Bab 37. A-m&p: PERASAAN SELAMA INI

36 4 0
                                    

Bab 37. Am&p: Perasaan selama ini.

"Tante,,,!" pekik Abil, matanya melotot. "loe harus beliin gue buah anggur lima kilo,,, awas ya!" geram Abil mengepalkan tinjunya.

"Neekkk,,, cap cuss,,,!" langsung ngacir. "yoi,,, lima kingkong,,,!" Zae leletkan lidahnya. Menengok kearah Abil, mengedipkan mata kearah Prima, dengan kiss bye.

"Awas loe ya,,,, gue KEPRUK kepala loe,,,!" teriak Abil, Zae sudah menghilang dari pemandang di balik gapura masjid yang tinggi lima meter.

"Dek,,, maksudnya lekong,,, apa?" tatap Prima tajam.

"Kamu percaya ya tu bencong!" ngelesnya. "Dia itu mas-ku dari pakde aku,,,! sekolah di Gumawang, liburan ke Kara-mel!" jelasnya.

"Oo,,," Prima mengangguk pelan, tanda mengerti.

Abil cuma tersenyum,,,! walaupun hatinya sangat khawatir, bila  Prima masih menyinggung lagi tentang Aris.

"Pulang yuk!" Abil pura-pura jutek, buat menyembunyikan perasaan yang kebat-kebit.

'Awas loe Tante,,, kalau kakak Prima sampai lebih curiga ama gue, loe harus tanggung jawab, loe harus terima akibatnya, karena mulut loe yang ngember gue bikin DOWER kayak DONAL' ancamnya penuh kegeraman. 'Hikz, hikz,,,, sukurin! rasain loe,,,? tapi buat loe satu kwintal anggur loe pasti kuat beliin' pikir Abil.

"Dek,,, kok malah bengong! jadi nggak?" Prima melambai-lambaikan tangannya di mukanya.

"Nng,,, iy, iya,,,?" Abil nampak gugup.

Karena Prima telah nangkring di motornya. Ia menengokkan kepalanya kearah belakang.

Abil langsung naik dengan bawaannya yang cukup lumayan.

Keduanya, telah meninggalkan keramaian pasar Tugu mulyo. Kini telah menyusuri jalan sepi, karena melewati jalan BH. Dan telah sampai di Karang anyar.™
••••

"Wah yang shoophing,,, bawaannya banyak banget" sambut Santiya. "Udah sore,,,," imbuhnya.

"Biasalah San,,, kak Prima sukanya kan borong" bales Abil tersenyum miris.

"Tuh,,, gue beliin kesukaan loe" ucap Prima.

"Beneran kak,,, makasih ya,,,!"

"Huh,,, gitu maunya, tadi sewot,,,! giliran di kasih tahu oleh-olehnya langsung ketahuan belangnya!" sindir Prima. Langsung masuk kedalam.

Abil dan Santiya pun masuk kedalam rumah!

Ibu dan bapak Santiya  kini berada di ruang tengah sedang santai.

"Ibu,, bapak,, aku mau pulang dulu,,,?" pamitnya.

"Kok nggak jadi nginap nak?" ucap Ibu Santiya.

"Temeni Prima, nggak ada temennya?" timpal bapak Santiya.

"Ya,,, suruh cari pasangan dong bu, pak,,,?" sindir Abil.

"Tahulah nak Abil,,, Prima belum mau!" jawab sang bapak.

"Tanya sendiri tuh sama orangnya,,," imbuh sang ibu.

"Kalau sudah waktunya pasti juga nikah kok bu, pak, bukan jodoh sudah di atur oleh Allah,,,!" jelas Abil, tersenyum di kulum.

"Ibu,,, bapak! selalu maksa Ima kenapa to? kayak anaknya yang ganteng  ini nggak laku!" bela Prima, nggak senang.

"Tuh,,, nanti jadi P-T, Perjaka Tua" olok Santiya. Mencibir.

"Huh,, kamu tu yang P-T, Perawan Tua!" balas Prima sengit. Matanya melotot.

"Sudah,,, sudah,,,! Santiya,,, Prima,,," lerai sang Ibu.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang