Bab 5. A-M&P : Kenangan masa kecil
_____________Namun Sam tampak tenang saja dengan sikapnya yang cuek dan sok cool, kini bajunya telah ganti dengan kaos ketat warna hitam, dengan celana cardinal pendeknya, itu miliknya yang di titipkan ke lemari Abil jika sewaktu-waktu butuh.
"Eh loe BANCI!" sentak Sam santai.
"He loe HOMO,,,!" Abil delikkan matanya. Ia tak menduga dengan ucapan Sam yang dengan tepat menusuk jatung, ia ingin menjerit dengan kata-kata yang di lontarkan Sam padanya.
"Loe anj*ng, gue bersumpah dalam hidup gue, gue nggak mau kenal sama loe untuk selama-lamanya! CAMKAN itu LAKNAT!" Bentaknya, sorot matanya menusuk tajam kearah Sam, membuat Sam jadi grogi juga salah tingkah.
Dengan tenang Abil menghabiskan sisa makannya, rasanya perutnya sudah penuh, tapi ia paksakan untuk menyuap, dan menghabiskannya.
Setelah selesai, Abil melangkah dengan tenang kearah dapur, tanpa ekspresi, tanpa kata, namun niatnya ia urungkan, ia melangkah menuju kamarnya, dan di dalam kamar ia mengganti kaosnya dengan baju staylist dan celana pendeknya dengan jeans warna biru panjang, memakai jaket kotak putih kecoklatan, serta memakai helm lengkap dengan sarung tangannya.
Saat melewati ruang makan Sam menatapnya dengan tatapan tak mengerti, Abil menatapnya SINIS! membuat Sam jadi bergidik, tatapan yang penuh AMARAH!
"Bil loe mau kemana?" suara Sammy tampak parau. Bergetar...
Abil hanya terdiam, bahkan kini pun tak menoleh kearahnya.
"Mbok... mbok...!" teriak histeris Sam.
Tapi Abil telah berlalu dari dapur dan membawa serta motor beat-nya.
Secepatnya Sam berusaha mencegahnya, bahkan ia memegang bahu Abil.
Abil terdiam, tapi bahunya tampak terguncang,,, ia menahan kesedihan yang begitu mendalam.
Sam berusaha membuka kaca helmnya, dan betapa terkejutnya Sam, melihat luruhan air mata yang mengalir tiada henti bagaikan mata air mengalir di matanya.
Hatinya bergetar begitu hebatnya, bahkan hatinya kini terenyuh, ternyata ucapannya membuat Abil semenderita ini, padahal ia hanya bercanda!
"Bil... aku mohon maaf! tadi aku cuma bercanda" ia ingin merengkuhnya, tapi Abil menahan, bahkan hampir membuatnya terjerembab.
Dan disaat itu neneknya datang menghampiri, tapi buru-buru Abil menutup kaca helmnya. Nenek terkejut mendengar teriakan Sam yang memanggilnya.
"Le ada apa?" tatapnya bingung. "Cah bagus,,," kini balik menatap Sam.
Abil hanya diam, mulutnya seakan terkunci rapat, tapi matanya terus berair.
Begitu juga Sam, ia tak mampu mengeluarkan sepatah katapun.
Neneknya tahu kalau sikap cucunya seperti ini, diam tanpa kata, berarti ia sedang marah besar! tapi pakaiannya, sepertinya akan berpergian.
"Le.... ono opo to iki?" ( ada apa ini), suaranya tampak bergetar hebat. Bahkan sedikit menahan gejolak yang ada di dadanya.
"Cah bagus ada apa ini?!"
Sam hanya menggeleng lesu. ™
°°°°°°°°Nenek Abil terpaku mematung di tempatnya, tak terasa air matanya bergulir di sudut matanya, jatuh di pipinya yang menampakan garis tuanya. Dan bahunya terguncang dengan hebat.
"Le... kamu hendak kemana?" tanya Neneknya makin sedih.
Abil hanya menggeleng pelan, bahkan ia membuka kaca helmnya sesaat, dan matanya berurai, seperti berbicara, 'Mbok aku akan pergi jauh! mungkin aku tak akan kembali lagi?" itulah arti pandangan sekilas yang di tunjukkan oleh Abil sebelum menutupnya kembali sembari tersenyum MIRIS penuh kepedihan yang mendalam. Langkahkan kakinya yang terseok!
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara M & P Season Satu
RomanceCerita cinta dunia pelangi Nabil Al Hasan yang punya pandangan hidup yang berbeda dari teman sebaya. Dia anak yang cerdas, namun nasib tak seberuntung kehidupannya yang penuh lika liku. Ada kalanya Abil nama panggilannya harus jatuh kedalam jurang k...