Bab 18. A-M&P : KECURIGAAN

40 3 0
                                    

Bab 18. A-M&P : KECURIGAAN
••••••••••

Aris seakan tak menyangka Kalau Ujang bakal neror Abil, Ujang tak tahu menahu tentang Abil, juga Aris yang begitu mencintai Abil, Ujang telah bermain api sama Aris, Ujang belum tahu siapa sebenarnya Aris, Sam aja telah di buatnya babak belur dan ia pandai dalam ilmu beladiri.

"Mas jangan-jangan Ujang ada hati sama kamu? coba buat apa dia ngancem aku? apa maksudnya? kalau bukan itu cinta sama kamu? mas pernah peluk atau di grape-grape gitu? soalnya aku berinisiatif kalau Ujang mempunyai rasa dengan mas?"

"Tapi ia straight dek! ia punya cewek cantik! masa suka sama aku? secara dia pernah peluk-peluk aku, kalau grape kayaknya belum, terkadang kalau dia sakit sering gue perhatiin, secara aku nggak ada rasa sama dia, karena aku kepikiran kamu terus dek! sumpah! sekalipun Ujang oke, tajir lagi, tapi hatiku nggak bisa bohong..." akunya, serius.

"Tapikan bisa saja mas, kalau nggak ada rasa sama mas, napa ngacem aku?"

"Tenang dek, ntar aku bereskan manusia satu itu kalau dia masih macem-macem sama kamu? oiya Sam udah nggak ganggu kamu kan?

"Syukurlah sekarang nggak!"

"Kirain di perkosa, secara ia kan HYPER SEX!"

"HAMPIR!"

"APA,,,? serius...!"

"Hampir mas, secara mas kan yang udah merawani aku! sekarang pun aku masih perawan mas, 'Perawan Terindah', he he he..."

"Bisa aja kamu Say! mas cuma nggak ingin kalau Sam sampai menggagahi kamu, aku nggak rela, aku nggak ikhlas, kamu cuma milikku dek!"

"Iya,, segitunya! napa mas panggilnya Say kadang dek?"

"Kamu kan adek aku! Sayang aku! wajarkan panggil Say atau pun Dek! apa salahnya?"

"Nggak seh! udah ya mas udah malem, sampai ketemu besok jika Allah ngizinin buat kita bertemu? asalamualaikum mass!" tut...

"Wa-alaikum salam! kebiasan belum rampung di matiin? Abil,,, Abil, mengapa aku bisa jatuh cinta sama kamu? padahal di sekolah banyak cewek cantik yang super duper sangat tajir, banyak yang ngarep cintaku, tapi rasanya aku tak bisa berpaling dari kamu?!"

Aris pun beranjak dari tempatnya, tapi sekilas ia seperti melihat sosok banyangan sepertinya selalu mengawasinya, ia sambil berjalan edarkan pandangannya, tapi semuannya tak ada yang mencurigakan, bahkan banyak muda mudi saling mojok, entah apa yang di lakukan? Aris tak peduli, juga sekelompok pemuda bergerombol sepertinya lagi pesta MIRAS! Aris hanya menggeleng, 'Apa gunanya minum dan ngedark, kalau membuat jiwa hancur! tolol...!' ia pun terus berjalan santai menuju ke kostannya.

Sesampainya di kostannya pintunya agak sedikit terbuka, tak ada kecurigaan sedikit pun Aris tentang Ujang, bahkan ia sudah melupakan siapakah pemilik bayangan yang mengawasinya?

Seperti biasanya kalau Aris keluar, ia selalu menyempatkan diri melihat keadaan Ujang, bila Ujang belum tidur maka ia akan mengucapkan selamat malam pada Ujang, sebelum akhirnya ia rebahan di kasurnya sendiri yang hanya muat dua orang tapi terlalu sempit, sebentuk perhatian kecil.

Aris tertegun! ia tahu kalau Ujang belum tidur, karena dari nafasnya ia tahu, karena ia seperti habis berlari dari jauh, karena sesekali Ujang seperti menarik nafas, 'Tunggu kakinya juga nampak berdebu, atau nggak pake alas kaki?' tapi ia nggak mau
suudhon, sebelum mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.

"Jang loe belum tidurkan?" Aris memegang bahunya dan mengguncangnya pelan.

Tak ada sahutan? Ujang hanya terdiam tanpa reaksi!

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang