bab 39. Doa yang tulus

27 4 0
                                    

Bab 39. A-m&p: Doa yang tulus
••••

#Tuhan seadainya Ia ENGKAU renggut dariku, tapi aku MOHON PADAMU kembalikan CINTA SUCINYA padaku,,,,!

Abil tertunduk dalam KHUSUK-nya doa! Entah mengapa malam ini ia sangat ketakutan sekali, hingga ia terbangun di sepertigaan malam, setelah melakukan ritual mandi JUNUB, mandi TAUBAT, dan mandi SUCI.

Ketika Abil telah menghempaskan Aris ke langit tujuh bersama awan-awan! yah,,, enam jam yang lalu, masih terkesan saat ia membeliakkan matanya, menghujamkan kontolnya lebih dalam, menuntaskan segala hasratnya yang terpendam, pejuhnya tumpah ruah kedalam tubuhnya sebagai bukti cintanya selama ini.

Abil terus berdoa dan berdoa dalam keheningan malam yang mencekam, menuangkan isi hatinya yang suci pada ILLAHI ROBBI! air matanya terus meleleh di matanya, juga membasahi sajadahnya yang terpajang.

'Dek kenapa kamu mengkhawatirkan keadaanku? doamu begitu TULUS padaku! aku tak pantas untuk menerima semua ketulusanmu!' tak terasa air mata luruh tanpa terasa. Ia  terbangun dan mendengarnya, begitu terenyuh mendengar gumaman lirih doa-doa yang di panjatkan oleh Abil yang begitu menyentuh SANUBARI!

Dan di rasakan Abil telah mencium keningnya dengan penuh kasih nan tulus sembari berdoa "Ya Allah jangan pisahkan cinta kami untuk selamanya! amin,,," air mata Abil pun luruh menerpa wajah Aris  buru-buru Abil mengusapnya.

Hati Aris sangat miris, ia menangis dalam hatinya, tapi ia coba untuk tetap bertahan, hingga ia rasakan dengkuran desah nafas halus Abil. Terlelap!

Aris pun luruh seluruh air matanya tak dapat terbendung, merasakan detik-detik waktu yang terus bergulir. ™
•••

/

Rasa kebahagiaan yang dirasakan begitu kecil, dan cepat! bagaikan awan-awan yang berarak dan akan hilang entah kemana bersama angin yang menerpanya.

Pagi yang sangat cerah menjemput hari yang tanpa secuilpun awan yang ada di angkasa, kelihatannya hari ini akan panas seperti hari-hari sebelumnya.

Namun pagi ini semilir angin kemarau selalu setia menemani...

Di kamar tamu Aris nampak bersiap-siap mengemasi barangnya.

Abil duduk dengan tenang di sisi ranjang, pikirannya tak ada di tempatnya, ia masih teringat detail kejadian semalem yang sangat FANTASTIK, tapi cukup membuat kesan yang mendalam di kalbunya.

"Mas tenang ya, serta nurut,,,!" saat Abil melucuti singlet juga boxer Aris. Sembari tersenyum manis.

"Dek,, " suara Aris nampak berat, ia bak bayi yang baru saja di mandikan sang ibu, polos tanpa sehelai benangpun yang membalutnya.

"Dek dingin tahu,,," nafas Aris parau. Desakan di dadanya berpacu lebih cepat.

"Mas,,, gimana" ejek Abil, senyumannya terkulum.

Abil pun melumat bibir sexy Aris, akh,,,,! sesaat, lalu turun kebawah, mengecupnya, terus kebawah,,, ia pandangi putingnya yang seperti buah cerry, Abil pun tak menyia-nyiakannya, ia sedot pelan, bergantian.

"Akhhh,,,," lenguh Aris, menggeliat. Matanya merem melem.

"Hemmm,,,,! cup....!" Abil mengecup pusar Aris, membaui jembutnya yang memabukkan, dan ujung kontolnya yang panjang begitu mengacung di atasnya, melengkung indah bak bulan sabit yang tengah bersinar!

Ujungnya pun jadi sasaran Abil untuk menjilatinya, karena telah melelehkan air berlendir.

"Akh,,,," Aris kelojotan. Sesaat,,, saat ia merasakan sensasi yang meremangkan bulu roma, juga getaran darah yang bak semprotan, mengalir deras di setiap urat-urat di tubuh. Bahkan sampai ke puncaknya, sesaat tubuh Aris mengejan kuat. Tapi rasa di dalam tubuhnya ia tahan dengan kuat.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang