Bab 22. A-M&P : Di Bantai habis-habisan

50 4 0
                                    

Bab 22. A-M&P : Di Bantai habis-habisan
••••••••••

Entah mengapa suasana malam ini begitu sunyi terasa,,,
Semilir angin menyeruak  masuk ke celah kasa jendela yang di beri strimin hitam!

Aris duduk di ruang tamu di temani simboknya, banyak sudah obrolan yang di obrolkan, dan tak terasa waktu berlalu, hingga kini Aris sendirian,,, 'Nasib-nasib hari minggu kelabu,,, kini Abil malah nemenin Sam' gerutu hatinya. Sambil mengusap matanya yang terasa sepat, mungkin rasa ngantuk menghampirinya. 'Dek,,, kamu tau nggak sie hatiku yang mengharapkanmu? aku...' pandangannya menjadi gelap, ia rasakan tangan lembut telah menutup matanya, tangan yang halus yang selalu menghantarkan sensasi demi sensasi yang selalu berbeda tapi penuh warna keindahan, ia pun memegangnya.

"Mas, aku lebih kangen dari mas Aris kok! tenang aja hatiku cuma buat mas!" rayunya, sembari tempelkan wajahnya di wajah Aris yang bergodek panjang, ia mendesis merasakan rambut Aris menyentuh pipinya.

"Dek..." suaranya seakan tenggelam dalam lautan perasaannya.

Kini Abil duduk di sebelah Aris, sejenak menatap Abil menatap Aris, senyum terkulum. "lucu...." senyumnya menampilkan barisan giginya yang rapi.

"Ayo napa senyum-senyum, bikin gemes!"

"Nggak! napa nggak fokus nontonnya mas, kok malah mandangnya segitunya?" ia menggeleng sesaat. Pandangan di arahkan ke layar tv, tapi toh pikirannya tidak bisa fokus. Gelisah...!

"Kok gelisah dek,,,? Sam  gimana? kok nggak di temenin?" sindirnya.

"Emang boleh? lagian aku tahu kok gimana perasaan mas malam ini? mengharapkan aku-kan?" kilatan mata Abil berbinar.

"He he he ... kok tahu dek?"

"Bubuk yok mas?" ajaknya.

"Kemana?" tanya Aris bingung.

"Kamar depan! dekat ruang tamukan ada kamar!"

"Kirain disini saja!"

"Emang mas mau?"

"Ya... " Aris menggeleng lemah.

"Kenapa Sam nggak tidur di kamar tamu?" tanya Aris heran.

"Emang maunya, dari dulu emang Sam maunya tidur di kamarku! nggak mau di kamar  depan.  Sering nganggur!" bebernya. "Cuma buat sholat kalau tak ada yang nginap! simbok  sering sholat di kamarnya, begitu pun aku!" imbuhnya.

Keduanya beranjak dari tempatnya, beriringan menuju kamar depan, dengan sejuta rasa yang tercipta...??!

Abil tak lupa mematikan tv, hingga ruang tengah tampak temaram, terbias sinar dari kamar simbok dan kamarnya yang ditempati Sam.

"Eh lupa,,,,? aku mau lihat keadaan Sam dulu ya mas?" bisiknya ke Aris. Aris hanya mengangguk kecil.

Sesampainya di kamar depan, ia mencari saklar lampu, warna orange, nampak temaram kini menerangi ruang kamar depan, yang hanya satu ranjang dengan kasur berseprai warna hijau gambar cartoon tom & jerry!

Sam masih duduk di pinggir ranjang, jika tidur kepalanya berada di arah barat. 'terasa nyaman kasur ini' hatinya berbisik.

Abil telah melihat keadaan Sam, ia begitu iba melihat wajah damainya dalam tidur pulasnya. Ia juga ingin merasakan kedamaian yang di rasakan Sam, bahkan tanpa sadar, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sam.

Sejenak Abil mencium pipi Sam, selanjutnya berlalu dari kamarnya, meninggalkan Sam dalam kesendirian.

'Hah ,,, Abil! kamu memang patut bahagia bersama orang yang kamu sayangi!' bisik batin Sam lirih. Hanya angin yang jadi saksi akan perasaannya. Ia kembali terlelap, yang sesaat tadi ia sempat menyadari kalau dirinya telah di cium Abil, ia pun memegang bekas ciuman Abil! Tak terasa perasaan menjadi terenyuh dengan perhatian yang Abil berikan padanya. Tentu matanya telah berkaca-kaca. Kini ia sendirian tanpa Abil di sampingnya, yang selalu memeluknya memberikan kehangatan yang nyata. Air matanya luruh tak terasa, ia dalam kesepian! ™
••••••••••

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang