir di sisi kirinya. Hatinya gundah gulana,,,

"Ah... bodohnya aku! besokkan ada semester! jam berapa sekarang?" lalu Abil meraih hpnya dari saku celana, ia melihat notif panggilan sebanyak 50, dan sms sekitar 20-an!

Selagi ia memperhatikan jam di hpnya. Sekarang jam 3 kurang. Ada panggilan dari papa Suci.  Lalu ia angkat...

"Assalamu'alakum sayang! kamu dimana sayang? maafkan Sam ya, ia telah menceritakan semuanya, ia khilaf dan meminta maaf. Pulanglah sayang, ntar papamu marah! mas...." cerocosnya, dan sepertinya Hasan mau menyela.

"Abil.... kamu itu cengeng kayak perempuan saja! kamu itu laki-laki seharusnya kuat, jangan seperti banci ngambekan!" omelnya penuh kegeraman.

"Pa...! lalu sikap papa selama ini apa? papa jangan bicara seenaknya, menyalahkan aku terus, aku yang ngalamin, aku yang ngrasain pa! bukan papa..." balasnya sengit.

"Kurang ajar! andai kamu disini sudah papa pukul kamu,,,!" bentak Hasan emosi dari telepon.

"Mas, sudahlah jangan salahkan Abil terus! seharusnya mas itu prihatin!" lerai Suci di sebrang sana.

"Anak ini kalau nggak dikasih pelajaran pasti GLADRAH!" serunya keras.

"Sayang sudah ya papamu sikapnya memang begitu! kamu harus memakluminya"

"Iya pa"

"Kamu harus pulang! kasihan simbok sendirian. Kamu sekarang ada dimana sayang?"

"Di Tanah merah perempatan jalan dekat kantor polisi!"

"Ya udah sekarang pulang ya!" pintanya, dan mengakhiri via telphonnya.
"Oh... ya Allah! kuatkanlah hambamu dari semua cobaan yang kini tengah menderaku!" gumamnya lirih,  pikiran Abil berkecamuk tak menentu.

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuhnya, mengagetkannya dari lamunannya!??

"Abil kan?" sapa sebuah suara. Kini di hadapannya berdiri sosok lelaki tak terlalu tinggi, dengan badannya agak besar. Matanya menatap kearah Abil heran.

"Mas ARIS....!??? mas sekolah disini ya? kenapa nggak pernah ngasih kabar ke aku kalau mas sekolah disini?" Abil seketika memeluk kakak ponakannya itu dengan sangat erat.

"Ceritanya panjang SAY! ayok ke kost-an ku saja, nanti aku ceritakan semuanya" suaranya kini menjadi mesra.

"Mas jalan kaki ya kesini, atau di anter temen  atau.... sedang cari GEBETAN?" tuduhnya, sambil memoyongkan bibirnya.

"Ya nggaklah Say! kamu  itu tidak ada gantinya di hati mamas!" akunya sambil menujuk kedadanya.

"Baguslah  berarti tipe setia nggak tukang selingkuhan!" Abil pun melepaskan pelukkannya, ia tak enak banyak muda mudi yang lalu lalang melihat kearah keduanya  dengan berbagai pandangan.

"Kalau ingin peluk sampai puas ntar di kostan! oiya gimana kabarnya anj*ng kurap itu?" Aris menatap Abil, sembari terseyum.
____________

Wajah Aris yang tampan tiba-tiba menggelap, tampak wajah itu menunjukkan rasa tidak  sukanya, siapa lagi kalau bukan Sammy! ia kalah putih kulitnya  dengan Sam, gayanya lembut tapi bandel, tidak seperti Sam yang cool tapi bandel banget.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang