Why, Phi Arm?

6.2K 813 92
                                    

-Vegas Pov-

Another day, another shit.

Siang ini aku kembali menemani Vivian--Omega dengan kecerdasan di bawah rata-rata, yang begitu saja percaya bahwa aku menaruh hati padanya. Aku bahkan heran. Bagaimana orang-orang di akademi kekaisaran bisa menganggapnya cerdas dan berbakat? sepertinya mereka hanya membual untuk membeli hati kakeknya.

"Paduka.. s-saya.. hati saya sakit sekali. Saya lelah."

Kami kini tengah duduk di sebuah bangunan kecil yang berada di tengah taman belakang istana sebagai tempat untuk menikmati teh. Setelah beberapa hari hanya jalan-jalan dan saling merayu, saat ini tiba-tiba saja ia terlihat murung dan mengeluh padaku. Kesempatan emas yang tak akan datang dua kali.

"Sudahlah, jangan terus menangis. Nanti matamu bisa bengkak dan tak cantik lagi, hm?"

For God sake, it's disgusting.

Aku menahan mualku saat Vivian tiba-tiba saja menebar feromon miliknya yang tercium seperti melati. Well i mean, tak ada yang salah dengan bunga itu. Tapi kalau terlalu banyak intensitasnya justru malah seperti mencelupkan diri ke kolam feromon. Kepalaku pening sekali.

"Ceritakan apa pun padaku yang membuatmu sedih. Tak usah canggung."

Vivian kemudian menghapus air matanya dan menatapku sendu. 

"Kakek. Saya benar-benar lelah untuk memenuhi semua tuntutannya."

Aku menyampirkan sehelai rambut yang menutupi matanya pada telinga. 

"Ada apa?"

Vivian menghela nafas panjang. "Menjadi satu-satunya omega di jajaran cucu kakek benar-benar melelahkan. Kakek awalnya tak pernah menganggap saya ada, dia lebih menyayangi kedua kakak saya, Velron dan Valian yang merupakan seorang alpha. Tapi, pada kenyataannya mereka gagal di berbagai hal yang mereka ikuti. Akademi, tata cara adat, bela diri, dan kemampuan lainnya, tak ada satu pun yang dikuasi oleh Velron atau pun Valian. Di satu sisi, saya berhasil dan sukses hingga seluruh guru akademi kekaisaran memuji dan membanggakan saya pada kakek. Itulah titik dimana akhirnya kakek mengalihkan seluruh harapannya pada saya. Harapan yang tak pernah habis hingga rasanya sangat sesak."

Aku menghapus sisa air mata yang masih sedikit membasahi ujung matanya.

"Ibumu merupakan satu-satunya anak tetua adat dan dia seorang omega. Pasti sejak dulu tanggungannya lebih berat. Apa kamu pernah berkonsultasi dengannya?"

Pertanyaanku membuat Vivian terlihat merenungkan sesuatu. Jari jemarinya kini memilin kecil gaun miliknya seakan menunjukkan bahwa ia hendak mengatakan suatu hal yang masih ia tak tahu boleh atau tidak untuk aku dengar.

"Kamu bisa mempercayaiku. Segala keresahan dalam dirimu, berbagilah denganku agar menjadi lebih ringan."

Vivian kemudian menatap kedua mataku.

 "S-sebenarnya, ibu bukan merupakan anak tunggal."

Gotcha.

"Loh? setahuku, tetua adat hanya memiliki satu anak dan itu seorang omega."

"Bukan, paduka. Sebenarnya, kakek memiliki 2 orang anak. Anak pertamanya seorang alpha, anak keduanya baru seorang omega, yaitu ibu saya."

Aku kemudian duduk berlutut di hadapannya.

"Lalu sekarang kemana pamanmu pergi? rasanya tak pernah ada kabar yang aku dengar."

"Anak pertama kakek melarikan diri 16 tahun lalu bersama istri dan ajudan setianya. Lalu.."

"Lalu?"

"Lalu kakek membunuhnya setelah 5 tahun mereka menghilang. Saya tak sengaja mendengar perintah kakek untuk memburu anak pertamanya yang dicurigai bersembunyi di dunia manusia. Saat itu saya masih sangat kecil, jadi saya hanya menganggap bahwa kakek tak serius. Hanya saja, beberapa bulan terakhir ini saya baru mengetahui bahwa hal yang saya dengar saat kecil merupakan kenyataan. Kakek sering memaki Velron dan Valian dengan mengatakan bahwa kedua kakak saya itu akan bernasib tak jauh seperti anak pertamanya. Mengingat bagaimana Velron dan Valian sangat senang menembus portal menuju dunia manusia, kakek semakin murka dan mengatakan bahwa kalau sampai mereka jatuh hati pada manusia lalu memiliki anak yang bukan merupakan seorang alpha atau omega, maka anak itu akan kakek buang sama seperti apa yang kakek lakukan pada cucu pertamanya dulu."

He's My Queen (VegasPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang