After The Storm

6.2K 777 190
                                    

Menapak kaki diatas dinginnya pijakan istana seringkali disandingkan dengan kesan sepi, dingin dan membosankan. Mungkin karena hampir seluruh ruang berdiri atas topangan pilar-pilar raksasa, mungkin juga karena minimnya kehidupan yang mendapatkan akses untuk sekedar memunculkan hadir. Tapi untuk saat ini, setidaknya satu dari sekian wilayah milik simbol kejayaan itu akhirnya terasa hangat dalam balutan suka cita para pemenang di medan perang.

"Beri sambutan kepada kaisar, Sang matahari dari Kekaisaran Hera, Vegas del Hera!"

Sahut peringatan dari penjaga pintu utama aula istana menyita perhatian seluruh hadirin yang langsung sigap memasang posisi sanjungan. Gagahnya zirah yang melekat pada tubuh tak menghalangi tumpuan pada salah satu kaki dan pandangan yang direndahkan. Indahnya pintalan benang dan halusnya kain bertabur permata mengayun anggun saat sang pemilik menyilangkan kaki dengan sedikit membungkuk. Segan menyeruak dalam sanubari mereka. Sudi mengendalikan diri untuk memberikan penghormatan kepada seorang pria alpha yang berjalan dengan takhta diatas kepalanya.

"Semoga keselamatan dan ketenteraman Dewi Bulan selalu menyertai Sang Matahari dari Kekaisaran Hera," ucap serentak mereka semua.

Mengambil posisi nyaman diatas singgasana miliknya, yang mendapat sanjungan pun mengangkat satu tangannya sebagai isyarat agar seluruh hadirin dapat dengan leluasa mengembalikan diri pada posisi semula. Meski ramah tak menghadiri tajamnya garis rahang yang dimiliki, wajah rupawan sang kaisar tentu penuh akan wibawa dan ketenangan. 

"Hari ini, Phoenix, ksatria tangguh dari Kekaisaran Hera telah resmi berdiri selama 5 tahun dari awal perjalanan mereka."

Seakan membenarkan ucapan sang kaisar, merah dari lambang burung api keramat yang tercetak jelas pada masing-masing dada kiri zirah ksatria turut menunjukkan kilap. Entah kekuatan magis apa yang dimiliki gema suara itu, hangat kobaran seakan turut membara dari hati penuh kebanggaan di dalamnya.

"Hari ini pula, Dewi memberkati para pemenang untuk memperoleh penghargaan atas jasa yang telah mereka berikan." Sang kaisar bangkit dari singgasananya. Jubah berwarna senada dengan lambang phoenix yang dikenakannya pun turut mencipta gerak saat sang tuan berjalan ke arah depan. 

"Pria ataupun wanita, baik itu alpha, omega, ataupun beta, semuanya terhimpun dalam kesatuan Phoenix yang berjiwa tangguh dan berdedikasi luhur untuk meredam konflik pemicu kehancuran. Tidak ada lagi Rogue sebagai golongan pemberontak. Satu-satunya musuh bagi Kekaisaran Hera hanyalah mereka yang masih kukuh untuk menumpas keadilan dengan ketamakan."

Tanpa paksaan siapapun, seluruh hadirin menganggukkan kepala mereka sebagai tanda atas kepaduan suara dengan ujaran sang kaisar. Jelas saja, hal ini tak luput dari pandangan Nop yang setia mendampingi tuannya dengan tatapan haru penuh kebanggaan.

"Setelah kembali dari medan perang, Phoenix mengharumkan nama Kekaisaran Hera hingga menjadi sangat pantas untuk mendapatkan penghargaan. Terlebih, momentum ini tak akan pernah lepas dari kontribusi sang panglima perang yang telah memimpin pasukannya dengan begitu baik."

Seluruh hadirin memusatkan pandangan mereka pada salah satu subjek yang mereka yakini sebagai tujuan dari kalimat implisit yang diucapkan oleh sang kaisar. Sukses untuk membuat seseorang itu salah tingkah dan mati gaya untuk beberapa saat karena keterbatasan dalam mengekspresikan dirinya.

"Big, Biregnia Anderson."

Sesaat setelah namanya disebutkan secara lantang, Big melangkah dengan penuh percaya diri untuk menghadap sang kaisar. Ditekuknya satu lutut yang ia miliki dalam posisi sanjungan yang merendahkan pandangan. Dapat ia dengar dengan jelas, bagaimana langkah kaki Nop yang membawa pedang agung milik sang kaisar perlahan mendekat hingga berjarak sangat sedikit dengannya.

He's My Queen (VegasPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang