Bab 31. A-M&P : Rasanya tak percaya

35 3 0
                                    

Bab 31. A-M&P : Rasanya tak percaya
•••••••

Malam telah meraja di dunia, suasana masih sunyi, semilir angin dingin karena musim kemarau yang melanda.

Abil nampak biasa, ia menikmati acara tv bersama simbok, Aris serta Sam, mereka ngobrol santai, hingga waktu isak tiba jam setengah delapan simbok berlalu dan sholat dulu, baru bergabung kembali, setelah menunaikan sholat, hingga sampai jam sembilan, terkadang simbok tak nongol lagi langsung ngamar dan tidur, dan mungkin seperti kebiasaannya akan bangun tengah malam untuk sholat tahajut.

Sam kini juga nampak biasa, dan ia tahu kalau, baik Abil maupun Aris punya ilmu bela diri, juga Zaenal si bencong rombeng. Tapi Sam nggak pernah menanyakannya pada Abil, pikirnya,,,  seperti ini akan lebih aman, Sam nggak was-was di buatnya, tapi Sam juga harus berhati-hati dengan Abil, kalau marah bisa kapiran.

Tapi selama ini Abil marah pun tak sampai turun tangan mengeluarkan jurus-jurusnya yang mematikan, hanya kepada Zae saja yang di hajarnya karena telah melanggar hukum yang berakibat fatal.

Aris nampak santai, walau terkadang mengeluhkan dadanya yang kadang terasa nyeri, bahkan nampak menikmati camilan yang di bawa oleh Tante.

"Bil,, ntar temani aku ya" Sam masih menyeruput kopi tora bika.

"Mas, boleh nggak,,," tanya Abil, kini sudah rebahan di pangkuan Aris, menghadap kearah wajahnya, tangannya menggapai wajah Aris. Manja...

"Ng,,, yang penting jangan macem-macem!" ada nada tidak senang dari ucapannya atau malah lebih dari cemburu.

"Aku cuma kangen memeluknya Ris, nggak lebih!" jelas Sam, penuh harap.

"Oalah,,, ini ceritanya kangen. Kalau aku nolak gimana?" ancam Abil sembari tersenyum.

"Baguslah,,," Aris tersenyum. terkembang.

"Ya  nggak apa-apa, kecewa?" Sam hanya menghela nafas pelan.

"Aku nggak akan tidur sama kalian, aku akan tidur sama
simbok!" balasnya, tersenyum simpul.

Keduanya nampak terperangah...

"Dek... bener?"

"Bil loe serius?"

"Suka-suka gue dong! lagian gue kayak buat RAMONAN aja, di perebutkan! emang gue barang apa?" cibir Abil pada keduannya secara bergantian.

Aris menatap tak percaya, sembari menggeleng pelan.

Sam masih dengan helaan nafasnya yang berat.

"Ya udah, kamu temanin Sam, sampai tengah malam. Bagaimana?"

"Ya terserah Abil mau apa nggak?"

"Baiklah,,, tidur bareng aja napa?" pinta Abil, tersenyum misterius.

"Apa,,,?" hampir bersamaan keduanya menjawab. Koor? ™
••••••

"Aduhhh,,,,, bisa mati aku! sebelah kanan mas Aris, sebelah kiriku Sam,,, ya Allah! dilema,,,, rasanya aku nggak bisa nafas" rutuknya, menggumam sendiri. Siapa yang perlu di salahkan? sesal sudah tak ada gunanya? Abil tak bisa bergerak berada di tengah-tengah antara Aris dan Sam, hanya diam saja, menahan nafasnya.

'Huh,,, kenapa musti Aris ikut-ikutan tidur di sini,,, mana ranjangnya SUMPEK (sempit) lagi' rungutnya dalam hati, 'mana bisa peluk Abil kalau gini?' batin Sam.

Aris nampak tenang saja, 'Mendingan tadi aku larang, biar dek Abil tidur bersamaku di kamar depan! tapi dia maksa tidur dengan simbok! nasib-nasib' sungutnya, tapi tetap memejamkan matanya, sebenarnya ingin sekali merengkuh Abil dalam pelukkannya.

Antara M & P Season SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang