Bab 19. A-M&P : Rasa cemburu

56 3 0
                                    

Bab 19. A-M&P : Rasa cemburu
•••••••••

Pagi menjemput hari cerah, tanpa secuil pun awan yang ada menggantung di angkasa, seperti hari minggu ini,,,,
Semilir angin sepoi-sepoi menggoyangkan dedauanan hijau di musim kemarau, seperti tampak kering, karena embun pagi langsung menghilang ketika sang mentari begitu muncul di ufuk timur dengan sinarnya yang keemasan, terasa indah!

Ketiganya duduk di meja makan,,, Simbok, Abil, dan Aris! semua berkumpul dalam suasana bahagia sekaligus haru!

Hanya Sam tak tampak, karena ia terbaring lemah di ranjang Abil....

Setelah rampung ketiganya beranjak ke ruang tengah, menikmati camilan di temani dengan secangkir teh hangat manis!

Aris sudah menceritakan sebagian latar belakang kehidupan yang di jalani... jadi Simbok sedikit tahu banyak, lagian simbok juga pernah ke Lampung GMP ketika Aris di khitan.

"Le... Kalau kamu ada waktu yo-mbok sering kesini, biar simbok tu nggak kangen terus sama kamu!" tutur simbok di sela-sela menikmati suasana pagi.

"Injih mbok!" (iya) jawabnya kalem, penuh penghormatan. , "Abil itu mbok ya-mbok di suruh ke Gumawang jenguk aku, kenapa to?" lanjutnya.

"Sibuk mase! mas tahu kan kalau di rumah simbok seorang diri nggak ada yang nemenin! kalau mas udah lulus nanti mas tinggal aja disini, sembari kuliah! kan nggak jauh to dari KARA-MEL, uang kostannya biar buat jajan,,, ada kok tetanggaku yang kuliah pp!" bebernya, seakan ada sesuatu yang tersimpan, melirik sekilas kearah Aris, karena ia tak mau menatap mata Aris yang laksana mata Elang yang selalu membuat hatinya berdegub kencang. Sembari tersenyum ceria.

"Ntar mas pikirkan?" lirikannya, membuat Abil jatungnya seakan berhenti. 'senyumanmu itu lho dek yang membuat hati mas selalu bergetar! mas selalu merindukanmu!' bisik batinnya.

'Aduh mas tatapanmu membuatku ku leleh mas!' hati berkata, ia menunduk sedikit malu.

"Ya udah, teruskan ngobrolnya, simbok mau kedapur bersih-bersih juga mau cuci pakaian!" simbok pun menyingkir dari ruang tengah.

"Mbok buburnya sudah di siapin belum? Sam kan belum sarapan?" seru Abil, Simbok terlihat getok keningnya.

"Oalah sampek lupa! tadi sudah mbok siapin, tapi masih panas, sekarang masih hangat! cepat bawa ke kamarmu"

"Duh perhatian banget nih?" sindirnya.

Abil merasa tak enak, ia sejenak menatap Aris yang berada di samping kirinya. "Kalau mas nggak suka aku nyuapin Sam, mas aja yang nyuapin Sam?" wajahnya menjadi sendu.

"Bukan gitu dek!"

"Mas Sam sakit,, dan aku nggak ada rasa sama dia, mas ngerti itukan"

"Maaf dek!"

"Mbok,,, mbok...? tolong suapin Sam,,, aku mau keluar sebentar?" serunya, Abil beranjak dari duduknya.

"Le simbok sibuk, Le....! memang mau kemana?" sahut simbuknya bingung.

"Dek... maafin mamas! jangan ngabek napa?" pintanya, meredakan luapan amarah Abil. Sembari memegang tangannya lembut, "Dek maafin mamas ya... oke! mamas nggak akan cemburu lagi!" janjinya

Itulah sikap yang di sukanya pada Aris, pengertian, dan sikap itu tidak ada pada Sam!

Abil hanya menangguk lesu...

"Semangat dong dek! kok lemes gitu, kan udah sarapan, seharusnya kuat!"

"Iya,,,! ya udah aku mau ke belakang ngambil sarapan buat Sam....! atau mau aku ambilkan bubur kacang hijaunya sekalian!" senyumnya telah mengembang.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang