Poison

6.2K 772 48
                                    

-Author Pov-

Pete tersenyum riang sambil menatap binar keranjang buah di hadapannya. Tak ada sedikit pun keraguan baginya untuk mengeluarkan sebuah peach dan menggigitnya hingga hujaman rasa manis kini berdansa hebat menyapa indera pengecap. Menjadi pemicu dari senandung kecil yang dilantunkannya sambil menggoyang kaki ke kanan dan kiri. Seakan memberitahu pada dunia bahwa ia merasa luar biasa bahagia.

"Huck-"

Di tengah euphoria yang dirasakannya, tiba-tiba saja Pete dibelit sensai lain yang menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongannya. Merampas seluruh nafasnya hingga genggaman tangan Pete pada buah manis itu kini beralih menjadi rematan pada dada miliknya. Mencoba sekuat tenaga untuk berteriak, suaranya tertahan oleh lidahnya yang kelu. Menjalar kejang dari setiap inci tubuhnya yang mati rasa, Pete mulai kehabisan cara untuk memerangkap cahaya dalam pandangan.

Nuansa klasik dari aroma floral taman yang nampak subur seakan menjelma menjadi lilin aromaterapi yang menghantarkan Pete ke peraduan. Menghempas pertahan dirinya hingga terhampar bebas diatas rerumputan. Pria manis itu, tenggelam dalam kubangan hitam. 

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Vegas." Seorang pria alpha nampak menuruni anak tangga sembari membawa secangkir kopi dalam genggamannya. Ekspresi tenang yang menjadi ciri khasnya tak juga luput hingga ia duduk manis berhadapan dengan pria alpha lain.  "Ada keperluan apa kau berkunjung sepagi ini? Pete baik-baik saja kan di istana?" Pertanyaan itu mendapat anggukan sebagai jawaban. "Kinn, aku ingin Porsche menemui Biu ke istana. Dia pasti merindukan kekasihmu dan tak akan merasa kesepian lagi. Tadi malam aku memergokinya berkelana di luar kamar. Cukup bahaya kalau sampai dia pergi terlalu jauh dan bertemu penghuni istana. Terutama ayah." Vegas menyampaikan keinginannya dengan lugas.

Cangkir kopi dalam genggaman Kinn kini disimpan di atas meja. "Vegas. Kau berhutang penjelasan padaku tentang hari itu. Kau bilang tak pernah mengkhianati Pete. Tapi apa yang aku lihat kemarin? aku cukup yakin kau sudah sangat mesra dengan omega itu." Pria alpha itu mengabaikan permintaan sang putra mahkota yang kini menatapnya jengah. "Aku tak pernah berkhianat dari Biu. Never. Apa pun yang kau lihat kemarin, itu hanya bagian dari misiku. Aku butuh informasi darinya." Vegas menghela nafas kasar di akhir kalimat.

"Informasi? Informasi apa?"

"Rahasia keluarganya. Hanya Vivian yang dapat dengan mudah menceritakan semuanya padaku. Termasuk, kisah tentang anak sulung tetua adat yang berakhir mengenaskan."

"Sebentar." Kinn mencondongkan tubuhnya. "Anak sulung bagaimana? mendiang ibu mertuamu itu kan satu-satunya anak dari tetua adat." Vegas yang merasa jijik dengan ucapan sepupunya itu kemudian mengambil sendok kecil di samping cangkir kopi dan melemparkannya.

He's My Queen (VegasPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang