Bab 32. A-M&P : Uring-uringan

40 4 0
                                    

Bab 32. A-M&P: Uring-uringan
••••••••

Dada Abil bergemuruh! terasa ada gempa yang menerpanya, nafasnya kembang kempis turun naik, tubuhnya kaku bagai terpantek di bumi tak bisa bergerak, ia bagai patung dengan pandangannya yang yang masih melotot tak percaya?

"massssssss,,,,!" suara Abil melengking, tapi seketika putus menjadi serak.

"kalian,,,,? anj*ng kurap, buduk, sedeng, gilak, stress, sinting,,,! bangun,,,, mas, ,,!" pekik Abil kembali.

"Sam,,,,! kutu kupret, bencong nggak laku loe!" bentak Abil.

Seketika Aris terbangung dan duduk, terkaget dan melihat keadaan yang setengah telanjang, ia kerjab-kerjabkan matanya! dan menyadari keadaan, kontolnya yang ngaceng, menyebul di antara celana yang setengah telanjang, ia menatap Sam juga Abil seakan tak percaya?

Begitu juga dengan agak susah payah terbangun dari tidurnya, ia juga agak shock dengan keadaannya, yang awut-awutan tak karuan, mana senjatanya berdiri gagah dengan sarungnya yang melorot, sembari nyengir kuda pada Abil, dan menggelap ketika memandang kearah Aris.

"lihat diri kalian, sudah pada ngecrot! pejuhnya berhamburan kemana-mana!" bentak Abil, semakin geram di buatnya. "kalian pada ngimpiin gue, dan  bikin moncrot!" Abil terus berkoar-koar kayak anj*ng yang menggonggong.

Keduanya malah semakin bingung di buatnya, dan masih mematung di tempat tidurnya.

"Kalian bangsat,,,,!" Kembali Abil uring-uringan di pagi buta itu. Membanting  pintu kamar dan duduk santai di ruang tengah, melihat serta mendengarkan tausiah subuh.
Ia masih terdiam, menikmati secangkir kopi luwak white coffie! serta sale pisang.

Pikirannya kacau, entah apa yang kini ada dalam pikirannya???

Simboknya datang, dan mengucap salam,,,,

Abil menjawabnya tak semangat, setelah itu ia memilih untuk diam tak bersuara, seakan konsentrasi melihat kearah tv, padahal tatapan kosong dan hampa.™
•••

Abil masih diam dalam sarapan pagi, ia masih sarapan seperti tak ada masalah.

Simbok bertanya apa sedang ada masalah pada Abil, juga Aris serta Sam, terutama Abil yang kelihatannya lebih banyak diamnya!

Tapi Aris dengan tersenyum menjawabnya, tak ada masalah.

Sam juga menimpalinya kalau tak ada masalah.

Abil selesai sarapan pagi berpamitan pada simboknya buat keluar rumah dan akan pergi, tapi tak mengatakannya mau kemana?

"Le... mau kemana?"

"Mbok,,, !" seru Abil, tak ingin memperpanjangkan masalah suasana hatinya yang keruh.

Simboknya tak bisa berbuat banyak, lebih baik diam saja, ia mengerti cucunya tak bisa di buat bicara kalau sudah marah, biarkan luluh dengan sendirinya, baru nanti juga bercerita sendiri.

"Hati-hati yo Le? walaikum Salam!" Jawab neneknya, ketika Abil pergi dengan motornya serta mengucapkan salam sebelum tubuhnya juga motornya menghilang dari pandangan simboknya, dan sepertinya menuju kearah selatan.

'Akh,,, palingan dek Abil ke BH buat nenangin diri' pikir Aris sembari tersenyum, ketika mendengar percakapan antara Abil dan simbok ketika ia berada di ruang tengah bersama Sam.

Sam sudah tentu mendengarnya, karena keadaannya tak memungkinkan buat nyusul Abil, mungkin keadaannya akan pulih beberapa hari lagi  ketika akan masuk sekolah. Ia tak pernah tahu kamana Abil selama ini bila keluar rumah, apa lagi ini masih pagi! dan keadaannya selama ini hanya berada di kamar saja, tapi kini keadaannya sudah berangsur membaik.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang