bab 38. Suatu Firasat

28 4 0
                                    

Bab 38. A-m&p: Suatu Firasat
•••

Saat tengah hari telah tergelincir keufuk barat, bertanda hari beranjak sore...

Abil, Sam dan Aris pulang bareng dari masjid Al-huda,,,,!

"Sam,,, gue pesan sama loe,,,?" pesan Aris saat Sam juga duduk bersama di ruang tengah, dan tv menyala, dengan volume sedang.

"Iya Ris,,,! loe mau pesan apa?" Sam mengernyitkan dahinya.

"Tolong jagain Abil buat gue! gue tak bisa terus menjaganya,, dan sepertinya Abil menaruh harapan sama loe?" bisiknya, dengan perasaan sedih.

"Ris,, loe gila apa? loe tahu kan sikap Abil selama ini ke gue!" Sam geleng kepala tanda tak setuju.

"Please Sam,,, help me?" Aris tak tahu harus menjelaskan bagaimana lagi pada Sam, tentang yang terjadi dan ia rasakan selama ini.

"Tapi gue,,,"

"Sam,, percaya ama gue!" Aris menyakinkan.

"Tapi loe dulu pernah ngancem gue! sekarang kok loe nyerah gitu Ris" Sam coba memberi semangat pada Aris.

Aris menggeleng lemah. "Sam gue sadar selama ini banyak berbuat salah dan,,, gue sudah nyia-nyian Abil yang selalu setia pada gue! gue tahu kalau akhir-akhir ini Abil selingkuh, itu,,, demi untuk balas dendam ama gue! aku tahu,,, setegar-tegarnya Abil, pasti ada kerapuhan! dan,, seperti bunga, jika tidak di pupuk dan di beri air akan kurus lalu mati, begitu juga dengan cinta bila tidak di pupuk dan di sirami dengan kasih sayang dan selalu bersama lama-kelamaan aku SIRNA! untuk itu jaga Abil buat gue" Aris wajahnya penuh kesedihan. Wajah terasa panas tapi ia tahan, ia tak mau terlihat lemah serta cengeng.

"Ris,,, gue belum tentu sanggup!" bela Sam.

"Tapi seenggaknya loe bisa,,," balas Aris.

Sementara Abil sudah terbangun dari tadi dan mendengar semuanya, membuatnya tak bisa membendung air ia sesenggukan sampai terduduk di depan pintu, sembari menutupi wajahnya.

'Masss,,, maaf aku! tak pernah meragukan cintamu, tapi aku perlu waktu untuk menerimamu kembali seperti dulu!' bisik batin Abil sangat terenyuh. Dan guncangannya semakin jadi.

Abil tak jadi keluar, ia lebih memilih untuk diam, dan berdiam diri di kamar serta rebahan di ranjang dengan berlinang air mata yang seakan tak bisa kering.
°°°

Simbok sendiri belum pulang, karena mengikuti kegiatan thoriqoh ketika sehabis jumatan, karena, sudah jadi rutinitas hari jumat dan hari selasa. Tentunya pulangnya jam tigaan, dan dengan berjalan kaki, jaraknya sekitar lima ratus meter, dan sudah tentu banyak teman-temannya.

Keadaan rumah nampak legang seperti tak berpenghuni.

Entah mengapa Sam tertarik untuk melihat keadaan Abil, setelah Aris berpesan padanya buat menjaga Abil?

"Bil loe kenapa?" Sam terkejut mendapati Abil menangis terisak. Dan mendapati bantal untuk menutupi wajahnya telah basah oleh air mata. Dan Sam telah membalikkan tubuh Abil.

Sam kemudian memeluk hangat dan haru, untuk menenangkan hati Abil yang sudah barang tentu sedih.

"Loe denger kita ngobrol Bil!" tanya Sam, ketika keduanya duduk saling berpelukkan.

Abil mengangguk lemah, dan ia benamkan wajahnya kedada Sam. "Iy,,, iya Sam gue denger semuanya" balas Abil, dan air matanya kembali merebak tak terbendung. Membasahi baju Sam serta dadanya. ™
°°°°

Aris melihatnya dari celah pintu, hatinya begitu miris tapi tak bisa berbuat banyak, ia tahu,,, begitu banyak pengorbanan Abil untuknya, begitu besar perasaan yang harus di korbankan demi untuk cintanya pada Aris.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang