bab 41. Perseteruan

121 5 4
                                    

Bab 41. A-m&p: PERSETERUAN
••••

Malam minggu,,, suasana penuh dengan kehangatan, momen malam yang tentunya langka terjadi?

Semuanya kumpul di ruang tengah, Simbok, Hasan, Suci, Abil dan Sam, merekan menikmati  secangkir kopi hangat luwak white cofe! yang nyaman buat lambung.

"Mbok gimana keadaan ruma" tanya Hasan pada simboknya memecah suasana yang bisu.

"Baik-baik saja nak, ndak ada masalah!" jawab simbok tenang, duduk bersama Abil yang tiduran di pangkuannya, sementara Sam duduk di sebelah kiri simbok.

Suci duduk bersama Hasan, nampak tenang, belum ada tanda kemesraan yang di tunjukkan, karena Suci menahannya, dan memberi isyarat pada Hasan bila sikapnya Hasan berlebihan.

"Kamu Bil gimana sekolah kamu?"

"Baik kok! nggak ada masalah" terangnya.

"Kalau kamu gimana sayang?" tanya Suci pada Sam.

"Ng,,, ng, baik pa" Suara Sam agak berat.

"Huh,,, tahu rasa loe" cibir Abil.

"Adawww,,,,!" kepala Abil kena jitak Sam. "pa Sam itu banyak,,,, mas,,,,,#%%%%?" mulut Abil di tutup Sam.

"Apa sayang,  anak papa yang handsome ini banyak problem?"

"Papa tahu kan,,,! jadi Abil nggak perlu ngejelasin, tanya tuh sama orangnya, gimana kelakuan anak papa?" bibir Abil di monyongkan keatas.

"Ye,,, loe tuh yang kebanyakkan iri sama gue!"

"Loe tuh yang selalu gue tolak, jadi cari pelampiasan, yeee,,," olok Abil sejadinya.

"Sudah sayang nggak baik berantem!" lelarai Suci.

"Kalian sudah dewasa pasti tahu mana yang lebih baik" jelas Hasan nampak terganggu.

"Loe tuh selalu sirik ama gue Bil"

"Loe tu kepedean, songong banget sok kecakepan" bales Abil sengit.

"Secara gue oke kok, perfect malah!" akunya.

"Nggak salah tuh, perfect dari hongkong moyang loe!" Abil makin gencar menimpali.

"Sudah Le,,, cah bagus" Simboknya pun menengahi.

"Mas sudah yuk, aku capek,,," ajak Suci, kelihatan sangat kelelahan.

"Kita nggak jadi kerumahmu dulu?" ajak Hasan.

"Capeeekkk masss!" jawab Suci sambil menguap, karena lelah.
Tak canggung lagi menggeledot manja di bahu Hasan.

"Yowes,,,!" Hasan pun membawa Suci kekamar depan.

"Mbok tidur dulu, ngantuk,,," pamit Suci sudah tak tahan.

"Ya,,, mad istirahat sayang!" tutur simbok kalem, tersenyum.

Keduanya pun berlalu dari ruang tengah menuju kamar depan, hingga kini hanya tinggal bertiga, simbok,  Sam dan Abil. ™
•••

"Simbok tinggal dulu Le, cah bagus,,," Simbok pun berlalu karena kelihatannya juga sudah ngantuk.

Semua bahasan sudah di utarankan semuanya, sehingga tak ada uneg-uneg lagi.

Simbok tak mempermasalahkan putranya bersama Suci, karena sudah jalan yang ditempuhnya.

Hasan juga Suci juga menceritakan semuanya kepada ketiga pengalaman ketika berada di Danau ranau di desa Mbanding agung!

Malam semakin mencekam dingin mungkin akan ada turun hujan akhir-akhir ini, karena awan-awan hitam sering berarak, dan angin  bertiup sudah tak terarah. Entahlah,,, apakah hujan akan turun???

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang