Bab 19. A-M&P (Perawan Terindah)

107 5 0
                                    

Bab 19. A- m&p. (Perawan terindah) Part satu

########

"SUCI,,, Please, maafkan aku?" ucap HASAN, memelas penuh permohonan, seperti merasa sangat bersalah. Lalu....

"Aku tau,,, Aku yang NAIF Suci! Sebenarnya aku ingin bersikap biasa, Bahkan lebih..."

"Kamu tau nggak? Aku paling benci orang yang MUNAFIK,,,! Kenapa, kamu MESRANYA saat hanya kita berdua?" sela Suci berapi-api, tak mau menatap Hasan yang ada didekatnya.

Saat berucap, Suci sudah tak sanggup untuk membendung lelehan air matanya, yang seakan tak bisa terbendung.

Entah mengapa ia begitu RAPUHnya? Setelah dekat dengan MUHAMMAD HASAN, nama panjangnya.

Padahal, sebelumnya ia begitu tegar, setiap masalah yang selalu datang menderanya, tapi kini,,, ia, sungguh merasa lemah, dalam arti, lemah dalam perasaannya. Ia begitu sensitif!.

Hasan hanya diam. Ia juga tak sanggup, sebenarnya melihat tetesan air mata yang tumpah.

Ia ingin mengusap lelehan air mata yang jatuh di pipi halus Suci.

••••••••

Namun, Suci menepis perlahan, kala tangan kokoh milik Hasan, akan menghapus air matanya.

'Hasan, supaya kamu tau. Kesedihanku yang mendalam ini. Air mataku yang tumpah ini, adalah sebagai bukti bahwa kesedihanku begitu mendalam. Perasaanku begitu rapuhnya!' batin Suci. Air matanya terus bergulir.

Namun isaknya tak keluar. Sebisa mungkin ia menahan isak tangisnya, hanya bahunya saja yang terguncang saja, saat lelehan air matanya terus mengalir di sudut matanya yang bening.

"Suci maafkan aku! Aku tak ingin membuatmu lebih larut dalam kesedihan,,, juga maafkan sikapku selama ini,,,?"

"Hasan, kamu tau perasaanku? Bahwa aku sangat menyanyangimu lebih dari apa pun,,, tapi apa? Kamu selalu saja membuat aku bersedih!" tegas Suci.

Selama ini, Suci selalu menahan kesedihannya, ia selalu tegar, seberat apa pun masalah yang selalu menderanya, ia selalu tersenyum didepan siapa pun.

Menyembunyikan kesedihan.

Tapi kini, ia menangis! itu tandanya, kesedihan, kepiluan yang ia rasakan begitu mengoyak-ngoyak perasaannya. Sehingga air matanya mengalir bagaikan sumber mata air yang tiada habisnya.

Lalu Hasan perlahan menaruhnya didadanya, biar Suci merasakan apa yang ia rasakan saat ini, bahwa ia juga merasakan kesedihan yang mendalam, yang Suci saat ini rasakan.

Dada Suci serasa menghangatkan hatinya, ia begitu terbuai oleh kehangatan yang ditimbulkan oleh dadanya Hasan, seakan perasaannya kembali tenang.

Namun, air mata Suci masih saja mengalir, ia begitu sulit menahan perasaannya, kala kesedihan menderanya.

Sehingga air matanya terus saja menetes.

Ia bisa betah satu hari satu malam menangis, bahkan sampai tak makan selama tiga hari, ia kuat!

"Suci sudahlah! maafkan atas segala sikap juga kesalahanku. Lihatlah aku Suci...?"

Hasan meraih dagu Suci, memegang kedua belah pipinya, ia menatap Suci dengan keharuan, tapi Suci hanya memejamkan matanya, mengalir dikedua pipinya yang halus dan bersih.

Seakan air matanya tiada hentinya mengalir, bagaikan mata air yang terus mengeluarkan airnya, bergulir-gulir tiada hentinya merembes.©

•••••

Part dua

########

Perlahan Suci membuka matanya yang berair,,,

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang