Bab 9. A-M&P : Perhatian

56 5 0
                                    

Selamat membaca!

Bab 9. A- M&P : Perhatian
_______________

Suasana agak gerah tapi bukan karena hawanya, akan tetapi hati dari kedua cowok ganteng yang sayang sama Abil yang sedang panas hatinya, saling duel, sedangkan Abil jadi bingung sendiri dibuatnya...

"Loe Aris yang waktu Abil di khitan-kan!??, ketika loe nginep disini selama seminggu?" Sam ajukkan tanya. Ingat masa lalu...

"Bagus kalau loe masih inget gue! jadi gue nggak perlu ngejelasin sama loe lagi! sekarang loe ngapain nggak cabut dari sini?" tatapan Aris sinis, sembari mendekat, jarak keduanya satu meter di ruang tengah yang cukup luas.

Keduanya saling tatap dengan tajamnya...

"Suka-suka gue mau di sini, simbok juga nggak ngelarang, kenapa loe kayak kebakaran jenggot?" sidir Sam.

"Loe ya, play boy tengil, murahan!" bentaknya, tanpa aba-aba Aris layang tinjunya dengan cepat.

Sam yang telah siap dengan segala kemungkinan, berusaha menangkis jotosan Aris, ia sedikit memiliki sedikit bela diri taekwondo!

Tinju Aris berhasil di tangkisnya,,,

"Dugggg...." saling beradu.

"Ahhhhh...." Sam meringis ketika tanpa di sadari Aris layangkan pukulannya keperut Sam. KENA,,,! Pandangannya sedikit terganggu.

"Kurang ajar loe ya!" dengus Sam naik pitam. Ia coba layangkan tinjunya kembali.

Aris cuma tersenyum, ia sambuti tinju Sam, agak sorongkan badan sedikit, tangan kirinya menahan dan tangan kanannya meraih dari ujung lengan Sam, langsung dengan cepat merambat kearah pergelangan tangan Sam, serta di kunci sambil mencengkram dengan kuatnya, dan di pelintirnya,,,,

Sam berteriak kesakitan, berusaha melepaskan kuncian dari Aris, ia berusaha, akan tetapi sedikit ia bergerak, akan berakibat fatal, ia memilih diam dan meringis, merasakan kesakitan yang mendera.

Abil tak bisa berbuat apa-apa, seenggaknya ini jadi pelajaran buat Sam, karena pelecehan yang di lakukannya sangat keterlaluan, sebenarnya ia tak tega melihat keadaan Sam, tapi ia sudah terlanjur sakit hati, dan mungkin benar ucapan mamasnya kalau Sam akan di buat bonyok mukanya kayak perkedel.

"Neh, rasain loe play boy kacrut!" sentak Aris. Dan....
"buuukkkk,,," satu hantaman bogem tangan kanan Aris melayang tepat kearah Sam.

"Aaakkk,,," seru tertahan dari Sam.

"Ayo teriak! gue ingin denger loe teriak-teriak kayak banci! sekarang siapa yang jadi pencundangnya?" Aris semakin bringas dan terkekeh.

Satu, dua, tiga,,,, mungkin lebih, bogem Aris menghajar muka Sam yang tampan, nampak kini mulai lebam. Bonyok...

"Sudah mas! sudah..." teriak Abil, tak tega melihat Sam kesakitan tak berdaya.

"Loe puaskan melihat gue kayak gini! puas loe! sakit hati loe udah terbalaskan,,,!" kilatan mata Sam tajam menusuk.

"Sam maafin gue!" tampak kini mata Abil memerah.

"Apa loe bilang tadi! loe seharusnya ngaca. Nggak usah pake ngancem-ngancem!" bentak Sam keras. ™
°°°°°°°°°

"Dek,,, kamu nggak usah lemah di hadapan cecunguk ini!" Aris nampak kesal dengan perasaan Abil yang lembut.

"Sam..." Abil melihat Sam sungguh tak tega.

"Dek maafin mamas! kirain membuat Sam kayak gitu membuatmu senang!" suara Aris melemah.

"Tadi aku pikir gitu mas, tapi setelah melihat keadaan Sam aku tak tega? Mas aku mohon sekarang mas balik! please,,, supaya masalah nggak tambah runyam. Aku janji hari minggu aku bakal dateng. Mas..." ucap Abil penuh permohonan.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang