-Author Pov-
Pete terkejut untuk mendapati kehadiran Porsche dan Kinn yang juga tak kalah terkejut dengannya. Bagaimana tidak? Pete hampir saja menabrakkan dirinya pada mobil yang mereka kendarai. Sukses untuk memicu adrenalin siapapun yang menyaksikannya.
Pete terus meronta untuk mencoba melepaskan diri dari pelukan Vegas sembari menatap bergantian ke arah Porsche dan Kinn sebagai isyarat meminta pertolongan. Mengerti akan hal itu, Porsche segera berlari mendekat dan menarik Pete secara kasar. "KEPARAT! SIAPA KA-" Cacian Porsche terhenti setelah wajah dari pria yang tadi memeluk paksa Pete sudah nampak dengan jelas di hadapannya. "Your highness? k-kau, apa yang kau lakukan disini?! apa yang membuatmu mengganggu sahabatku?!" Porsche terus melontarkan rangkaian pertanyaan yang tak satu pun mendapat respon dari Vegas. Pria alpha bergelar putra mahkota itu hanya fokus menatap ke arah Pete yang kini menangis tersedu dalam dekapan Porsche.
Saat Vegas hendak maju dan menarik kembali Pete, Kinn datang menahan tubuh Vegas dari arah depan. "Dude, easy. Kau menakutinya." Kinn berusaha menenangkan amarah sang sepupu yang sepertinya tersulut api cemburuan saat melihat pria miliknya berada dalam dekapan pria lain.
Porsche yang melihat tak ada tanda-tanda keterkejutan dari ekspresi Kinn tentang hubungan Vegas dan Pete pun menaruh kecurigaan. "Kinn! ada apa ini?! kenapa dia mengganggu Pete?! apa yang kamu sembunyikan dariku?!" Omega manis itu menatap nyalang ke arah mate-nya sambil terus mengelus pucuk kepala Pete.
Kinn menghela nafas panjang. "Babe, i'll tell you later. Kita sekarang di tengah jalan raya. Sebaiknya kamu bawa dulu Pete pulang. Aku akan berbicara empat mata dengan Vegas." Pria alpha itu menyerahkan kunci mobilnya pada Porsche yang berjalan sambil memapah Pete.
Menatap hal itu, nafas Vegas memburu. "STOP TOUCHING HIM YOU FUCKING OMEGA!" Pria alpha bergelar putra mahkota itu berteriak sembari bergegas hendak mengejar Porsche. "FUCK YOU AND THAT BAD PERSONALITY OF YOURS VEGAS! GO TO HELL YOU CRAZY ALPHA!" Porsche berbalik dan mengangkat jari tengahnya ke udara. Omega manis itu pun masuk ke dalam mobil dan melajukannya ke arah berlawanan.
Kinn menggeleng frustasi sambil menggeret Vegas menuju mobil yang tadi sepupunya itu tinggalkan di bahu jalan. Vegas tak lagi melawan. Ia tak menampik fakta bahwa situasi sekitar cukup kacau setelah banyak kendaraan yang perjalanannya terhambat akibat drama yang terjadi tadi.
*****
Porsche merebahkan Pete ke atas kasur dan menutup tubuhnya dengan selimut. Dadanya terasa nyeri untuk mendapati sang sahabat yang tampak begitu rapuh saat ini. Kedua tangan Porsche menggenggam tangan kanan Pete. "Apa yang terjadi? kenapa kamu mengenal Vegas? apa dia menyakitimu? bicaralah, aku akan membalaskan semua sakitmu!" Omega manis itu nampak sangat berapi-api dalam berujar. "Porsche, apa kamu akan membenciku kalau aku ini berbeda dari orang normal?" Pertanyaan itu akhirnya dilontarkan Pete setelah pertimbangan panjang.
Omega pria yang mendapat pertanyaan menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak! mau kamu punya kebiasaan makan mie melalui hidung pun aku tak akan membencimu dan menganggapmu aneh!" ujarnya.
Pete kemudian bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk dengan bantal sebagai sandaran. "Porsche, there's something i need to tell. Tapi aku mohon, jangan menjauhiku. Jangan juga membenciku. Aku tak ingin ditinggalkan." Ucapan Pete memicu Porsche untuk menyentil kening sahabatnya itu. "Hoii, kenapa kamu tiba-tiba berkata manis padaku begitu?aku kan sudah bilang. Aku tak akan pernah bisa membencimu." Jawaban Porsche berhasil membuat Pete mengulas senyum yang terlihat nanar. "i'm pregnant." Pete menaruh telapak tangan Porsche di atas perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Queen (VegasPete)
RomanceAntara melahirkan seorang putra mahkota atau mati, Pete Jakapan harus menentukan pilihannya secepat mungkin. Meski begitu, ia tahu betul bahwa apapun pilihannya, ia akan selalu berakhir dalam dekapan seorang Vegas del Hera.