Bab 30. A-M&P : Perasaan mengharu biru

44 3 0
                                    

Bab 30. A-M&P : Perasaan mengharu biru
••••••••

Simbok langsung masuk kedalam, ada perasaan yang mengganjal di hatinya tentang Zaenal, tak seperti biasanya zae nggak pamitan dengannya waktu pulang, biasanya juga nunggu sampai ia pulang, barulah pamit pulang.

"Le,,, tumben, nak Zae tak pamitan sama simbok?" tanya simbok pada Abil dengan rasa penasaran.

Dan Abil lagi duduk santai di ruang tengah bersama Aris! menikmati acara tv.

"Mbok, tante tadi buru-buru gitu, nggak sempet pamit ama  simbok karena Ibunya minta di antar buat nyumbang hajatan di tentangga yang cukup lumayan agak jauh, jadi ya buru-buru mbok! tadi juga nitip salam sama simbok sebelum pulang" Abil mencari alasan yang tepat, buat ngelabuhi simboknya. Dan simboknya pun menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Dek,,,,!"  tatap Aris. Untung simbok sudah kedapur.

"Mas,,,,!" Abil tak dapat melanjutkan ucapannya, mulutnya terasa tercekat, kelu.

"Kenapa kamu harus membohongi mamas! kenapa kamu nggak bisa jujur sama mas" sindir Aris, menatap Abil tajam.

"Maksudnya mas apa?" ulasnya, walaupun dari ucapannya tersirat tuduhan.

Tapi Abil masih menunggu dari Aris, apakah dia tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Tante?

"Mas sudah tahu yang terjadi antara kamu dan si rombeng! nggak usah di tutup-tutupi?" selidiknya.

Apa reaksi Abil selanjutnya apakah Abil akan menjelaskannya?

"Mas tahu yang terjadi tadi?" Abil menarik nafas dalam.

"Iya,,,,! bahkan aku melihatnya dari pojokan duelmu tadi sama rombeng!" bebernya, dengan sorot mata serius.

"Lalu...?"

"Darimana kamu belajar bela dirinya?" tanya Aris penasaran.

"Apa perlu mas tahu? bukankah mas juga bisa bela diri! dan apa aku perlu penjelasan dari mas, dari mana mas belajarnya?" balasnya, tapi tak berani menatap Aris.

Perkataan Abil, membuat Aris mati kutu. Aris terdiam tak bisa membela lagi,,,

"Ya,,,,! tapi kayaknya kita sealiran dek"

"Itu perasaan mas aja! udahlah aku nggak mau membahasnya. Lagian juga buat apa membahasnya? aku mau bagunin Sam udah sore,,, mas udah sholat belum?" tapi Abil sudah menghilang dari hadapnya.

'Kenapa  kamu nggak jujur dek? kamu juga mungkin kecewa karena selama ini aku nggak jujur sama kamu' tatapan Aris kearah tv nampak kosong. Ia gelengkan kepalanya pelan.
•••

"Sam,,, aku tahu kamu nggak tidur? Sam... udah sholat belum?" Abil memegang bahu Sam, ia tahu kalau Sam pura-pura tidur.

"Nghhhh,,, ada apa Bil?" Sam nampak malas, sembari mengerjabkan matanya, sesaat ia menggeliat. Entah sengaja atau bagaimana? Sam melorotkan sarungnya dengan kakinya, karena hanya di lilitkan NGASAL, jadi lebih mudah melorotnya, hingga sebagian bawahnya terexpos dan tentunya, senjatanya sudah nggak karuan! NGACENG. ™
•••••••

"Sam,,,!" Abil hampir menjerit, matanya melotot. Entah apa maksudnya, marah ataupun bergairah, karena di rasakannya desiran aneh nan deras begitu cepat mengalir di aliran darahnya.

"Loe bukan bayi lagi Sam! becandanya nggak lucu" tatap Abil pada Sam tepat, ia tak berani melihat yang lainnya.

"Bil loe mau nggak,,, ng,,,," Sam meragu, dan ia melihat Abil makin melotot, ia bergidik ngeri juga kalau-kalau Abil akan menonjoknya atau barang kali menamparnya, tapi Sam yakin Abil nggak akan melakukan hal yang di pikirkan.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang