-Author Pov-
Putra kedua Duke melenggang masuk ke dalam kastil utama dari salah satu keluarga bangsawan Kekaisaran Hera. Sapaan dan sanjungan dari para pelayan dan pekerja disana ia dapatkan sebagaimana biasanya. Tak heran, mengingat bagaimana putra sulung tuan rumah mereka sudah lama menjalin kasih dengan alpha dominant bernama Anakinn ini.
Naik menuju lantai 2, Kinn melewati sebuah pintu berwarna biru muda dengan ornamen bunga-bunga kecil yang menghiasi sekelilingnya. "Ssh- Kak Kim. Pelan-pelan." Sayup-sayup rintihan yang memanggil nama sang adik sontak membuat Kinn mendobrak masuk tanpa permisi ke dalam ruangan di hadapannya. "KIMHAN!" Amarahnya memuncak saat disuguhkan pemandangan dua sejoli yang saling menindih di atas ranjang.
"K-Kak Kinn!" Omega muda yang tertangkap basah dengan cepat mendorong kasar pria alpha yang tengah mengungkunginya. "Kimhan! sudah aku bilang, jangan bertindak di luar batas. Chay bahkan belum mencapai usia legal!" Kinn menarik tubuh si pria alpha -adik bungsunya itu, hingga bangkit berdiri.
Chay yang sudah merasa sangat malu dan bingung pun bergegas memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai lalu mengenakannya asal. Adapun Kim, pria itu hanya menutupi bagian bawah tubuhnya dengan handuk. "Menyebalkan. Memangnya dulu kakak menunggu Kak Porsche berusia legal dulu sebelum menidurinya? memangnya sopan masuk sembarangan ke ruangan orang seperti ini?" Pria alpha yang lebih muda tak mau kalah.
Kinn menatap nyalang adik bungsunya. "Kurang ajar! aku tak bisa mempercayai dirimu. Kalau dibiarkan, bisa-bisa Chay hamil di usia muda!" Chay yang menjadi topik utama perdebatan kakak-adik itu perlahan mulai berdiri diantara keduanya. "K-Kak Kinn mau bertemu dengan Kak Porsche?" Kinn pun mulai mengalihkan tatapannya menjadi lembut ke arah Chay lalu mengangguk. "Hm. Kemarin kami berpisah dan dia tak pulang ke rumah kami. Apa dia kesini?" tanyanya.
Chay mengangguk lemah. "iya kak, dia ada di kamarnya. Hanya saja, sepertinya Kak Porsche sangat murung. Dari kemarin diam saja di kamar. Tak mau makan, tak menyapaku, bahkan wajahnya juga terlihat seperti habis menangis saat datang kesini. Kalian bertengkar ya?" Chay menunjukkan ekspresi khawatir yang dibalas gelengan oleh Kinn. "Sama sekali tidak. Sepertinya ada hal lain yang membuat kakakmu sedih. Kakak akan coba tanyakan langsung padanya ya. Dan kau-" Pria alpha itu menunjuk wajah sang adik. "Gunakan pakaianmu dengan benar lalu pulang! sampai tak menurut, aku suruh Kak Khun untuk datang kesini menyeretmu pergi."
*****
-Kinn Pov-
Aku berdiri di depan sebuah pintu yang tak jauh dari ruangan Chay. Entah perasaanku saja, atau memang hawa dingin seakan menguar hebat dari dalam sana. Mungkin sama seperti suasana hati Porsche sebagai pemilik kamar.
Tok tok tok.
"Porsche?"
"...."
Tok tok tok.
"Ini aku, sayang. Bisa kamu buka pintunya terlebih dahulu? aku ingin bicara."
Tak kunjung mendapat jawaban, aku memutuskan untuk segera melenggang masuk melewati pintu yang memang tak terkunci itu. Begitu mudah bagi kedua netraku memerangkap pandang dengan sosok omega manis yang kini tengah meringkuk membelakangiku di atas ranjang empuk miliknya. "Sayang?" Tubuh indahnya kupeluk erat dari arah belakang. Memudahkan feromon lavender miliknya untuk memenuhi candu indra penciumanku.
Omega milikku ini bungkam tak memberikan jawaban. Bukan sapaan yang aku dengar. Semuanya hanya berpadu dalam sebuah isak tangis yang terdengar lirih. Sukses untuk menyayat hatiku yang dipenuhi namanya. "P-Pete.. hng- Pete.." Porsche meracau sambil memanggil nama sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Queen (VegasPete)
RomanceAntara melahirkan seorang putra mahkota atau mati, Pete Jakapan harus menentukan pilihannya secepat mungkin. Meski begitu, ia tahu betul bahwa apapun pilihannya, ia akan selalu berakhir dalam dekapan seorang Vegas del Hera.