Bab 26. A-M&P : Mengenaskan

42 5 0
                                    

Bab 26. A-M&P : Mengenaskan
•••••••

Entah sadar atau tidak? mungkin konsentrasi yang terbagi, karena teriakan Abil yang mengejutkannya.

Pisau itu berhasil menggores baju serta dada Aris dari bawah keatas dengan sayatan lima centi, darah langsung mengucur deras.

Sesaat mata Abil yang terpejam kini terbuka matanya semakin melotot melihat yang terjadi dengan Aris?

"Masss,,,," pekik jerit Abil, tapi ia tak bergerak di tempatnya menjaga tiga lawan yang terlentang di hamparan pasir.

"Rasain loe manusia songong" cibir Joko pongah.

"Kurang ajar loe anj*ng! gue nggak akan segan ngebuat loe mampus!" matanya tampak berkilat bengis, kini mengawasi gerak gerik Joko yang merasa di atas angin, nampak bersiap untuk lancarkan serangan selanjutnya.

"Rasakan ini,," Joko merangsek maju. Menyabetkan pisaunya dengan cepat kearah Aris, dengan sejadinya,,, ingin membuat Aria terluka.

Gerakan Aris menghindar, agak memutar separuh ketika Joko maju dan menyabetkan pisau tajamnya.

"Dukkkk...!" Aris berhasil sarangkan tinju kanannya di pundak kanan Joko keras, lalu Aris menerjangnya dengan tendangan tumit kakinya di atas pinggang Joko.

Membuat Joko tak hayal pun tersungkur di hamparan pasir...

Aris mendekatinya, lalu sekali lagi ia hantamkan tumit kanan di tengkuk Joko.

"Aukkkk,,,, hhhh" Joko meraung tertahan, matanya sedikit berkunang-kunang, pisau di tangannya terlepas.

Aris memungut pisau yang kelihatannya sangat tajam tersebut, di pegangnya kuat, tatapan dingin, senyumannya nampak sinis.

Lalu dengan sekali sentak, tubuh Joko kini terlentang, menghadap kearah atas, dengan nafas yang tersengal.

"Loe main-main sama gue! loe mau mati dengan cara bagaimana?" ancam Aris dengan sorot tajam. Suaranya bergetar hebat. Dengan tubuh bergetar dengan hebatnya.

"Mas,,, ampun jangan bunuh aku" Joko terisak.

"Loe semua nyiksa Sam tak kenal ampun! loe masih bawa obat perangsang jaham loe itu? ayo katakan" bentak Aris garang.

"Mm,,, ma,,, masih di bagasi motor mas!" ucap Joko terbata, ketakutan.

"Dek ambil obatnya?" pinta Aris, sekilas melihat kearah Abil yang masih mematung di tempatnya. Abil bergegas mengambilnya kembali ketempatnya, karena kunci motornya masih di tinggal di motor.

"Tapi, sebelum permainan di lanjutkan, kayak nggak seru kalau belum ngebuat mukanya loe pada jadi sawo matang!" Senyuman nampak sangar, dan pisau di tangannya ia asah di tangannya dengan leletkan lidahnya.

"Hem.... ini balasan dari gue, biar kalian sadar! biar otak kalian waras!" dengusnya.™
•••••••

Aris lalu meletakkan ujung pisau yang tajam di dada Joko, menekannya kuat, walaupun darah yang keluar dari dadanya kini telah berkurang, dan tusukkan itu sukses merembes darah segar, sebagian mengenai pisau.

"Masss,,, maaf! ampun" rintih Joko, dan temannya nggak bisa berbuat banyak.

Abil sebenarnya merasa kasihan, tapi, demi melihat keadaannya Sam, ia jadi naik pitam, apa lagi ketika waktu malam itu Sam balik dalam keadaan yang mengenaskan.

"Kelamaan,,, banyak bacot kayak cewek!" Dukkkk....

Dengan telak tinju Aris mendarat di muka Joko.

"Ughhh,,,," lenguh Joko.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang