bab 40. Salam perpisahan tak biasa

48 6 0
                                    

Bab 40. A-m&p: Salam perpisahan tak biasa
•••

Semua kenangan hanyalah membekas dan hanya akan jadi masa lalu, dan semua tak bisa akan kembali.

Seusai dzuhur Aris rencana akan kembali ke Gumawang!

Bagaikan surat dengan perangkonya Abil seakan selalu bersama tak ingin ke hilangan, entah mengapa perasaannya akhir-akhir ini begitu aneh dan selalu mengkhawatirkannya? entah sebab apa ia sudah merasakan kalau Aris seakan tak punya aura kehidupan,,,dan seakan telah meredup dari wajahnya, walaupun senyumannya tak pernah lepa, tapi dari tatapannya nampak begitu lain.

"Dek mas minta maaf ya! bila selama ini aku selalu banyak menyakitimu, mas terlalu menyia-nyiakanmu, mas minta maaf ya!" Aris merengkuh Abil, perasaan mengharu biru. Wajahnya terasa panas serta merebak.

"Mas kok ngomong seperti itu? aku yang banyak salah mas, aku tak bisa menjaga kepercayaanmu!" Abil sudah tentu menitikan air matanya yang tak terbendungkan.

Keduanya pun saling berangkulan di kamar depan, setelah usai istirahat siang!

Aris juga meminta untuk di telponkan Iskadar cs, dan Abil pun mengiyakannya.

Dan Arispun meminta maaf pada Iskadar cs yang telah di buatnya babak belur, dan Isakadar cs pun memaafkan Aris dan tak memperpanjang masalah karena memang merekalah yang bikin masalah.

Tak lupa juga Aris meminta maaf kepada simbok dan simbok terkejut karena Aris seakan bersikap aneh, FIRASAT yang tak biasa, tapi simbok tak pernah suudhon, selalu khusnudhon! Dengan berurai air mata Simbok pun memeluk Aris dengan perasaan yang haru biru, bahkan memberi pesangon buat Aris selama di kostan nanti.

"Hati-hati yo Le,,, simbok ndak bisa memberi apa-apa?" pesan simbok, isak simbok luruh, penuh haru, melepaskan pelukkannya.

"Sam,,, gue minta maaf, bila gue dalam hampir seminggu ini banyak salah sama loe,gue minta ke ikhlasan loe buat maafin gue selama ini" Aris pun merangkul Sam penuh haru.

"Iya, iya Ris,, gue maafin loe koq! dan gue minta maaf sama loe bila gue juga banyak salah ama loe!"

"Iya Sam sama-sama! pesan gue jagain Abil buat gue"

"Iya Ris, gue akan ngejagain Abil buat loe" ucap Sam.

Keduanya pun saling lepaskan pelukkannya, dan suasana seakan terasa penuh haru!

"Rajin-rajin belajar yo Le" pesan simbok" pesan simbok.

"Mas jangan lupa sering kasih kabar ke aku ya?" rintih Abil. Matanya nampak sembab.

"Ris,,, gue nggak bisa pesan apa-apa sama loe! mudah-mudahan keadaan loe baik-baik selalu!" ulas Sam tersenyum dipaksa.

"Amin,,,!"Aris mengangguk, sembari tersenyum.

Suasana semakin penuh keharuan! ™
•••

Dalam pada itu dari luar terdengar suara klakson berbunyi, karena mereka semua yang ada di ruang tengah tenggelam dalam suasana yang haru.

Dan mereka pun berjalan kearah depan, menyambut siapakah yang mengklakson mobil. Ada rasa penasaran?

"Anakku,,, " seru simbok semakin terharu.

"Papa,, ?" Abil terperangah, mendapati siapa yang membawa mobil putih avanza, berdiri di depan mobil bersama dengan Suci.

"Papa,,," teriak Sam. Tak menyangka kalau papanya akan kesini. "Kenapa papa nggak kasih kabar kalau mau dateng hari ini?" Sam pun menghabur kepelukkan papanya.

"Aduh honey,,, tadi papa nggak sempet,,,! papa mau telpon sama mas Hasan nggak boleh! katanya surpurise gitu,,, papa pikir bener juga usulan mas Hasan, jadi papa turutin deh?" Suci merangkul Sam. "Aduh,,, anak papa makin cucok aja,,, udah BRONCU!" Suci melepaskan pelukan hangatnya, sembari mencium pipi juga kening Sam. "Anak papa wajahnya kayak gini,,,!" Suci kini menyadari kalau bekasnya sedikit menyisa.

"Nggak apa-apa kok pa, nggak usah khawatir. Udah sembuh kok!" jelas Sam, papanya kini nampak tenang.

"Aris,,,,?" Suci agak terkejut dengan kehadiran Aris. Dan melihat kearah Aris, tapi pandangannya tertuju pada simbok, lalu menghambur kepelukkan simbok yang sebelumnya Hasan yang tak dapat membendung air matanya, dan tentu simbok menangis sejadinya.

"Simbok,,, maafin Suci, sudah lama nggak kemari! karena di Danau ranau lagi sibuk mbok!" Suci memeluk simboknya penuh haru, serta air matanya pun ikut bergulir.

"Aris,,, kamu mau pulang!" tanya Hasan, setelah bersalaman dan saling pelukan.

"Iya paman, sudah lama aku liburan di sini, hampir seminggu!" jelasnya.

"Gimana kabar orang tuamu?"

"Alhamdulillah baik-baik saja Paman! paman sendiri"

"Seperti yang kamu lihat!" Hasan mengembangkan tangannya. "Kamu sudah punya pacar belum?" Aris menggeleng.

"Paman apa nggak menikah lagi! paman masih setia dengan paman Suci" Aris memastikan.

"Ya begitulah! suatu saat nanti kamu pasti tahu tentang arti CINTA SUCI? dan paman nggak mau melakukan kesalahan lagi?" kenangnya, karena cinta yang di hadapinya sangat rumit juga sulit, kini simboknya bisa menerimanya, itu suatu yang sangat membahagiakan.

"Kamu nggak nginap saja barang semalam gitu"

"Nggak paman, masih ada tugas yang harus aku selesaikan!"Aris beralasan. "Oiya paman, aku minta maaf bila selama ini aku banyak salah sama paman"

"Iya, paman juga minta maaf bila paman khilaf!" keduanya pun kembali berangkulan.

"Ini ada sesuatu buat kamu, tapi nggak banyak" Hasan memberi amplop pada Aris.

"Terima kasih paman!"

"Iya,,,! salam buat orang tuamu!"

Aris mengangguk,,,,,!

Suasana yang sangat mengharukan.™
••••

"Paman Suci,,," nampak Aris ragu, ia mendekati Suci agak kikuk.

"Aris,,, gimana kabarmu?" tanya Suci.

"Baik paman! paman sendiri gimana kabarnya?" balik tanya Aris, tapi di lihat sorot mata Suci penuh selidik.

"Baik! tadi aku dengar kamu berbisik sama mas Hasan ya?" tatap Suci, seakan mengungkapkan apa yang baru saja di katakan Aris pada Hasan.

"Emm... maaf paman! bila paman tersinggung? aku nggak bermaksud buat nyinggung paman Suci!" Aris ngerasa nggak enak.

"Iya, aku juga dengar penjelasan Mas Hasan, tentu kamu ngerti apa yang di maksud?" sorot Suci serasa menghujam. "Kalau kamu di posisiku, kamu akan merasakan,,, bagai mana berat menanggung perasaan, apa lagi itu CINTA!" sorot mata Suci bak elang yang merobek mangsanya.

Aris terdiam, ia tertunduk, ia malu dengan perasaannya sendiri. Tapi tujuan utamanya ia meminta maaf! dan itu sudah jadi tekadnya.

"Hem,,, paman! ak,,, aku,,," Aris tergagap. Dan Suci hanya menunggu.

"Aku minta maaf bila banyak salah serta khilaf pada paman selama ini!" ucap Aris tulus.

Suci kini yang jadi terhenyak di buatnya dengan sikap dratis Aris yang tak biasa, dan ia menemukan keanehan itu dari pandangan Aris. Kini ia yang merasa bersalah.

"Iy,,, ya, Ris! bilapun paman banyak salah, paman juga minta maaf!" dan Suci pun merangkul Aris, dan perasaannya kini penuh ke khawatiran.

"Iya,,, paman maafin kamu!" Tak terasa air mata Suci bergulir.

"Kenapa paman nangis?" tanya Aris heran, karena hari ini semua orang yang memeluknya pasti menangis. 'Ada apa sebenarnya ini? kenapa setiap orang yang aku pamiti selalu menangis?' pertanyaan itu hanya menggantung di pikirannya.

Semuanya berkumpul di ruang tamu, hingga suasana menjadi ramai.

Aris pun berpamitan pada semuanya, dan di bawakan oleh-oleh oleh Hasan dan Suci dari Danau ranau, juga satu buah kaos cantik khas Danau ranau. ™

>==>>>tbc ,74

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang