Begitu Sakura terbangun, yang ia lihat pertama kali adalah langit-langit kamarnya. Ia mengerjap-ngerjapkan mata indahnya. Seingatnya, ia masih berada di ruang keluarga?
Atau...
Apakah Sasuke yang memindahkannya kemari?
Sakura pun bangun perlahan. Ia menguap malas, kemudian turun. Ia bergegas membereskan kamarnya. Ah, sudah pagi saja.
Kemudian, ia keluar dari kamarnya memastikan bahwa Sasuke benar-benar sudah pulang, eh?!
Sakura terkejut saat melihat laki-laki yang dikenalnya tertidur di sofa dengan selimut yang ia pakai semalam. Uh, apakah semalaman Sasuke tak pulang dan tidur di sini setelah memindahkannya ke kamar? Televisi pun sudah dimatikan. Itu berarti benar bahwa Sasuke memilih tidur di sini, bukan ketiduran.
Melihat betapa pulasnya Sasuke tertidur, Sakura tak tega untuk membangunkannya.
"Baiklah, 15 menit lagi akan aku bangunkan!"
Sakura pun kembali ke kamarnya. Ia akan melakukan perawatan kulit, seperti memakai masker kecantikan, misalnya. Tak lupa, itu pun sembari menyiapkan sarapan.
Begitu 15 menit, ia pun membilas maskernya, kemudian membangunkan Sasuke.
"Sasuke, bangun. Ayo sarapan!"
Sakura menggoyang-goyangkan tubuh Sasuke, namun tak kunjung bangun. Sakura mengernyitkan alisnya. Ia pun mengguncang tubuh Sasuke lebih keras lagi.
"SASUKE!!!"
Akhirnya, Sasuke pun membuka matanya.
"Uhmmm.... ada apa, Sakura?" tanya Sasuke seraya menguap kecil, masih mengantuk. "Bangun. Kau harus bekerja!" jawab Sakura sembari berkacak pinggang, memperhatikan Sasuke.
Sasuke pun bangun perlahan, duduk di sofa. Ia melihat jam digital yang dipajang di sana.
"Hoaam, kenapa begitu ribut?" gumamnya, seraya bersandar di sofa empuk, dan memejamkan matanya perlahan. Namun, Sakura lebih tanggap, ia menarik Sasuke untuk berdiri.
Sraaat
"Wow, santai, santai!"
Sakura memutar matanya malas saat Sasuke terkejut.
"Pergi ke kamar mandi. Cuci wajahmu, dan sikat gigimu. Aku menyediakan sikat gigi dan handuk baru di sana. Cepat. Kita sarapan!"
Rasa kantuk Sasuke pun sirna seketika. Ah, ia mengira Sakura akan melemparnya keluar dari apartemennya. Tidak tahunya ia menyuruhnya untuk mencuci muka, menggosok gigi dan sarapan bersama. Ah, ia tak menyangka bahwa Sakura akan sesiap ini.
"Baiklah!"
Sasuke pun bergegas ke kamar mandi, melakukan apa yang diperintahkan Sakura.
"Seperti mimpi saja. Kupikir kali ini kami akan bermusuhan lagi," gumam Sasuke sembari berkaca. Melihat pantulan dirinya yang tampan dan menawan. "Apakah dia sebenarnya masih memiliki perasaan untukku namun sengaja dia tutupi?"
Sementara itu, Sakura duduk diam memandangi sarapan yang sudah ia siapkan dengan tatapan kosong. Tak ada emosi apapun di matanya. Begitu tenang sehingga tak ada seorang pun yang mampu memahaminya. Ia kemudian memainkan handphonenya. Membalas chat dari teman-temannya.
"Aku sudah selesai!"
Sakura pun menghentikan aktivitas bermain handphone.
Kemudian, mereka pun menikmati sarapan mereka dalam diam. Benar-benar hening, canggung... tak nyaman. Namun, Sasuke tak tahu apa yang harus ia lakukan. Sakura diam, maka Sasuke pun diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...