Bab 34. A-m&p: Antara PRIMA dan masa lalu

41 5 0
                                    

Bab 34. A-m&p: Antara PRIMA dan masa lalu

Sarapan pagi itu nampak sangat bersahaja,  keluarga Santiya senang dengan kunjungan Abil, kedua orang tuanya sudah menganggap Abil sebagai anak kandungnya sendiro.

Santiya tersenyum bahagia, ia begitu mengerti akan perasaan Abil, yang menurut itu hal yang wajar, ia tak mempermasalahkannya, dan ia tetap mencintai Abil di dalam hatinya untuk selamanya, ia yakin akan cinta sucinya pada Abil!

"Ayo nambah lagi nak Abil. Itu di pake ayam gorengnya, juga sayur nangkanya! ndak usah malu-malu!" ucap bapak Santiya untuk nambah.

"Ayo,,, nak, silahkan nambah. Ibu tahu kamu suka dengan sayur nangka" sindir sang ibu.

"Nambah dek,,," timpal Prima ikut tersenyum.

"Cukup kok" Abil tersipu malu.

"Ayo Bil,,, anggap aja rumah sendiri" Santiya, tersenyum manis.

Suasana makan keluarga yang sangat hangat. Dan acara makan pun selesai sudah,,,,

Waktu terus beranjak tak kenal lelah, hingga siang menjelang, waktunya untuk istirahat.

Motor Abil sudah di pindahkan kearah belakang!

Kini nampak Abil berada di kamar Prima yang begitu luar biasa lengkap, ada tv ldc 29' juga dvd, laptop, satu kasur spring bad besar, tapi Abil yang pernah nginap tetap saja kagum dengan kamar kak Prima.

"Kakak kok nggak nikah napa?" tanya Abil hati-hati, terlihat Prima sibuk dengan laptopnya.

"Hem,,, terus kenapa kalau kakak belum nikah dek?" sejenak Prima hentikan bermain laptop.

Abil duduk manis di ranjang akhirnya ngambil kursi serta duduk di samping Prima, kini sudah sibuk membalas komen di facebook.

Prima kemudian memutar video, dan membuat Abil jengah.

'What,,, porn gay?' Abil terperangah.

"Aku selalu penasaran? emang apa enak Antara MEMEK dan PATAT?" gumamnya lirih dengan suara bergetar.

"Kalau Memek aku pernah merasakannya! akh,,, lembut, nikmat, makyus!" Prima menerawang dengan tubuh gemetar membayangkan apa yang pernah di rasakannya dan cobanya.

"Nah, ini Pantat,,,,? ikhz,,,, apa nikmatnya? aku membayangkannya sudah jijik" Prima seakan bergidik. "Tapi kenapa banyak yang suka? terkadang di porn straight pun ada adegan main belakang?" Prima terus berkutat, dengan rasa penasarannya. Membayangkan bagaimana mana rasanya.

"Akh,,, " desah Prima, ia tak segan membetulkan letak kontolnya yang nggak nyaman.

Bahkan ia selusupkan tangannya di balik celananya. "Oughh,,," sepertinya porn gay yang di tontonnya membuatnya mupeng.

Abil duduk di sebelahnya, sudah panas dingin  di buatnya, ia pernah melihat bahkan memegang sendiri kontol Prima yang benar-benar PRIMA sesuai namanya!

'Ah, aku nggak bisa banyangkan seandainya kontol kak Prima menusukku? sedangkan waktu dulu ketika mas Aris ngentot diriku, rasanya aku seperti mati rasa. Kejadian itu sudah lama sekali! nah ini,,, aku pernah pegang dan ngocok saja sudah puas! oh... aku  nggak tahan pengen pegang, bila perlu ngemut' Abil nampak gelisah. Tapi keringat kecil di wajahnya nampak merembes.

Prima memadangnya, sembari tersenyum, kaosnya masih tersampir di pundaknya, hanya waktu makan saja ia memakainya, saat di kamar ia sudah toples.

Abil bingung tak tahu apa yang harus di lakukannya? ia hanya membalas senyuman Prima sekedarnya, ia kikuk juga malu.

"Kak, ak,,, aku mau keluar dulu ya?" Abil masih duduk di kursinya  dengan gelisah.™
••••
••••••••

Flash back!

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang