-Author Pov-
Vegas mengeraskan kepalan tangan yang menggantung di kedua sisi tubuh tegapnya. Rahangnya menegang seiringan dengan ditekannya bagian atas dan bawah jajaran gigi dalam mulutnya. Sudah dipastikan, putra mahkota ini siap meledak dan menghabisi serigala tua yang sudah berani mengusir kedatangannya menemui sang pengantin.
Malvin tak melewatkan hal itu. Ia paham dan siap akan konsekuensi yang harus diterimanya dengan menentang seorang Vegas del Hera. Bagaimanapun, ia sudah bersumpah untuk melindungi Pete bahkan dengan bayaran nyawa sekalipun. Hal inilah yang membuat Malvin mempertahankan pendiriannya tanpa kegoyahan sedikitpun. "Keparat, berani-beraninya ka-"
"Vegas." Sapaan suara lembut dari seorang pria manis sontak mengalihkan pandangan Vegas yang juga menjeda ucapannya. "Sayang, sudah bangun?" Pria alpha itu berjalan mendekati tangga dan mengulurkan tangannya untuk memapah langkah Pete. "Ada apa ini? pagi-pagi kau sudah mengacau di rumahku. Lalu Malvin, kenapa tak kau usir pria asing ini?" Pete mengabaikan tawaran bantuan Vegas.
"Nong Pete, saya hendak mengusirnya. Tapi beliau masih belum juga ingin beranjak pergi." Jawaban Malvin kembali menyulut emosi Vegas. "Orang asing? apa pemaparanku kemarin belum cukup padamu? kamu masih perlu diberi kejelasan seperti apa lagi? dan kau-" Vegas pun mengalihkan tatapannya dan menunjuk ke arah wajah Malvin. "Berani sekali kau mengusirku. Hidupmu sudah di penghujung waktu. Tak usah mencari cara untuk mempercepat kematian." Ujaran kalimat dari Vegas membuat Pete merasa jengah.
"Kalau bicara dengan orang yang lebih tua itu harus sopan! darimana sih sifat kurang ajar milikmu itu muncul? sepertinya Tuhan sedang dalam kondisi mood yang buruk saat menciptakanmu!" Pria manis itu memukul kepala belakang Vegas dengan telapak tangannya.
Vegas menatap tak percaya ke arah Pete. Seumur hidup belum ada yang pernah berani memukul kepala belakangnya yang notabene merupakan seorang putra mahkota. "Hhhh..Malvin. Anggap saja dia itu kenalanku. Aku harus bertemu dengannya untuk beberapa waktu yang akan datang. Kau tak perlu khawatir, aku akan menggigitnya kalau dia berani melukaiku." Vegas mencibir ucapan Pete seraya memalingkah wajahnya ke arah lain.
-Pete Pov-
Aku menarik ujung lengan kemeja Vegas dan membuatnya menatapku terkejut. "Antar aku sarapan di luar. Aku lapar." Seketika senyum ceria terukir di wajah tampan menyebalkan miliknya disertai anggukan ribut.
Malvin terlihat hendak menghentikanku namun segera aku memberikan isyarat bahwa aku baik-baik saja dan ia tak perlu khawatir. Antusiasme Vegas pun terus berlangsung sampai akhirnya ia menangkap kehadiran seorang pria di pekarangan rumahku yang juga menatap ke arah kami.
Genggaman tangan Vegas seketika mengerat dan membuatku tanpa sadar meringis kesakitan. "Vegas, sakit!" Protesku tak diindahkan olehnya. Phi Arm terlihat khawatir dan mengulurkan tangannya hendak meraih tubuhku. "Jangan sembarangan menyentuh milikku, bajingan." Vegas menepis kasar tangan Arm. "Milikmu? sejak kapan? kau siapa? tiba-tiba ada di rumah Pete dan menyakitinya seperti itu. Lagipula, Pete itu milikku. Sebentar lagi aku akan menikahinya." Bagus. Phi Arm mengatakan hal gila di hadapan orang yang lebih gila.
"KAU-"
"Vegas! aku sudah lapar! aku ingin sarapan" Dengan cepat aku mengalungkan kedua tanganku pada lengan kanan Vegas untuk menenangkannya. "Phi Arm mau mengantar mobilku dan mengambil mobilmu, kan? coba temui saja Malvin, aku sudah menyimpan kunci mobilmu di garasi. Kami ada urusan penting. Bye phi!" Segera aku berlari masuk ke dalam mobil. Diikuti oleh Vegas yang menatap remeh ke arah Phi Arm. Meninggalkannya di pekarangan rumah dengan raut wajah tercengang.
*****
Vegas melajukan mobilnya dalam diam. Ia tak mengatakan apapun meski aku tahu, suasana hatinya sedang benar-benar kacau saat ini. "Vegas." Pria itu menoleh tanpa menjawab. Mengejutkanku yang tiba-tiba saja merasa seperti ada kupu-kupu yang terbang di dalam perutku.
"Love, what happen?" Vegas mengibaskan tangan kirinya untuk menyadarkanku dari lamunan. "Hah? ah, um... ekhem.. a-aku.. aku mau bertanya." Vegas menautkan alis tipis miliknya. "Hm?" Ujung sweaterku kini sibuk kumainkan. "i-itu. Kau, how did you get me.. pregnant?" Pertanyaanku terlontar dengan sangat sulit.
Vegas terkekeh. "Using my penis of course," ujarnya penuh kebanggaan.
"Ish! bukan begitu!" Aku merasakan wajahku memanas mendengar jawabannya. "Then?" Aku memutus kontak mata diantara kami. "I'm a man.. bagaimana bisa aku hamil? apa yang kau lakukan pada tubuhku?" Vegas kembali fokus menatap jalan sambil menghela nafas kasar. "Love. Banyak hal yang sudah kamu lupakan. Semakin kamu ingat, semakin mengerti juga kamu kelak. Aku pernah memberimu kilasan mimpi tentang masa lalu kita, but you were suffering when you woke up and it hurts me even more." Pembicaraan aneh pun kembali diucapkan oleh Vegas.
Aku kesal. Vegas menutupi banyak hal dariku. Belum lagi Malvin. Ini terasa seperti aku telah tertinggal jauh dari semua orang dalam kegelapan. Tak ada satu pun yang mau memberiku pencerahan dan jalan keluar dari kebingungan. "Vegas. I don't want to keep this child."
-Author Pov-
Vegas menginjak rem mobilnya setelah membanting setir ke bahu jalan secara mendadak. Kening Pete bahkan terasa sangat nyeri setelah terbentur kaca jendela di hadapannya. "Vegas! kau gila?! kalau mau mati jangan ajak-ajak aku!" Pete berteriak seraya mengusap keningnya yang cukup memar.
Vegas mencengkram kedua rahang Pete dengan tangan kanannya. "Say it again." Perintah itu diberikan dengan nada rendah. Lagi-lagi, tatapan dengan sejuta kemarahan kembali terpancar dari sana. "You don't want to keep MY CHILD?" Pria alpha bergelar putra mahkota itu mengajukan pertanyaan dengan menakankan kata di akhir kalimatnya.
Pete terisak. Wajah cantiknya memerah seiringan dengan bulir air mata yang mengguyur deras kedua pipinya. "Jangan kamu berani menggugurkan anakku. Atau, kamu akan menjadi musuh utama kekaisaran karena melenyapkan calon putra mahkota mereka di masa depan. Do you understand, love?"
TBC
Hi! Ini Biy!🦔❤️
Kemarin biy gak upload hhu maaf :(
biy kemarin ternyata butuh istirahat pasca kecelakaan, but don't worry, i'm feeling much better rn, berkat doa dan dukungan kalian juga🥰Sebagai permintaan maaf, biy bakal double up ya hari ini, stay tune!🥰
Jaga kesehatan, bubbles❤️🦔
Ps : biu baik-baik aja ya, Bible & Phi Tong udh kasih kita kabar soal biu and i'm really happy about that. Kita berdoa semoga biu hadir di KP Tour dalam kondisi sebaik-baiknya yaaa🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Queen (VegasPete)
RomanceAntara melahirkan seorang putra mahkota atau mati, Pete Jakapan harus menentukan pilihannya secepat mungkin. Meski begitu, ia tahu betul bahwa apapun pilihannya, ia akan selalu berakhir dalam dekapan seorang Vegas del Hera.