A Young Man

6.9K 851 101
                                    

-Pete Pov-

Nalarku berteriak histeris untuk mencerna objek tangkap dari kedua netra milikku yang saat ini sudah dibanjiri air. Adapun indera pendengaran, kedua sisinya sudah ditusuk oleh dengung yang sangat bising. Kepalaku berputar untuk memahami alasan logis apa yang dapat aku terima saat menemukan ayah dan ibuku yang telah menghilang 11 tahun lamanya. Ayah dan ibu--Dua orang yang Malvin sebut telah ditemukan tak bernyawa di tengah hutan. Juga dua orang yang aku kunjungi penyimpanan abu kremasinya beberapa saat lalu.

Belum habis kejutan ini kuhadapi, tiba-tiba saja suara derap langkah sepatu terdengar dari arah luar kamar yang kian lama menjadi semakin mendekat. Aku sudah tak punya lagi energi untuk mempertahankan diri. Siapa pun itu yang akan datang, aku akan memasrahkan diri kalau memang mereka mau menangkap dan menghukumku akibat menerobos masuk sembarangan.

"Hmmp-"

Cklek

Sebelum suara putaran knop pintu kamar terdengar, seseorang membekap mulutku dan menarik tubuhku hingga berguling jatuh. Membuatku kini berbaring di bagian kosong bawah ranjang dengan seseorang yang memeluk erat tubuhku dari belakang.

"Ssh.. diam. Kau tak ingin mati, kan?" Suara seorang pria berbisik tepat di telingaku yang hanya kubalas anggukan. 

Menatap lurus pandangan, dua pasang kaki kini tengah berdiri tepat di hadapanku. Lebih tepatnya, mereka berdiri di samping ranjang yang ayah dan ibu gunakan untuk berbaring.

"Malvin, bagaimana kondisi mereka?"

"Paduka kaisar, Tuan Loyd dan Nyonya Eli masih berada dalam kondisi yang sama. Barusan hamba baru selesai untuk membasuh tubuh dan mengganti pakaian keduanya."

"Sampai kapan pun, selama aku hidup mereka akan tetap seperti ini."

"Paduka, hamba mohon maaf. Tapi kalau boleh hamba menyarankan, apa lebih baik bila putra mahkota mengetahui hal ini? setidaknya-"

"Cepat atau lambat anak itu akan tahu. Bila saatnya telah tiba, aku yakin kedua tangan miliknya tak akan segan untuk menghunus langsung jantung dan merenggut hidupku. Pada saat itu pula, Loyd dan Eli, mereka akan kembali."

Sepasang kaki dengan sepatu yang terlihat lebih mewah meninggalkan ruangan terlebih dahulu. Disusul oleh kepergian sepasang kaki lainnya. Membuatku tak lagi kuat untuk segera melepaskan diri dan keluar dari persembunyian. Persetan dengan siapa mengkhianati siapa, saat ini aku hanya ingin memeluk ayah dan ibu.

"Tunggu!"

Belum sempat tanganku meraih tubuh keduanya, pria tadi sudah menarik kedua tanganku untuk menghadap wujudnya dengan jelas--Seorang pria dengan wajah oriental dan perawakan tubuh tinggi tegap. Rambutnya panjang hingga harus membuatnya mengikat sebagian helai ke arah belakang. Ekspresi yang dimilikinya cukup mengintimidasi. Namun, tetap tak cukup untuk menyembunyikan gurat kesedihan yang ada dibaliknya.

"Apa-apaan?! mereka ayah dan ibuku! aku mau-"

"Jangan sekarang! kita harus segera keluar dari sini."

*****

-Author Pov-

Vegas bersenandung kecil sambil menutup pena tinta yang digunakannya untuk menulis tumpukan dokumen. Beranjak dan melenggang meninggalkan ruang kerja, pria alpha itu ingin segera tiba di kamar miliknya. Alasannya hanya satu--Ada seorang pria manis yang menunggunya disana.

He's My Queen (VegasPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang